Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreDi era modern seperti sekarang kemajuan teknologi berkemabng begitu pesat, tak heran bila kegiatan sehari-hari mengalami digitalisasi, salah satunya membaca. Yah, dahulu orang tua sering membaca berita di koran, kini lebih sering membaca di media online. Anak-anak yang semula membaca materi pelajaran di buku cetak pun, kini beralih membaca buku melalui elektronik.
Bisa dibilang membaca secara digital memang lebih praktis daripada membaca secara konvensional. Terutama untuk anak jaman sekarang yang memang sudah terbiasa dengan kemajuan teknologi sejak usia dini. Namun, pernah anda sebagai orang tua bertanya kepada putra-putri di rumah, apakah mereka benar-benar paham dengan isi bacaan jika mereka membaca melalui gadget? Atau mereka justru lebih paham jika membaca melalui buku cetak?
Menurut penelitian yang berjudul Reading Linear Text on Paper Versus Computer Screen Effect on Reading Comprehension. Penelitian ini membuktikan bahwa subjek yang membaca teks secara konvensional memiliki skor yang lebih tinggi pada reading comprehension test atau tes pemahaman bacaan daripada subjek yang membaca secara digital (melalui komputer).
Dengan kata lain, pemahaman membaca seseorang lebih besar kemungkinannya untuk mendapat skor rendah apabila ia membaca teks bacaan secara digital. Sebagai orang tua apakah perlu menghimbau anak-anak untuk lebih banyak membaca secara konvensional saja daripada secara digital? Tentu saja tidak. Anak-anak boleh membaca secara digital sebanyak yang mereka mau. Namun, sebagai orang tua kita harus memastikan pemahaman membaca mereka secara digital sama baiknya dengan pemahaman membaca mereka secara konvensional. Lantas, bagaimana untuk memastikan hal tersebut? Berikut ini salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman membaca lebih cepat dengan teknik SQ3R.
Survey
Tahapan utama ini dilakukan untuk mendapat ide pokok dan struktur dari buku elektronik yang akan dibaca. Minta anak untuk membaca daftar isi (judul bab dan sub bab), melihat gambar-gambar atau grafik yang ada, serta membaca sinopsis dari buku elektronik tersebut. Dengan melakukan survey terhadap buku elektronik yang akan dibaca, pikiran anak akan lebih siap untuk menerima informasi karena anak telah mengetahui garis besar dari buku elektronik tersebut.
Question
Selanjutnya, anda bisa meminta pada anak untuk menyiapkan beberapa pertanyaan yang harus ia temukan jawabannya dari buku elektronik tersebut. Pertanyaan yang disiapkan bebas, asalkan masih relevan dengan hasil survey yang telah dilakukan tadi. Misalnya, ada bab yang berjudul 'Simbiosis Mutualisme' maka anak bisa membuat pertanyaan 'Apa itu simbiosis mutualisme'.
Read
Tahapan selanjutnya yaitu membaca. Pastikan anak membaca dengan fokus dan seksama. INgatkan juga kepada anak bahwa ia harus menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tadi dalam buku elektronik yang ia baca. Di tahapan ini anak boleh membaca dengan cara apapun yang membuatnya nyaman, misalnya membaca sambil menggarisbawahi hal-hal penting yang ia temukan dengan fitur highlight pada gadget. Atau membaca sambil meng-screenshot layar setiap kali anak menemukan bagian yang menarik atau ingin dibaca kembali.
Recite
Setelah selesai membaca, sekarang saatnya anak menceritakan kembali isi dari buku elektronik yang telah ia baca sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pastikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut masuk akal dan sesuai dengan pemahaman anda sendiri terhadap buku elektronik tersebut.
Mintalah anak untuk menjelaskan mengapa jawaban-jawaban yang ia temukan adalah jawaban yang tepat untuk setiap pertanyaan yang sudah disiapkan. Apabila terdapat kesalahan, anda bisa mengoreksi jawaban anak dan menjelaskan bagaimana jawaban yang benar. Pada tahapan ini, anda juga boleh mengajak anak untuk mendiskusikan isi buku secara lebih mendalam di luar pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya.
Review
Tahapan terakhir adalah meninjau ulang apa saja hal yang sudah berhasil anak pelajari dari membaca buku elektronik tersebut. Minta anak untuk menjelaskannya secara lantang tanpa mengintip buku elektronik tersebut. Jika anak berhasil sampai tahap ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman membaca anak sudah sangat baik.
Selanjutnya orang tua bisa memberikan apresiasi kepada anak yang telah berhasil melakukan kelima tahapan sampai selesai. Selain itu, minta anak untuk menceritakan juga kesan dan pesan yang ia rasakan, serta hambatan yang ia lalui selama melakukan kelima tahapan dari teknik SQ3R ini sebagai bahan evaluasi ke depan.
Baca Juga: Pentingnya Perkembangan Sosial untuk Anak Di Masa Usia Sekolah
Nah, itulah tahapan-tahapan yang bisa diterapkan dengan metode AQ3R. Selanjutnya anda sebagai orang tua bisa membuat perjanjian sendiri dengan anak-anak kapan bersedia untuk melakukan teknik tersebut untuk membaca buku yang lainnya, baik buku elektronik maupun buku cetak. Metode SQ3R mungkin sering diterapkan di setiap sekolah terbaik, namun dimasa belajar online mungkin ada baiknya anda bisa menerapkan di rumah. Selain menambah wawasan dalam membaca, anak-anak akan lebih produktif dalam belajar.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG