Belajar berempati, Daily Inspiration
BERITA LAINNYA - 25 January 2024
Pernahkah kalian merasa jengkel ketika berada di jalanan Jakarta? Angkutan umum yang ugal-ugalan dan berhenti di sembarang tempat misalnya. Atau sepeda motor yang menyalip sesukanya, atau pengguna mobil yang suka ngebut dan membunyikan klakson keras-keras? Ya mungkin ini adalah pemandangan biasa di jalanan Jakarta.
Nah tapi pernahkah kita berfikir mengapa semua itu terjadi di Kota di mana Universitas bergenggsi dan pejabat-pejabat tinggi negara ini berkantor ?? Bukanlah mereka semua adalah hasil dari pendidikan yang mumpuni dan berasal dari ekonomi menengah ke atas? Renungan hari ini tidak ingin menggurui siapapun dan menghakimi siapapun. Namun hari ini kita diingatkan untuk memiliki empati, merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Kami mengambil contoh sederhana mengengenai lalu lintas. Hal ini terlihat sepele dan sederhana tapi bermakna besar. Empati dan Simpati harusnya bisa menjadi pegangan untuk kita ketika berada di jalanan umum. Kita ingin sampai ke tempat tujuan dengan selamat dan cepat. Tapi kalaiu semua mengutamakan kepentingannya, maka niscaya semuanya bisa terganggu. Yang ada semuanya emosi dan menimbulkan pertengkaran dan kemacetan, semuanya jadi tidak ada yang sampai di tempat tujuan. Empati dan Kasih adalah hal mutlak yang harus kita punya ketika berbicara tentang lalu lintas.
Melayani orang lain agaknya mirip dengan itu. Mengutamakan kepentingan diri di atas kepentingan orang banyak hanya akan menambah kesulitan kita. Kita tidak akan bisa mencapai tujuan pribadi jika semua orang egois untuk mendahulukan keperluan dirinya. Itulah pentingnya ada aturan dan peraturan. Kita harus dengan rendah hati mematuhi dan mengikutinya. Kita harus mau secara rela menaati berbagai aturan mengapa? Karena kita punya empati dan kasih. Jika kita di posisi mereka kira-kira bagaimana perasaan kita jika kita yang diserobot atau diklakson dengan tiba-tiba dan kencang, atau disalip dari belakang tanpa memberikan aba-aba, semua itu menimbulkan amarah dan hambatan akan kelancaran urusan.
Maka jika kita mampun berempati dalam hal sesederhana berlalu lintas, agakanya perkara-perkara yang lebih sulit akan bisa kita Atasi bersama dengan empati dan simpati yang nyata. Maka karena itu, jika lampu merah berhentilah, lampu hijau jalan lah, tunggulah giliranmu, semuanya akan mendapatkan waktunya masing-masing, milikilah sedikit empati dan kasih niscaya banyak urusan kita akan termudahkan dan berhasil. Selamat berproses
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur