Air Mata dan Tawa

BERITA LAINNYA - 10 April 2025

The Fault in our stars merupakan sebuah karya tulis novel karangan John Green. Buku ini adalah karya tulis ke-enam John Green, yang diluncurkan pada tahun 2012. Buku ini memenangkan perlombaan Premio Bartolomé Hidalgo, memenangkan nominasi sebagai buku fiksi remaja terbaik. Buku ini ditulis sebagai tribut untuk salah satu teman dari John Green, yang meninggal dunia karena kanker tiroid. Tokohnya diabadikan sebagai Hazel Grace Lancaster, seorang gadis berusia 16 tahun yang mengidap kanker tiroid, yang dipertemukan dengan Augustus Waters, pria 17 tahun penyintas osteosarcoma di komunitas remaja. Dalam pertemuan kedua tokoh, mereka melalui berbagai situasi yang menegangkan bersama, hingga pada akhirnya, jatuh cinta dengan satu sama lain. Dalam masa-masa kritis hidup keduanya, mereka berbagi afeksi dengan satu sama lain, mencoba untuk tidak jatuh cinta lebih dalam karena ketakutannya akan penyakit yang diidap untuk kambuh kembali. Terkuak berbagai misteri dari perjalanan Augustus dan Hazel, tidak terkecuali, pada akhirnya menjadi sebuah perpisahan yang pilu bagi keduanya. 

Buku ini menyajikan kisah yang menarik, penuh dengan tantangan dan juga sangat terhubung dengan pengalaman di kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa unsur-unsur dari buku ini yang menarik untuk dibahas lebih lanjut. 

Sampul depan dan belakang buku disajikan dengan menarik untuk pembaca. Dengan tampak depan diisi dengan judul, dituliskan dengan font yang menyerupai kapur. Penulis mengungkapkan intensinya untuk menunjukan ciri khas dari cerita yang ditawarkan, sesuai dengan genrenya. Sampulnya tergolong simpel, tetapi mengandung makna. Judulnya yang ditulis hendak menunjukan kisah remaja selayaknya orang-orang yang mengemban pendidikan,

namun dengan situasi yang jauh lebih serius. Dalam ceritanya, isi yang disajikan menunjukan pengembangan tokoh yang sistematis dan perkembangannya dapat diikuti oleh pembaca dengan mudah. Tokoh dan penokohan dalam cerita pula dideskripsikan dengan baik, dimana latar belakang tiap tokoh telah disebutkan seiring dengan berjalannya cerita. Salah satu contohnya pada halaman 4 dimana tokoh Hazel memulai kisahnya dengan mendeskripsikan penyakitnya dan pandangannya, dilanjutkan secara sistematis hingga akhirnya bertemu dengan Augustus, yang nantinya latar belakang dari tokoh akan dideskripsikan seiring jalannya kisah. Tokoh-tokoh lain, walaupun tokoh pendukung, juga menunjukan perkembangan seiring berjalannya plot, dan bukan konstan. 

Buku ini mengemas kisah perjalanan Hazel dan Augustus secara menarik pada unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.. Alur yang ditawarkan jelas, menggunakan alur maju. Alur progresif membuat suatu cerita lebih mudah untuk dipahami, serta berperan untuk membangun alur secara bertahap untuk menimbulkan klimaks dan kejutan. Menurut Kridalaksana (2001: 63) Gaya bahasa merupakan pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur atau menulis. Gaya bahasa yang baik mengacu pada penggunaan bahasa yang mudah dimengerti, serta kata istilah esensial untuk menunjang rangkaian kata. Gaya bahasa yang digunakan dalam dialog antara kedua tokoh pun, memiliki banyak hal menarik untuk ditinjau lebih lanjut. Seperti “Some Infinities are Greater than other Infinities” dan penggunaan banyak metafora untuk mendeskripsikan watak dari tokoh. 

Menurut (Kusumarini, 2013) kreativitas dan imajinasi dalam cerita bukan sekadar khayalan. Cerita pendek yang baik memiliki kemampuan untuk menunjukkan gejala masyarakat pada saat tertentu, pandangan dunia, bahkan kecenderungan ilmu pengetahuan. Hal ini secara persis terdapat pada buku ini. Terdapat berbagai informasi yang disampaikan terkait istilah medis, media intervensi, dan alternatif bagi pengidap penyakit kanker dan sejenisnya. Dalam kisah, juga terdapat gejala-gejala masyarakat yang dibahas secara detail seperti fenomena bersosialisasi, FOMO (Fear of Missing Out), hingga banyak gejala sosial lainnya.

Kanker & Depresi 

Penggunaan tabung oksigen 

Walau dalam kisahnya, tokoh harus bersikap dewasa dalam menyikapi penyakitnya, dalam judul, penulis ingin menunjukan bahwa di lubuk hati terdalam, baik Hazel maupun Augustus masih remaja yang memiliki banyak impian dan keinginan untuk diaktualisasikan di masa depan. Pada sampul belakang, penulis berhasil menyajikan sinopsis yang mudah dimengerti dan menarik, terutama dengan garis bawah pada beberapa kata tertentu, memberikan penekanan pada makna dan alur: contohnya, “Insightful, Bold, Irreverent, and Raw”. Hal ini dapat menarik perhatian pembaca yang cenderung malas untuk membaca sinopsis, dan hanya membaca keseluruhan alur maupun konsep yang ingin disampaikan. Walaupun buku ini merupakan buku romansa remaja, namun pembaca dapat mengambil nilai moral yang hendak

disampaikan. Seperti semangat juang dan gigih untuk sembuh, keinginan untuk membanggakan orang tua, berbuat baik tanpa pamrih, dan masih banyak lagi. 

John Green berhasil mempublikasi novel yang penuh dengan makna dan pelajaran, terlepas dari kisah romansa yang disajikan. John Green melalui karyanya menyampaikan sebuah pesan bahwa bahkan di titik terbawah, dengan kondisi seburuk apapun, akan ada seseorang yang selalu mendampingi. Oleh karena itu, setiap orang berhak untuk menikmati kehidupannya di setiap kesempatan yang ada, tanpa terkecuali. 

Menurut resensator, bagian yang paling menarik adalah pada bab pertama dan terakhir. Setiap babnya dideskripsikan dengan detail dan berhasil menumbuhkan rasa penasaran pada pembaca. Kisah yang disajikan cenderung realistis, sehingga dengan mudah dimengerti oleh kalangan remaja dan dewasa. 

Buku ini dikemas dengan berbagai konten menarik. Sayangnya, beberapa informasi yang disampaikan dapat menimbulkan miskonsepsi bagi pembaca yang tidak menelaah dengan lebih teliti. Terdapat beberapa bagian dari buku yang merujuk pada suatu kondisi yang nyata, namun di lain sisi, terdapat kondisi lain yang bersifat buatan. Plausibilitas adalah tentang suatu hal yang dapat dipercaya, sesuai dengan logika ceritanya, (Nurgiyantoro, 1995:130). Namun dalam kisah, terdapat beberapa bagian yang menimbulkan kebingungan karena seringkali, menyampaikan informasi yang keliru dan bersifat fiktif. 

Seperti penggunaan kata istilah "phalanxifor" pada halaman 25 sebagai alternatif pengobatan untuk penyakit kanker, yang pada faktanya tidak dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertentangan dengan teori plausibilitas, membuat cerita dapat menyesatkan pembaca. 

Penggunaan kata istilah fiktif: phalanxifor

Pada beberapa bagian dari cerita, pesan yang hendak disampaikan oleh penulis tidak berhasil menyentuh hati para pembaca. Ada bagian yang seharusnya diisi dengan perasaan emosi, gelisah, maupun euforik, namun tidak dapat ditangkap dengan mudah karena penggunaan bahasa yang cenderung bertele-tele. 

Buku “The Fault in Our Stars” merupakan novel remaja yang menarik untuk ditilik lebih lanjut. Buku ini menawarkan kisah cinta remaja yang penuh dengan perjalanan menarik, dan berbagai pelajaran untuk dipetik. Buku ini sangat cocok untuk pembaca berusia remaja hingga dewasa karena alur kisahnya yang dikemas menarik dan serupa dengan apa yang dihadapi pada kehidupan sehari-hari. Sebagai saran untuk penulis, hendaknya menggunakan istilah medis yang sesuai dengan praktik pada kehidupan sehari-hari, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman oleh pembaca.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 10 October 2022
Sekolah Spiritual & Kutukan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 15 March 2023
PENABURNESIA
PENABURNESIA
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 January 2023
Ibadah Awal Tahun Guru dan Karyawan Komplek PENAB...
Ibadah Awal Tahun Guru dan Karyawan Komplek PENAB...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 January 2023
Awal Semester Kembali Aktif dan Semangat
Awal Semester Kembali Aktif dan Semangat
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 January 2023
Menghindari kesombongan, menjadi manusia yang tid...
Menghindari kesombongan, menjadi manusia yang tid...
BERITA LAINNYA - 15 September 2022
Iki Palek, Tradisi Potong Jari dari Papua
BERITA LAINNYA - 16 September 2022
Debus Banten, Tradisi Ekstrim yang Mengerikan
Debus Banten, Tradisi Ekstrim yang Mengerikan
BERITA LAINNYA - 23 September 2022
Hadiah Terbaik
Hadiah Terbaik
BERITA LAINNYA - 29 September 2022
Hari Rabies Sedunia
Hari Rabies Sedunia
BERITA LAINNYA - 28 September 2022
Kucing Hitam dan Kucing Putih
Kucing Hitam dan Kucing Putih
BERITA LAINNYA - 18 January 2024
Peran Indonesia dalam Mendirikan Gerakan Non-Blok
BERITA LAINNYA - 19 January 2024
Peran Indonesia dalam United Nations Emergency Fo...
Peran Indonesia dalam United Nations Emergency Fo...
BERITA LAINNYA - 20 January 2024
Mendayung di antara 2 karang, menuliskan jejak In...
Mendayung di antara 2 karang, menuliskan jejak In...
BERITA LAINNYA - 21 January 2024
Mewujudkan perdamaian dunia lewat Misi Garuda,
Mewujudkan perdamaian dunia lewat Misi Garuda,
BERITA LAINNYA - 22 January 2024
Integritas Dalam Menentukan Langkah Geopolitik In...
Integritas Dalam Menentukan Langkah Geopolitik In...
BERITA LAINNYA - 17 October 2024
Belajar Mengendalikan Emosi
BERITA LAINNYA - 18 October 2024
Pergumulan Di Dalam Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 18 October 2024
"Janganlah Takut, Sebab Aku Menyertai Engkau"
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 19 October 2024
Tuhan Peduli Terhadap Ciptaan-Nya
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 20 October 2024
Jangan Membalas Kejahatan, Hiduplah Dalam Perdama...
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 17 January 2025
Reflect God’s Love Through Action and Words
BERITA LAINNYA - 24 January 2025
Reduce Our Anxiety By HIM
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 31 January 2025
Working For The Lord
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 06 January 2025
Kasus Demam Berdarah di Jakarta
Artikel
BERITA LAINNYA - 02 January 2025
MACAROON DARI PERANCIS
Artikel

Choose Your School

GO