Semoga Tuhan senantiasa menyertai pelayanan Bapak...
Read Moreakarta,bpkpenabur.or.id, Vanessa Shania lahir di ...
Read MoreBerdasarkan studi University of Kansas, ternyata anak-anak yang menguasai dan mempunyai latar belakang bermusik bisa mendapatkan nilai sekolah yang lebih tinggi dalam bidang bahasa dan matematika.
Penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor musik dan terapi pada 2007 ini menunjukkan adanya peningkatan nilai lebih dari 20%. Kok bisa? Simak penjelasannya.
Seseorang yang terbiasa berlatih musik cenderung dapat berkonsentrasi lebih baik, sehingga hal ini juga akan membantu mereka lebih fokus dalam menyerap materi pelajaran hingga mengerjakan soal. Termasuk dengan peningkatan kemampuan executive functions, yakni fungsi berkembang sejak dini untuk mengakses informasi serta mengingat instruksi.
Ketika guru menjelaskan materi di kelas, anak akan lebih mudah mengingat. Apalagi, saat menghadapi rumus-rumus yang memiliki banyak tahapan. Instruksi guru terbangun secara otomatis pada bagian otak mereka.
Begitu pula dengan salah satu bagian executive functions yakni prefrontal cortex yang akan berkembang serta memengaruhi cara menjawab pertanyaan dengan terstruktur dan masuk akal. Sistem ini sendiri merupakan pemegang kendali tertinggi pada otak, khususnya terhadap kemampuan kognitif.
Kalau begitu, tentu bisa berimplikasi kepada semua mata pelajaran dong? Tidak harus bahasa dan matematika saja ya? Nah, meski demikian, kedua mata pelajaran inilah yang punya dampak paling tinggi.
Hubungan Musik dan Matematika
Sumber foto: Berkeluarga.id
Begini, musik dan matematika saling terhubung karena adanya unsur menghitung, ritme, notasi, skala, pola, interval, simbol dan lainnya.
Saat Beethoven dikenal sebagai komposer musik yang hebat, padahal sebenarnya dia adalah tuna rungu, lalu bagaimana dia bisa menciptakan komposisi musik yang sedemikian rumitnya?
Jawabannya yaitu pada pola di balik nada-nada indah yang dibuka dengan alunan pelan, dengan notasi tetap yang termasuk kategori tiga rangkap. Meski terlihat sederhana, setiap rangkap tiga mempunyai melodi yang mengesankan.
Bagaimana Musik Bisa Berhubungan dengan Kemampuan Berbahasa?
Sekarang, kita ke bahasa. Kemampuan mengenali ritme sejak dini akan menjadi salah satu pendorong seseorang saat belajar bahasa, seperti A-I-U-E-O.
Mengasah kemampuan ritmik dapat mendeteksi bagaimana si kecil kemungkinan kesulitan terhadap berbahasa. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan dengan jelas bahwa latihan bermusik mampu mengembangkan bagian kiri otak kiri yang disebut berkaitan dengan pemrosesan bahasa. Apalagi, jika memanfaatkan serta menyerap kosakata baru pada lirik lagu yang disukai.
Itulah mengapa pembelajaran musik sangat untuk anak fase usia 2-9 tahun, dan dampaknya akan mulai terasa juga pada usia tersebut.
Terakhir, hubungan musik dan bahasa dapat meningkatkan kapasitas serta cara berbicara seseorang menjadi lebih kompeten. Menurut seorang profesor klinis psikiater anak di Sekolah Kedokteran Yale, Dr Kyle Pruett mengatakan, kompetensi bahasa adalah akar dari bidang sosial seseorang.
Namun, di luar hubungannya dengan kemampuan bahasa dan matematika, musik juga dapat membantu proses menghafal dengan baik. Sebab saat ingin tampil dalam sebuah pertunjukkan musik, seseorang biasanya harus menghafal deretan not balok. Atau jika ingin bernyanyi, maka orang tersebut harus sudah menghafalnya.
Nah yang terakhir, musik juga terbukti membantu mengembangkan kemampuan empati, emosi dan meningkatkan kepercayaan diri yang dapat mengatasi kecemasan dan rasa takut. Karena, biasanya orang yang terbiasa tampil di depan publik tahu bagaimana cara mengontrol perasaan, salah satunya demam panggung.
Baca Juga: Cara Memotivasi Anak yang Malas Belajar, Yuk Terapkan!
Seluruh dampak positif yang telah dijelaskan diatas, tentu akan semakin optimal jika terus dilatih. Sambil bermusik, ingat jangan sampai ketinggalan belajar di sekolah ya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG