MENEMBUS KAPSUL WAKTU MUSEUM NASIONAL
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
MENEMBUS KAPSUL WAKTU MUSEUM NASIONAL
Sejarah Museum Nasional dimulai dengan berdirinya suatu kumpulan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) didirikan oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778. Pada waktu itu di Eropa tengah terjadi revolusi intelektual (the Age of Enlightenment) dimana orang kembali mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan. Pada tahun 1752 di Haarlem, Belanda mendirikan De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda). Hal ini membuat orang-orang Belanda di Batavia (Jakarta) termotivasi untuk mendirikan organisasi sejenis.
Organisasi BG merupakan lembaga di luar pemerintahan yang bertujuan untuk memajukan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian. Lembaga ini mempunyai semboyan “Ten Nutte van het Algemeen” yang berarti untuk Kepentingan Masyarakat Umum.
Salah satu pendiri Lembaga tersebut, JCM Radermacher, menyumbangkan salah satu rumah miliknya yang terletak di jalan Kalibesar, Kawasan perdagangan di Jakarta-Kota. Awal terbentuknya museum dan perpustakaan ini tidak lepas dari dukungan berupa sumbangan beberapa koleksi benda budaya dan berbagai buku yang sangat berguna dari beliau.
Seiring berjalanya waktu, jumlah koleksi yang semakin banyak membuat Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles selaku direktur di Lembaga itu memerintahkan pembangunan gedung baru untuk digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society yang dulu disebut gedung “Societeit de Harmonie”. Bangunan ini berlokasi di jalan Majapahit nomor 3. Jumlah koleksi yang terus meningkat mendorong pembuatan Gedung museum baru di Jl. Medan Merdeka Barat no. 12 dengan sebutan “Museum Gajah” karena di halaman depan terdapat patung gajah perunggu hadiah dari Raja Thailand pada yang sempat berkunjung ke museum tersebut.
Atas andil organisasi BG dalam bidang ilmiah dan proyek pemerintah sehingga pada tahun 1923 perkumpulan ini memperoleh gelar “koninklijk” sehingga namanya menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Pada tanggal 26 Januari 1950, Lembaga itu diubah nama menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia. Perubahan ini dikarenakan menyamakan kondisi dengan semboyan barunya “Memajukan ilmu-ilmu kebudayaan yang berfaedah untuk meningkatkan pengetahuan tentang kepulauan Indonesia dan negeri-negeri sekitarnya”.[1]
Museum Nasional merupakan lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif, kultural, dan rekreatif yang bertujuan untuk melestarikan dan menyelamatkan benda warisan budaya Indonesia. Penting bagi kami dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta sebagai media untuk memperoleh informasi melalui penyusunan makalah ini. Didukung dengan lengkapnya koleksi museum yang meliputi 7 jenis yaitu prasejarah, keramik, arkeologi, numismatik-heraldik, sejarah, etnografi, dan geografi.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 1995, pengertian museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. Hasil informasi yang kami susun dapat mengoptimalkan fungsi dari Museum Nasional seperti apa yang telah disebutkan.
1.3 Manfaat Penelitian
Dalam hal museum manfaat-manfaatnya dapat dirangkum menjadi beberapa bagian yaitu;
- Edukatif
Dengan mengunjungi museum pengunjung dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang perkembangan zaman dari tahun ke tahun di masa lampau melalui benda-benda koleksi di dalamnya. Ilmu-ilmu yang berkepentingan dengan koleksi museum antara lain sejarah, arkeologi, antropologi, sosiologi, politik, serta biologi.
- Inovatif
Dengan mengunjungi museum dapat menambah ide baru yang menciptakan karya baru. Dengan koleksi-koleksi baru peneliti dapat menemukan teori baru yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
- Rekreatif
Bagi beberapa orang, mengunjungi museum membuatnya rileks, santai, dan melepaskan semua yang telah menyibukkannya. Tak heran, banyak orang yang berkunjung ke museum terkenal seperti museum nasional saat libur. Museum ini menarik pengunjung lokal maupun wisatawan asing untuk berekreasi. Bagi wisatawan asing, museum dapat menjadi tempat untuk memanjakan mata dan menambah ilmu sambil menyaksikan benda-benda negri yang dikunjunginya.
- Imajinatif
Banyak kalangan seniman datang ke museum hanya untuk mengembangkan imajinasinya untuk membuat suatu karya yang baru untuk dijadikan salah satu koleksi museum. [2]
2.1 Profil Tempat
Museum Nasional merupakan museum yang terkenal dan menjadi salah satu daya tarik Indonesia bagi para wisatawan. Hal yang unik di museum dapat kita temukan pada patung gajah yang menjadikan Museum Nasional juga disebut dengan “Museum Gajah” atau “Gedung Gajah”. Patung gajah tersebut adalah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung. Adapun sebutan “Gedung Arca” karena di dalam gedung banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode.
Koleksi Museum Nasional Indonesia sekarang ada sekitar 194.000 koleksi benda-benda bersejarah. Koleksi dari museum nasional dibagi menjadi beberapa bagian: koleksi Prasejarah, seperti gerabah, peralatan yang terbuat dari tulang, dan kulit kerang. Koleksi Arkeologi seperti arca dewa Hindu, arca Budha, dan benda perhiasan. Koleksi Numismatik dan Heraldik, seperti mata uang dan lambang tanda jasa. Koleksi Geografi berupa peta tentang aneka budaya bangsa Indonesia, peta kuno tentang dunia sekitar abad ke 16-19 Masehi, serta daerah lainnya.
Museum Nasional memeluk visi yang mengacu kepada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu “Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan nasional, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa”.[3]
2.2 Deskripsi Bagian
Patung Gajah Pasemah mempunyai imajinasi dan kreativitas yang sangat tinggi. Batu ini menggambarkan gajah yang sedang meringkuk dan sedang melahirkan seekor gajah atau bayi rusa. Di kedua sisi, gajah tersebut ada dua manusia yang mempunyai bibir tebal dan berhidung pesek yang diperkirakan merupakan ras negroid.
Para masyarakat percaya bahwa yang ada di dalam patung tersebut adalah orang yang telah dikutuk oleh Si Pahit Lidah, tokoh sakti yang dipercaya dapat mengutuk siapapun menjadi batu. Patung ini dibuat berkisaran 2500-1500 tahun sebelum Masehi dan berasal dari dataran tinggi Pasemah di Sumatera Selatan.[4]
Arca Buddha Dipangkara adalah salah satu koleksi Museum Nasional yang paling tua karena merupakan peninggalan dari abad ke-2 Masehi. Patung ini ditemukan di Sikendeng Mamuju, Sulawesi Barat. Dilihat dari gaya seni dan juga strukturnya patung ini diperkirakan dari abad ke-2 Masehi dari India Selatan. Arca ini juga terbesar di Indonesia dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat nasional.
Dilihat dari gaya seni dan juga strukturnya arca ini diperkirakan dari abad ke-2 Masehi dari India Selatan. Arca ini dibawa oleh pelaut India dan ditempatkan di ujung kapal, karena dipercaya dapat melindungi para pelaut. Namun bentuk arcanya yang tidak lengkap dikarenakan terbakar hingga bagian bawah arca hilang, hingga ke pergelangan tangan pada tanggal 28 Juni 1931.[5]
Gambar di atas merupakan replika fosil tengkorak manusia purba dari seorang anak asal Mojokerto, Jawa Timur. Diperkirakan manusia purba itu berumur tujuh tahun saat meninggal, penyebab dari kewafatan mungkin karena kekurangan gizi ataupun diserang oleh binatang buas. Fosil ini hanyalah replika karena fosil yang asli disimpan agar terhindar dari kerusakan yang tidak diinginkan[6].
Jenis fosil ini termasuk Homo erectus, usia fosil ini berkisaran satu koma delapan juta tahun yang lalu. Fosil ini juga salah satu yang paling tua yang ditemukan di Indonesia atau bahkan di dunia, telah diperkiraan hidup pada Kala Plestosem Tengah. Fosil ini ditemukan oleh Tjokrohandoyo pada tahun 1936 di Mojokerto.[7]
Kesimpulan.
Dapat disimpulkan bahwa:
- Museum Nasional merupakan Museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang berada di Jakarta Pusat Jl. Merdeka Barat 12 dan sudah didirikan dari 24 April 1778. Museum ini merupakan Museum terbesar di Asia Tenggara yang memiliki 194.000 koleksi yang berasal dari masa Prasejarah, Koleksi Arkeologi, Koleksi Geografi, Koleksi Numismatik dan Heraldi. Dari ratusan ribu koleksi bersejarah itu kita seakan bisa masuk ke dalam kapsul waktu sejarah umat manusia terutama di Nusantara.
- Museum Nasional terdiri dari beberapa ruangan yang menyediakan koleksi dan pameran yang unik yaitu ruangan koleksi sejarah, ruangan koleksi etnografi, ruangan koleksi geografi, ruangan koleksi prasejarah, ruangan koleksi arkeologi dan ruangan koleksi numismatik/heraldik & keramik asing.
DAFTAR PUSTAKA
Heikelmedia. 2022. Homo Mojokertensis. museumnasional.iheritage-virtual.or.id. Diakses 2024 September 4. https://museumnasional.iheritage-virtual.id/collection/detail/68
Hapsari, Ratna, N. Adil. 2022. IPS Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Museum Nasional Author. 2022. About the Museum Nasional. Museumnasional.or.id. Diakses pada 29 Agustus 2024. https://www.museumnasional.or.id/tentang-kami/
Serafica Gischa. 2022. Mengapa Museum Nasional Disebut Museum Gajah?. Kompas.com. Diakses 2024 Agustus 30. https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/03/061142869/mengapa-museum-nasional-disebut-museum-gajah.
Tom Thunder. 2022. Petualangan Mengelilingi Museum Nasional Indonesia. EF.co.id. Diakses 2024 Agustus 30. https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/museum-nasional-indonesia
[1] https://www.museumnasional.or.id/beranda/history/
[2] Ratna Hapsari, N. Adil. 2022. IPS Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
[3] https://www.museumnasional.or.id/tentang-kami/https://www.museumnasional.or.id/tentang-kami/
[4] https://www.museumnasional.or.id/
https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/museum-nasional-indonesia
[5] https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
[6] https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/museum-nasional-indonesia
[7] https://museumnasional.iheritage-virtual.id/collection/detail/68
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur