Membongkar Sejarah Tersembunyi: Jejak Eksklusif Fashion Batik
BERITA LAINNYA - 03 September 2023
Membongkar Sejarah Tersembunyi: Jejak Eksklusif Fashion Batik
Pada sekitar 1870, manusia mulai mengenakan pakaian sebagai tanda peradaban. Mereka tidak lagi telanjang, tetapi sudah memakai pakaian untuk menutup tubuh, walaupun bahan dan desainnya sederhana. [1]Di Indonesia, batik sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang di kerajaan-kerajaan berikutnya. Khususnya di pulau Jawa, seni batik semakin luas diakui setelah abad ke-18 hingga ke-19. [2]
Pada zaman Kerajaan Mataram, muncul teknik “ikat” di mana benang dicelupkan sebelum diikat dan diwarnai. Akhirnya pun teknik “tulis” berkembang menjadi penggunaan malam lilin untuk menggambar. Selain kedua teknik tersebut, zaman dulu juga menggunakan teknik pewarna alami. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami seperti tumbuhan, akar, dan kulit kayu. Pada abad ke-18 dan 19, muncul pola batik canting. Pola ini membantu pembuatan pola yang lebih halus dan detail. Kemudian muncul pewarnaan kimia yang digunakan pada abad ke-19 bersamaan dengan pewarna alami. [3]
Batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu “ambathik”. Kata itu terbentuk dari dua kata, “amba” yang berarti luas atau lebar, dan “matik” yang berarti titik. Jadi, batik bisa diartikan sebagai menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas.[4] Masa modernisasi dan abad ke-20 akhirnya bertambah teknik-teknik pembuatan batik. Mulai dari penggunakan teknologi cetak batik, batik cap, inovasi desain, pewarnaan dan tekstil modern. Batik menggambarkan setiap tahapan dalam daur hidup manusia dan kedekatannya dengan Tuhan. Pola batik sering kali mencerminkan filosofi, harapan, dan doa-doa dalam budaya Jawa. Ini adalah alasan mengapa batik sering digunakan dalam berbagai upacara adat masyarakat Jawa. Pola-pola tersebut tidak hanya menghiasi kain, tetapi juga mengandung makna dan simbol yang kaya dalam konteks budaya dan spiritualitas Jawa.[5]
Kain batik punya ciri khas khusus yang beda dari kain lain. Akibat perkembangan zaman, sekarang ada dua jenis batik, yang tradisional dan yang modern. Awalnya batik memiliki corak dengan makna simbolik, corak batik terdapat variasi hias motif ular, pagoda, geometris, serta barong dan warna batik cenderung gelap (coklat kehitaman, warna hitam) dan putih serta umumnya motif batik memiliki ciri khas daerah asalnya. Namun, seiring perkembangan zaman muncul motif modern. Ciri-cirinya corak pada batik tidak mengandung makna khusus, corak batik biasanya berbentuk tumbuhan, rangkaian bunga, dan lain-lain dan warna batik cenderung bebas (biru, merah, ungu, dan lain-lain).[6]
Beberapa motif batik Nusantara
- Motif Batik Parang
Motif parang rusak merupakan motif yang populer di Indonesia. Motif ini banyak tersebar di seluruh Jawa, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan masih banyak lagi. Motif ini memiliki makna yang dalam, yaitu sebagai pedang untuk melawan kejahatan dan kebatilan sehingga awalnya hanya boleh dipakai oleh orang-orang yang berkuasa yaitu raja dan penguasa. Motif ini juga bermakna sebagai peperangan manusia melawan nafsu. Bentuk motif ini “S” dengan kemiringan panjang bergelombang.[7]
- Motif Sogan
Motif sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang. Batik ini dominan berwarna coklat muda dan memiliki motif seperti bunga. Proses pewarnaan motif ini awalnya menggunakan pewarna alami dari batang kayu Soga, sehingga motif ini dinamakan sebagai motif Sogan.[8] Dalam kerangka budaya Indonesia, Batik Sogan bukanlah hanya sebuah kain berwarna semata, melainkan juga melambangkan kearifan lokal, keindahan, dan kekayaan budaya. Keunikan dan makna yang terkandung dalam Batik Sogan menjadi elemen yang tak ternilai dari warisan budaya Indonesia yang harus dijaga, dilestarikan, dan diapresiasi. Selain itu, Batik Sogan memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi, dalam perjalanannya dalam sejarah, Batik Sogan seringkali digunakan oleh bangsawan atau kerajaan sebagai simbol kekuasaan dan status sosial khususnya di Solo dan Yogya. Hal ini memberikan makna yang dalam pada Batik Sogan, menjadikannya sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari warisan budaya Indonesia.[9]
Batik Sogan
- Motif Mega Mendung
Motif mega mendung merupakan batik yang identik dengan kota Cirebon. Menurut sejarahnya batik mega mendung berasal dari perpaduan budaya antara budaya Sunan Gunung Jati. Batik Mega mendung melambangi bahwa setiap manusia harus dapat menahan amarah pada dirinya pada saat dalam kondisi terpuruk, sedih, dan tertekan. Kita diajarkan untuk selalu bijaksana dalam kondisi apapun bagaikan awan mendung dan menyejukan suasana. Motif awan dalam batik Mega Mendung memiliki makna transendental, yang melambangkan aspek Ketuhanan. Ini adalah cara untuk menggambarkan kebesaran alam atau kemerdekaan dari dunia yang luas.[10]
- Motif Sida Luhur
Batik ini dapat disebut dengan batik Sido Luhur. Motif ini merupakan batik keraton yang berkembang di Yogyakarta maupun Surakarta. Motif ini juga sangat populer dikalangan pedalaman. Batik ini memiliki makna sebagai harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi dan dapat menjadi panutan masyarakat.[11]
- Motif Pesisir
Motif ini berada di beberapa daerah, yaitu di Pesisir Jawa dan Madura. Batik ini merupakan akulturasi dari budaya Indonesia pesisir, tiongkok, dan Belanda. Beberapa motif yang digunakan seperti burung hong, naga, kereta tua, kapal, dan lainnya.[12] Para pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang dapat mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warna warna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/klasik. Warna-warna yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, seperti merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda lainnya.[13]
- Motif Gentongan
Batik tulis Madura memperlihatkan karakter yang kuat dengan ciri khas yang bebas dari corak, menggunakan warna-warna yang mencolok seperti merah, kuning, dan hijau muda. Dalam koleksinya terdapat lebih dari seribu motif batik Madura yang berbeda, dan salah satunya yang sangat populer adalah motif Gentongan. Nama Gentongan berasal dari tong, sepotong tembikar yang digunakan untuk mewarnai kain batik dengan pewarna cair.[14]
Batik, mahakarya seni dan budaya Indonesia, telah mendunia dengan pesona dan maknanya yang mendalam. Motifnya yang rumit dan warnanya yang cerah memancarkan kearifan lokal yang mengangkat budaya dan sejarah Indonesia di tengah arus trend fashion global yang terus berganti. Kolaborasi desainer internasional dan seniman batik tradisional pun semakin sering terjadi, menghasilkan karya-karya unik yang menggabungkan estetika modern dengan kekayaan budaya.[15]
Kain batik adalah warisan budaya Indonesia yang patut kita lestarikan. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk melestarikan kain batik, salah satunya adalah dengan mengunjungi tempat wisata yang berkaitan dengan batik. Dengan mengunjungi tempat wisata batik, kita bisa belajar lebih banyak tentang sejarah, proses pembuatan, dan makna batik. Selain itu, kita juga bisa membeli batik asli dan mengenakannya di berbagai acara, baik formal maupun non formal.
Batik-batik Indonesia telah berkembang dari zaman Kerajaan-kerajaan Indonesia. Seiring berkembangnya zaman, batik ini memiliki beragam cara untuk menggambar serta mewarnainya. Dimulai dari teknik tradisional seperti teknik ikat dan tulis, hingga sekarang menggunakan mesin. Batik-batik ini memiliki banyak sekali motif dan makna yang sangat menarik dan mendalam. Batik juga berkembang yang dari awalnya hanya dapat digunakan oleh kerajaan hingga sekarang menjadi warisan budaya Nusantara. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat Indonesia patut untuk menjaga serta melestarikan budaya kita, yaitu batik.
[1] Asal-usul Benda-benda di Sekitar Kita Tempo Doeloe
[2] Wikipedia, “Sejarah batik di Indonesia”, 21 Desember 2022, https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_batik_di_Indonesia [11:05 AM]
[3] Detik.com, “5 Teknik Membatik dan Prosesnya yang Sering Digunakan Masyarakat”, 21 April 2021, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5540116/5-teknik-membatik-dan-prosesnya-yang-sering-digunakan-masyarakat [11:35 AM]
[4] Merdeka.com, “Sudah Dikenal Sejak Zaman Majapahit, Ini 5 Fakta Sejarah Batik Indonesia”, No Date, https://www.merdeka.com/jateng/sudah-dikenal-sejak-zaman-majapahit-ini-5-fakta-sejarah-batik-indonesia.html [3:05 PM]
[5] Liputan6.com, “Bukan Sekedar Fashion, Batik Punya Filosofi dan Makna Spiritual”, 22 Oktober 2016, https://www.liputan6.com/fashion-beauty/read/2632904/bukan-sekadar-fashion-batik-punya-filosofi-dan-makna-spiritual [3:10 PM]
[6] Kompas.com, “Mengenal Batik Indonesia, Perkembangan dan Jenisnya”, 18 Agustus 2022, https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/18/200000469/mengenal-batik-indonesia-perkembangan-hingga-jenisnya?utm_source=Various&utm_medium=Referral&utm_campaign=Top_Desktop [3:15 PM]
[7] Tumpi.id, “8 Motif Jenis Batik Parang, Ini Makna dan Jenisnya”, 17 Desember 2020, https://tumpi.id/motif-batik-parang-ini-makna-dan-jenisnya/https://tumpi.id/motif-batik-parang-ini-makna-dan-jenisnya/ [3:35 PM]
[8] Kumparan.com, “Makna Batik Sogan, Sejarah Pembuatan dan Motifnya”, 27 Februari 2023, https://kumparan.com/viral-food-travel/makna-batik-sogan-sejarah-pembuatan-dan-motifnya-1ztgp54uJ2Z [4:00 PM]
[9] Rumahbatikbedjo.com, “Warna Sogan: Kekayaan Nuansa dalam Batik Indonesia”, No Date, https://rumahbatikbedjo.com/2023/06/30/warna-sogan/#:~:text=Ciri%20Ciri%20Batik%20Sogan%201%20Warna%20Sogan%20Ciri,Kesopanan%20...%206%20Nilai%20Historis%20Dan%20Budaya%20 [4:30 PM]
[10] Mediaindonesia.com, “Makna Corak Batik Mega mendung Cirebon”, 24 Oktober 2022, https://mediaindonesia.com/humaniora/532357/makna-corak-batik-mega-mendung-cirebon#:~:text=Batik%20Mega%20Mendung%2C%20menurut%20sejarah,menciptakan%20perpaduan%20budaya%20dari%20keduanya. [5:00 PM]
[11] Wikipedia.com, “Batik Sida Luhur”, No Date, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batik_Sida_Luhur#:~:text=Batik%20Sida%20Luhur%20(dibaca%20Sido,menjadi%20panutan%20masyarakat%20(keluhuran) [5:30 PM]
[12] https://shorturl.at/ePQW7
[13] Buguruku.com, “Batik Pedalaman dan Batik Pesisir”, 11 Februari 2021, https://buguruku.com/batik-pedalaman-dan-batik-pesisir/2/ [6:00 pm]
[14] Batikprabuseno.com, “Batik Gentongan Madura”, 27 November 2022, https://www.batikprabuseno.com/batik-gentongan-madura/ [10:26 PM]
[15] Kobaran.com, “Mengukir Kearifan Lokal: Memahami Pengaruh Kain Batik dalam Tren Fashion Global”, 8 Agustus 2023, https://www.kobaran.com/fed/4659740109/mengukir-kearifan-lokal-memahami-pengaruh-kain-batik-dalam-tren-fashion-global#google_vignette [9:20 PM]
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur