Empati Menggerakan Aksi

BERITA LAINNYA - 29 September 2022

Empati Menggerakan Aksi

Zisel E.G.J.S/XIA2/31

 

Bayang-bayang kerumunan membuyarkan lamunanku, seketika konsentrasiku terpecah. Aku mengenali suara itu dengan jelas. Ia, Doni Bagaskara, ketua perkumpulan mahasiswa Universitas Indonesia melantunkan suara nyaringnya. Pengeras suara menggemakan suaranya. Terlihat di belakangnya, teman-teman satu fakultasnya sedang berdesakan, menuntut dibukanya gerbang sasaran. Awan mulai kelabu, nampaknya langit akan menangis sebentar lagi.

Jalan Semanggi, untuk pertama kalinya dikerubungi oleh massa, betul-betul mencengangkan. Semua perkumpulan telah menyuarakan aksinya sejak pagi tadi. Bahkan, sekitar 28 mahasiswa sempat pingsan karena kelelahan. Akan tetapi, belum ada satu pun pegawai Gedung Merah yang memedulikan ucapan mereka. Saat ini, aku tidak dapat menikmati kopi kesukaanku lati. Kepahitan dari kopi americano milikku semakin memperdaya batinku untuk menjadi pemanis bagi pemandangan pahit yang telah kulihat sejak 30 menit lalu. Aku merasa gundah, ingin membantu, tetapi aku hanya seorang gadis SMA yang secara tidak sengaja terperangkap dalam situasi ini. Lantas, aku meminta pertolongan kepada-Nya, sang pemilik kehidupan. Namun, rasa gelisah itu tetap menguasai diriku.

Detik demi detik berlalu, masih belum ada tanda-tanda kehadiran pegawai itu, sang tersangka korupsi. Aku bisa merasakan cucuran keringat para mahasiswa tersebut. Rasa empatiku semakin meronta ketika melihat 10 mahasiswa tewas ditembak petugas keamanan Gedung Merah karena dianggap merusak fasilitas gedung. Benar saja, pagar besi itu mulai lepas dari engselnya.

Jam tanganku menunjukkan pukul 17:30, saatnya aku menghampiri kantor ibuku yang jaraknya hanya sekitar 2,1 km dari café yang kutempati. Aku mulai mengemas headphone, ipad, dan powerbank ke dalam tas ranselku, tetapi lagi-lagi batinku menahanku untuk bangkit dari kursi. Di saat yang sama, ibuku meneleponku. Aku mengabaikan panggilannya. Kini, aku bersiap untuk menyempil di sela-sela pagar tersebut. Aku meminta bantuan dari beberapa mahasiswa untuk menjadi tumpuanku.

Akhirnya, aku berhasil melewati pagar tersebut. Aku bergegas menerobos masuk dan mencari pejabat tersebut. Untungnya, begitu melangkahkan kaki ke pintu utama gedung, aku menemukan keberadaan beliau. Aku segera menghampirinya, membujuknya dengan halus.

“Selamat sore, Pak. Mohon maaf sudah mengganggu waktunya dan menerobos masuk layaknya anak yang tidak tahu sopan santun. Saya mewakili massa yang berada di luar gedung, memohon agar Bapak bersedia menemui massa yang meminta tegaknya keadilan, Pak. Korupsi yang Bapak lakukan mungkin tidak seberapa. Akan tetapi, berapa pun jumlahnya, korupsi tetap merupakan tindakan yang buruk, Pak. Bangsa kita tidak akan pernah maju tanpa adanya kesadaran anti korupsi, Pak. Apalagi, Bapak adalah pejabat pemerintah. Sekali lagi, saya mohon maaf kalau saya terkesan lancang, Pak.” kataku.

Mendengar ucapanku, pejabat tersebut terdiam. Beliau menundukkan kepalanya, merenungkan perbuatannya. Kemudian, beliau kembali menatapku dan berkata

“Perkataanmu barusan benar-benar menggerakan hati saya, Nak. Terima kasih ya, Nak. Saya bersyukur masih ada orang-orang baik yang mengingatkan saya untuk tidak terjerumus lebih jauh ke dalam tindakan buruk saya. Terima kasih banyak ya, Nak.”

Aku tertegun mendengarnya. Aku pun berterimakasih kepada-Nya atas hikmat yang dikaruniai-Nya.

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 28 September 2021
Character Corner: DOA
BERITA LAINNYA - 10 September 2021
Hari Olahraga Nasional
Hari Olahraga Nasional
BERITA LAINNYA - 29 September 2021
Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5...
Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5...
BERITA LAINNYA - 30 September 2021
Ruang Siswa: Salah Satu Ilmuwan Penemu Sel Bahan ...
Ruang Siswa: Salah Satu Ilmuwan Penemu Sel Bahan ...
BERITA LAINNYA - 30 September 2021
LETS TALK ABOUT FREEDOM
LETS TALK ABOUT FREEDOM
BERITA LAINNYA - 03 March 2022
ADA ASAP ADA API
BERITA LAINNYA - 04 March 2022
Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
BERITA LAINNYA - 07 March 2022
Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian di K...
Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian di K...
BERITA LAINNYA - 08 March 2022
International Women's Day
International Women's Day
BERITA LAINNYA - 08 March 2022
Sejarah Interntional Women's Day
Sejarah Interntional Women's Day
BERITA LAINNYA - 13 August 2023
Opini tentang Indonesia Merdeka...
BERITA LAINNYA - 15 August 2023
PR, 78 tahun merdeka, By Rachel Davina..
PR, 78 tahun merdeka, By Rachel Davina..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Dari BPUPKI ke INdonesia Merdeka..
Dari BPUPKI ke INdonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Ekonomi Indonesia Merdeka..
Ekonomi Indonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 29 January 2024
Indonesia, Ibukota Perjuangan Asia dan Afrika......
BERITA LAINNYA - 30 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian Moro Natio...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian Moro Natio...
BERITA LAINNYA - 31 January 2024
Misi Garuda mendamaikan dunia...
Misi Garuda mendamaikan dunia...
BERITA LAINNYA - 31 January 2024
Menjaga kekudusan hidup..
Menjaga kekudusan hidup..
BERITA LAINNYA - 17 January 2024
Allah adalah Kasih, Daily Inspiration..
Allah adalah Kasih, Daily Inspiration..
BERITA LAINNYA - 30 July 2024
Meraih Damai dengan Sukacita dan Syukur
BERITA LAINNYA - 31 July 2024
Tuhan Memelihara
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 01 July 2024
Berserah Diri Kepada Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 02 July 2024
Iman yang Teguh (1)
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 03 July 2024
Hati Yang Penuh Syukur
Daily Reminder

Choose Your School

GO