Mencegah Meningkatnya Kasus COVID-19 Melalui Klaster Keluarga saat Libur Natal dan Tahun Baru

BERITA LAINNYA - 14 January 2021

 Mencegah Meningkatnya Kasus COVID-19 Melalui Klaster Keluarga saat Libur Natal dan Tahun Baru

Jumlah kasus baru virus corona terus meningkat dari kasus pertama ini diumumkan pada tanggal 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia terus meningkat dan banyak muncul dari klaster-klaster keluarga. Penularan virus corona melalui klaster keluarga adalah terjadinya kasus penularan virus corona antar anggota keluarga. Salah satu pemicunya adalah melakukan pertemuan dengan keluarga besar saat pandemi tanpa memerhatikan protokol kesehatan.

Menjelang masa Perayaan Natal dan Tahun Baru pada umumnya masyarakat Indonesia merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga besar. Hal ini menjadi fokus utama Pemerintah Indonesia pada saat ini untuk mencegah ledakan pasien virus corona. 

Beberapa pemicunya adalah masalah sirkulasi udara yang buruk, kurangnya jaga jarak, dan tidak disiplin dalam penggunaan masker. Transmisi atau penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak lagi hanya terjadi melalui droplet saja, melainkan juga dicurigai bisa menular melalui benda-benda terkontaminasi maupun melalui udara (airbone).

Penularan virus ini paling sering melalui udara dan droplets. Hal itu bisa terjadi dari penularan droplet dan aerosol yang mengandung virus pada hidung atau mulut dari orang yang terjangkit melalui udara, saat ia batuk atau bersin. Hasil dari droplet yang mengandung virus, mampu menempel pada permukaan benda dan bertahan selama 2-3 hari. Selain itu, virus juga dapat berada pada udara (airbone). Ironisnya, partikel aerosol yang berukuran kurang dari 5 mikro mampu menyebar di udara dalam waktu sekitar 3-8 jam. Dengan demikian, orang yang rentan dapat terinfeksi bila menghirup aerosol yang  mengandung virus.

 Faktor ini dapat diperparah oleh kualitas udara pada lingkungan tersebut. Apalagi ruangan yang dipakai saat kumpul keluarga merupakan ruangan tertutup, tidak ada ventilasi yang baik, tidak cukup cahaya matahari, dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Hal ini membuat aerosol yang mengandung virus terperangkap di ruangan tersebut. Berbeda dengan lingkungan kerja di luar ruangan, sirkulasi udara lebih baik.

Masih banyak di antara kita merasa aman saat berada di dalam ruangan dan bercengkerama dengan orang-orang terdekat. Karena merasa aman, kemudian abai menerapkan jaga jarak dan memakai masker. Ini karena banyak orang berpikir, teman atau keluarga yang kita kenal tak mungkin menularkan virus corona. Padahal, bukan tak mungkin mereka merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang tanpa sadar bisa menularkan Covid-19 pada siapa pun.

 Penggunaan masker merupakan hal yang tak bisa ditawar untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sayangnya, masih banyak orang yang melepaskan maskernya saat berkumpul bersama keluarga dan bercengkrama dengan kerabat. Padahal, bukan tak mungkin ada aerosol berterbangan di ruang kantor, droplet yang menempel di benda-benda yang dipegang atau tersentuh, maupun droplet yang menyebar saat berbicara dengan kerabat dalam ruangan.

Lalu, bagaimana cara untuk tidak terpapar virus corona saat Perayaan Natal dan Tahun baru yang akan mendatang? Sesuai Keputusan Presiden tentang Cuti Bersama Pegawai Aparatur Sipil Negara tahun 2020, akan tetap diberikan tambahan cuti selama 4 hari. Namun, dengan situasi pandemi seperti ini, akan sedikit berisiko untuk merayakan Natal dan Pergantian Tahun secara bersama. Oleh karena itu, kita perlu memerhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik.

 Pertama, hindari percikan air liur (droplets) dengan menggunakan masker. Kemudian, dengan tidak menggunakan benda secara bergantian dan berbagi makanan bersama. Tak lupa untuk sering cuci tangan, menggunakan handsanitizer, dan menggunakan cairan disinfektan untuk membersihkan benda-benda yang kita gunakan. Edukasikan kepada seluruh anggota keluarga, terutama pemahaman yang baik kepada anak-anak tentang menjaga kebersihan di masa pandemi seperti saat ini.

Saat ingin berkumpul, disarankan untuk membawa peralatan makanan sendiri atau menggunakan alat makan sekali pakai atau membawa peralatan makan sendiri. Hindari juga sering melalui tempat makanan yang akan disiapkan untuk mengurangi risiko makanan terkontaminasi virus dan bakteri.

Kedua, hindari lokasi yang berada di zona merah. Hindari ruangan tertutup dan sirkulasi udara yang buruk. Hindari keramaian dan tetap jaga jarak minimal 1,5 meter. Jika anda menjadi tuan rumah, batasi orang yang akan datang.

Ketiga, perhatikan kondisi kesehatan masing-masing. Dalam kondisi seperti saat ini, kita harus lebih memerhatikan kondisi kesehatan agar tidak menularkan virus kepada orang lain, apalagi keluarga besar. Perhatikanlah kondisi kesehatan antaranggota keluarga. Jangan keluar rumah saat kondisi tubuh tidak baik.

Keempat, untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar, diharapkan untuk rutin melakukan tes rapid atau swab. Bahkan, sekarang sudah dilakukan tes antigen yang biayanya lebih mudah dijangkau. Menjelang waktu liburan seperti saat ini, beberapa pemerintah daerah di Indonesia mengeluarkan peraturan untuk wajib mempunyai hasil tes swab antigen sebelum masuk atau keluar daerah tertentu, seperti Jakarta, Bandung, Malang, dan Bali. Hal ini penting dilakukan, terutama bersama semua anggota keluarga jika ingin berlibur keluar daerah.

Yang terakhir, akan lebih baik untuk tidak berkumpul di saat seperti ini. Kita bisa melakukan pertemuan secara virtual. Langkah ini dilakukan untuk kebaikan bersama, sebagai bentuk kasih kita terhadap sesama agar mengurangi risiko terpapar virus corona. Jika terpaksa untuk bertemu dengan orang lain atau menghadiri sebuah pertemuan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru, jangan lupa untuk menerapkan protokol kesehatan.

 

Shieldea Gloria


DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/07/100037165/melihat-pola-dan-penyebab-klaster-keluarga-dalam-kasus-covid-19-di-dunia?page=all

https://amp.kontan.co.id/news/cara-mencegah-penularan-corona-di-rumah-jika-ada-anggota-keluarga-positif-covid-19

https://www.ayosurabaya.com/read/2020/09/17/2952/kasus-covid-19-di-surabaya-bertambah-80-orang-hati-hati-klaster-keluarga

https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20201117/106/1318693/tips-merayakan-pesta-pergantian-tahun-saat-pandemi-covid-19




 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 03 October 2021
EXCELSIOR 2021 - The Lost Reflection : In Search ...
BERITA LAINNYA - 06 October 2021
SELAMAT HARI GURU SEDUNIA: MENILIK PERJALANAN PEN...
SELAMAT HARI GURU SEDUNIA: MENILIK PERJALANAN PEN...
BERITA LAINNYA - 07 October 2021
Opening Ceremony EXCELSIOR 2021
Opening Ceremony EXCELSIOR 2021
BERITA LAINNYA - 09 October 2021
Menelusuri akar Gerakan 30 September 1965/PKI
Menelusuri akar Gerakan 30 September 1965/PKI
BERITA LAINNYA - 12 October 2021
Closing Ceremony EXCELSIOR SMAK PENABUR Harapan I...
Closing Ceremony EXCELSIOR SMAK PENABUR Harapan I...
BERITA LAINNYA - 13 November 2021
Hari Kesehatan Nasional
BERITA LAINNYA - 13 November 2021
Be a Good Self-Controller
Be a Good Self-Controller
BERITA LAINNYA - 14 November 2021
Pengendalian Diri
BPK PENABUR JAKARTA, SMAK PENABUR HARAPAN INDAH, ...
BERITA LAINNYA - 17 November 2021
Penerus Harapan Bangsa
Penerus Harapan Bangsa
BERITA LAINNYA - 18 November 2021
Membuat POC & Pupuk Padat untuk Kebun yang Hijau ...
Membuat POC & Pupuk Padat untuk Kebun yang Hijau ...
BERITA LAINNYA - 19 October 2022
Aku Peduli
BERITA LAINNYA - 14 November 2022
Hari Diabetes Sedunia
Hari Diabetes Sedunia
BERITA LAINNYA - 15 November 2022
Tradisi Dugderan untuk Sambut Bulan Ramadhan di S...
Tradisi Dugderan untuk Sambut Bulan Ramadhan di S...
BERITA LAINNYA - 16 November 2022
Ma’nene, Tradisi Mendandani Jasad dari Sulawesi S...
Ma’nene, Tradisi Mendandani Jasad dari Sulawesi S...
BERITA LAINNYA - 17 November 2022
Mengenang Leluhur dengan Membakar Tongkang khas R...
Mengenang Leluhur dengan Membakar Tongkang khas R...
BERITA LAINNYA - 23 September 2023
Membuang Sampah Sembarangan sebagai Masalah Sosia...
BERITA LAINNYA - 24 September 2023
Penjualan organ secara ilegal sebagai masalah sos...
Penjualan organ secara ilegal sebagai masalah sos...
BERITA LAINNYA - 25 September 2023
Belajar mengenal kesenjangan sosial, dan mencari ...
Belajar mengenal kesenjangan sosial, dan mencari ...
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
Balap Liar Sebagai Masalah Sosial dan Solusinya
Balap Liar Sebagai Masalah Sosial dan Solusinya
BERITA LAINNYA - 27 September 2023
Mitigasi perselisihan akibat perbedaan agama di s...
Perselisihan Agama sebagai Masalah Sosialdan solu...
BERITA LAINNYA - 15 January 2024
Mendekati Era Cashless dengan QRIS
BERITA LAINNYA - 16 January 2024
Rokok, Pedang Bermata Dua
Rokok, Pedang Bermata Dua
BERITA LAINNYA - 18 January 2024
Peran Indonesia dalam Mendirikan Gerakan Non-Blok
 Peran Indonesia dalam Mendirikan Gerakan Non-Blok
BERITA LAINNYA - 19 January 2024
Peran Indonesia dalam United Nations Emergency Fo...
Peran Indonesia dalam United Nations Emergency Fo...
BERITA LAINNYA - 20 January 2024
Mendayung di antara 2 karang, menuliskan jejak In...
Mendayung di antara 2 karang, menuliskan jejak In...

Choose Your School

GO