CEPAT MENDENGAR LAMBAT BERBICARA, PRINSIP MEMBINA RELASI YANG BAIK

BERITA LAINNYA - 06 December 2024

CEPAT MENDENGAR LAMBAT BERBICARA, PRINSIP MEMBINA RELASI YANG BAIK

 

Yakobus 1: 19

“Saudara-saudaraku yang terkasih, ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah”

 

Jika telinga kita mau mendengar dengan baik teman bicara, kita juga dapat berbicara dengan baik. Sebaliknya, jika lekas berbicara, kita bisa berbuat lebih banyak kesalahan melalui kata-kata. Bahkan, kita bisa menjadi marah atau lebih marah dan memancing teman bicara untuk ikut marah.

Dengan banyak berbicara daripada mendengar, kita bisa terpancing oleh ego, kesombongan, dan sikap tidak mau kalah dari diri kita. Kita merasa akan lebih menang dengan melancarkan kata-kata lebih banyak dan lebih cepat. Akhirnya, tidak ada titik temu untuk saling mengerti.

Marah dan tidak mau mengalah merupakan cerminan kecenderungan sikap manusia yang merasa diri pintar, tapi bisa berakhir dengan kebodohan. Bukannya kedamaian yang diperoleh, melainkan pertengkaran atau relasi yang rusak.

Seperti dikatakan dalam Amsal 20 ayat 3, “Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak.”  Atau, Amsal 14 ayat 29: “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.”

Mendengar di sini bukan asal menangkap suara, tetapi menyerap setiap perkataan teman bicara dan memaknainya. Kita mendengar dengan membuka hati dan pikiran, serta mencoba menangkap dengan baik apa yang disampaikan oleh teman bicara.

 

Tags:
BERITA LAINNYA - 13 April 2022
GEJALA GELOMBANG KEHIDUPAN
BERITA LAINNYA - 08 April 2022
Greedy King
Greedy King
BERITA LAINNYA - 09 April 2022
The Day I Released My First Song
The Day I Released My First Song
BERITA LAINNYA - 11 April 2022
Summer Camp
Summer Camp
BERITA LAINNYA - 11 April 2022
Vacation in Bali
Vacation in Bali
BERITA LAINNYA - 10 September 2023
HOAX : Ketika Kepalsuan Dianggap Kebenaran
BERITA LAINNYA - 12 September 2023
Sumo: Olahraga bersejarah dari Jepang...
Sumo: Olahraga bersejarah dari Jepang...
BERITA LAINNYA - 13 September 2023
Storia E Fatti Del Cibo Italiano, Kisah makanan I...
Storia E Fatti Del Cibo Italiano, Kisah makanan I...
BERITA LAINNYA - 14 September 2023
Virus Ebola : Sentuhan maut...
 Virus Ebola : Sentuhan maut...
BERITA LAINNYA - 15 September 2023
Batik, Warisan Indonesia yang Mendunia
Batik, Warisan Indonesia yang Mendunia
BERITA LAINNYA - 13 December 2023
The Joy of Giving: A Lesson from Christmas
BERITA LAINNYA - 22 February 2024
Valentine's Bloom
Valentine's Bloom
BERITA LAINNYA - 25 December 2023
The Joy of Giving: A Lesson from Christmas (1)
The Joy of Giving: A Lesson from Christmas
BERITA LAINNYA - 23 February 2024
Character Growth, sebuah Refleksi..
Character Growth, sebuah Refleksi..
BERITA LAINNYA - 24 February 2024
CHARACTER GROWTH 2024
CHARACTER GROWTH 2024
BERITA LAINNYA - 11 September 2024
Andalkan Tuhan dalam Segala Situasi
BERITA LAINNYA - 22 July 2024
Percaya Pada Waktu Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 11 September 2024
Damai Sejahtera di Tengah Badai
Damai Sejahtera di Tengah Badai
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Menjadi seperti Kanak-kanak Yesus
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 24 July 2024
Mengasihi Diri Sendiri
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
MENEMBUS KAPSUL WAKTU MUSEUM NASIONAL
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
The Citadel of Governance Transformed Into a Vaul...
The Citadel of Governance Transformed Into a Vaul...
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
Dari Lapangan Kerbau Menjadi Ikon Jakarta
Dari Lapangan Kerbau Menjadi Ikon Jakarta
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
Normandy, 1944
Normandy, 1944
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
The Last Missing Piece of Modern Lighting
The Last Missing Piece of Modern Lighting

Choose Your School

GO