Orang Bijak akan mendengarkan dan menambah ilmu.

BERITA LAINNYA - 21 January 2025

Ketika kalian mendengar Kata Orang Bijak, apa yang pertama kali terlintas di pikiran kalian? apakah seorang filsuf atau seorang yang cerdik pintar? atau apa?

Secara harafiah sendiri Bijak itu berarti : akal budi, arif atau tajam pikiran. Tajam pikiran berarti pula dalam dalam berfikir, mempertimbangkan banyak hal lalu kemudian menyimpulkan sesuatu. Bijak bermakna pula arif dan berbudi baik, mampu menempatkan diri dalam berbagai situasi sehingga tidak menyakiti orang lain dan juga berperilaku yang tepat. Bijak berarti mampu menilai situasi dengan penuh pikiran yang tajam.

Bijak dalam perbuatan ada banyak contohnya. Semisal ketika menjenguk orang sakit, seharusnya kita tidak menanyakan atau berfokus pada informasi tentang penyakitnya, mengapa dia bisa terkena penyakit itu, mengapa dia tidak mencegahnya sejak dini, yang ada orang sakitnya semakin sakit, bukan sembuh. Di situlah butuh yang namanya kebijaksanaan. Dalam situasi seperti itu, kita harusnya tidak perlu banyak tanya, yang perlu adalah kita memberikan dia semangat agar segera lekas sembuh. kita berikan penguatan dan membersamai dia sampai dia benar-benar sembuh.

Bijak itu adalah tidak melakukan apa yang tidak dilarang demi kebaikan seseorang. Ketika mengunjungi orang kemalangan, kita tidak dilarang untuk menanyakan penyebab kematian dan sebagainya, tapi itu sebaiknya tidak dilakukan karena itu bisa saja menyakitkan hati keluarga yang sedang berduka. Kita harus mau rendah hati dna bijak menilai situasi.

Ayat Alkitab hari ini mengingatkan kita mengenai "BIJAK". Ayat ini mengingatkan kita untuk mendengarkan dan menambah ilmu. Orang Bijak tentu saja tidak terlalu banyak bicara. Orang bijak lebih suka mendengarkan dan menambah ilmu. Itulah yang membuat pikirannya makin tajam. Dia menjadi semakin baik dalam menilai situasi. Orang bijak tahu kapan menempatkan dirinya dalam berbagai situasi. Ayat ini betul-betul memberikan kita pandangan penting mengenai perlunya bersikap bijak. Dunia akan menjadi surga yang nyata seandainya para pemimpinnya Bijak dalam membuat keputusan dan kebijakan. Pemimpin yang mau mendengar dan menambah ilmu, sehingga rakyatnya betul-betul mendapatkan pemimpin yang arif dan mumpuni yang membantu mereka menjadi manusia-manusia yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan negaranya dan yang pelaing penting bagi sesamanya manusia...