Yuk, Remaja Cintai Budaya Lokal!
WEB CONTENT -CSI - 26 January 2024
Budaya merupakan suatu hal yang penting untuk dimiliki suatu bangsa. Budaya mencerminkan identitas, nilai-nilai, dan cara hidup masyarakat suatu bangsa. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam. Menurut sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, terdapat 1.340 suku bangsa di tanah air. Hal ini merupakan aset yang sangat berharga yang dimiliki bangsa Indonesia karena setiap suku bangsa mempunyai ciri khas tersendiri yang memperkaya budaya nasional.
Pemakaian Baju Batik di Lingkungan Sekolah
Akan tetapi belakangan ini, banyak remaja yang lebih menyukai budaya luar negeri seperti budaya Korea, Jepang, atau barat dibandingkan budaya lokal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya remaja yang menyukai musik, film, drama, dan fashion dari negara-negara tersebut.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja lebih menyukai budaya luar negeri, antara lain:
- Perkembangan Teknologi
Saat ini, teknologi tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Kehadiran teknologi memudahkan kita mendapat segala macam informasi. Perkembangan teknologi juga turut berperan dalam penyebaran budaya luar negeri. Melalui media massa seperti internet, televisi, dan media sosial para remaja dapat mengonsumsi budaya luar negeri.
- Pengaruh Media Sosial
Media sosial merupakan salah satu sarana yang paling efektif untuk menyebarkan informasi. Media sosial paling banyak digunakan dan dinikmati oleh Gen Z. Mereka banyak menghabiskan waktu untuk melihat media sosial. Berdasarkan survei dalam “Indonesia Gen Z Report 2024” oleh IDN Times, mayoritas remaja menghabiskan 6-10 jam dalam sehari di media sosial. Berbagai konten yang mereka lihat dalam bentuk foto, video, atau teks sebagian besar berasal dari luar negeri. Jika terlalu sering melihat konten tersebut, budaya luar negeri akan lebih terpapar dalam pikiran para remaja.
- Perasaan Gengsi dan Budaya yang Lebih Menarik
Remaja terkadang merasa gengsi kalau tidak mengikuti tren yang sedang populer. Jika budaya luar negeri sedang populer, maka remaja akan cenderung lebih menyukai budaya tersebut. Budaya luar negeri, seperti K-Pop dan anime banyak diminati oleh remaja karena dianggap keren, modern, dan menarik. Namun budaya tradisional seperti tari dan musik tradisional terkadang dianggap ketinggalan zaman, kaku, dan terlalu kuno. Perbandingan ini membuat remaja lebih memilih untuk mempelajari budaya luar negeri daripada budaya tradisional.
- Kurang Minat dan Kesadaran
Remaja terkadang kurang memiliki minat dan kesadaran untuk mempelajari budayanya sendiri. Padahal kebudayaan Indonesia merupakan ciri khas yang membedakan kita dengan negara lain. Jika para remaja kurang minat dan kesadaran, budaya tradisional akan terancam punah.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, seharusnya kita sebagai generasi penerus tidak boleh melupakan akar budaya kita. Kita harus bangga dengan budaya kita sendiri yang sebenarnya lebih unik dan beragam. Negara-negara asing pun mengakuinya dan jangan sampai budaya kita diklaim oleh negara lain. Contohnya lagu “Halo-Halo Bandung” yang sempat menciptakan ketegangan karena diklaim secara sepihak oleh pihak Malaysia dengan munculnya lagu “Hello Kuala Lumpur”.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat remaja terhadap budaya tradisional, antara lain:
- Menyesuaikan Budaya Tradisional dengan Perkembangan Zaman
Budaya tradisional perlu dikemas dengan lebih modern agar lebih menarik bagi remaja misalnya dengan menggabungkan budaya tradisional dengan musik atau seni modern.
- Meningkatkan Kesadaran Remaja akan Pentingnya Budaya Tradisional
Remaja perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya budaya tradisional. Mereka perlu diajarkan bahwa budaya tradisional merupakan identitas dan warisan bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan.
- Meningkatkan Akses Remaja terhadap Budaya Tradisional
Remaja perlu diberikan akses yang lebih mudah untuk mempelajari budaya tradisional misalnya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang memperkenalkan budaya tradisional di sekolah atau di masyarakat.
Hal-hal tersebut akan tercapai jika ada berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan rasa minat remaja akan budaya tradisional sehingga budaya tersebut tetap lestari dan dikenal oleh generasi mendatang.
Permainan Tradisional saat Classmeeting 17 Agustus
BPK PENABUR sebagai yayasan pendidikan telah mendukung remaja untuk mencintai budaya melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam proses kegiatan belajar. Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah PENABUR:
- Mewajibkan siswa untuk menggunakan batik setiap hari Jumat. Batik memiliki ikatan yang kuat dengan perkembangan budaya di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia menetapkan peraturan tentang Pemakaian Baju Batik dalam Rangka Hari Batik Nasional 2 Oktober 2019.
- Mengadakan lomba-lomba yang menampilkan budaya tradisional, seperti lomba memakai baju adat tradisional, lomba tari tradisional serta permainan tradisional. Lomba-lomba ini dilaksanakan pada saat merayakan hari Sumpah Pemuda dan 17 Agustus.
- Mengadakan pelajaran seni dan budaya, yakni seni musik, seni tari, seni rupa, dan seni vokal. Melalui pembelajaran tentang seni dan budaya, para siswa dapat mempelajari dan mengenal kesenian daerah.
- Membuka ekstrakurikuler yang mengajarkan budaya tradisional, seperti ekstrakurikuler paduan suara untuk menyanyikan lagu daerah atau ekstrakurikuler tari tradisional untuk mempelajari dan menampilkan tari daerah.
Jadi, upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta remaja akan budaya lokal sehingga mereka dapat melestarikannya agar budaya tradisional tidak akan punah. Generasi muda yang berkualitas adalah generasi yang dapat mempertahankan adat istiadat bangsanya. Marilah, kita sebagai generasi muda melestarikan dan menjadikan budaya tradisional sebagai kebanggaan karena memilikinya.
Fashion Show Menampilkan Pakaian Tradisional
TIM SMPK 5 PENABUR JAKARTA
Peserta :
Natarisya Eunike & Isabel Seraphina
Guru Pendamping :
Erlina Manalu. S.Pd
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur