Mengenang Perdamaian di Atjeh

Berita Lainnya - 28 October 2022

Mengenang Perdamaian di Atjeh

 

Sebagai bagian dari anak bangsa, kita bersyukur dengan ketetapan tekad NKRI harga mati yang hingga kini masih dapat  dipertahankan.. Narasi perjalanan NKRI diwarnai dengan berbagai konflik, baik konflik eksternal yang melibatkan negara lain, maupun konflik internal antar sesama elemen bangsa. Selama ini, kita cukup akrab dengan sejarah konflik yang melibatkan RI dengan Belanda yang membawa kedua belah pihak ke meja perundingan bipartisan ataupun yang tripartisan yang melibatkan pihak ketiga sebagai mediator.  PBB  melalui United Nations Comission for Indonesia (UNCI) harus dilibatkan yang pada akhirnya Belanda menandatangani piagam pengakuan kedaulatan NKRI melalui Konferensi Meja Bundar ( KMB ) pada tanggal 27 Desember 1949. Sedangkan, konflik internal tidak sedikit terjadi di negara kita, khususnya antara pemerintah pusat  dengan wilayah-wilayah lokal, baik karena persoalan politik, ekonomi maupun isu-isu lainnya. Hampir semua konflik pusat dan daerah pada akhirnya menggunakan kekuatan militer memaksa daerah tetap menjadi bagian dari NKRI, ataupun menggunakan cara militer bersama-sama dengan  cara  negosiasi yang menuntun pada rekonsiliasi yang membawa perdamaian di wilayah daerah yang menjadi sentra konflik. Dengan kata lain konflik antara daerah dan pusat tidak selalu diakhiri dengan perdamaian, tetapi banyak yang menggunaan kekerasan bersenjata yang merugikan keduabelah pihak yang bertikai, baik kerugian jiwa maupun kerugian harta benda.

 

Kita mendengar cerita sedih sebagai dampak konflik-konflik tersebut, rakyat menjadi pihak yang paling menderita. Mereka yang tidak mengerti sepenuhnya tentang konflik tersebut tetapi paling merasakan dampaknya, baik karena tekanan pihak pusat maupun tekanan pihak kekuatan politik/militer lokal.

 

Kita bersyukur bahwa ada  beberapa anak bangsa kita yang peka perasaan rakyat. Mereka berusaha mencari solusi perdamaian bagi penyelesaian konflik. Salah seorang tokoh tersebut adalah Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 , Bapak Jusuf Kalla. Berikut kami sadur ulang narasi pengalaman beliau merintis perdamaian di Aceh yang disadur dari : https://nasional.kompas.com/read/2021/02/23/14423881/cerita-jusuf-kalla-selesaikan-konflik-aceh-pada-akhirnya-semua-menang.

 

Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla menceritakan pengalamannya sebagai mediator beberapa konflik yang terjadi di Indonesia. Politikus senior Partai Golkar itu mengatakan, dalam upaya penyelesaian konflik, salah satu tujuan yang harus dicapai adalah kedua belah pihak sama-sama merasa menang. Kalla menyebut dalam proses negosiasi perdamaian, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah memahami latar belakang dari kedua pihak yang berkonflik untuk mengakomodasi tujuan yang ingin dicapai masing-masing. “Kita pelajari dulu background-nya, kedua tujuannya sama, ingin damai. Tapi ingin tujuannya dicapai walaupun tidak semua. Di situ pertemuannya, jadi terjadi win-win,” jelas Kalla dikutip dari tayangan Program Bukan Begini Bukan Begitu di kanal Youtube Kompas.com, Selasa (23/2/2021).

Kalla mencontohkan proses tersebut pada penyelesaian konflik antara pemerintah dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tahun 2005 silam. Menurut Kalla, akhirnya sekarang ini masyarakat Aceh dapat menjadi pemimpin dan memerintah di wilayahnya sendiri. Sementara itu, pemerintah dan masyarakat juga ikut senang karena tidak ada lagi konflik yang terjadi. “Sekarang orang Aceh, GAM merasa senang dia dapat menjadi Gubernur, dia bisa memerintah. Tapi Indonesia juga merasa senang tidak ada konflik. Tidak ada korban lagi. (Aceh) tetap NKRI, semua win, merasa menang itu pun dilakukan secara demokratis,” cerita Kalla. Selain itu Kalla juga menyebut dalam upaya perdamaian, seorang mediator harus mendapatkan kepercayaan dan bisa bersikap adil dan independen.

Ia juga menuturkan bahwa proses-proses yang dijalaninya dalam menempuh suatu upaya perdamaian didasarkan pada pengalaman pribadi. “Pengalaman aja, sehingga kadang-kadang bertentangan dengan buku. Maka saya bilang bahwa buku itu kan pengalaman orang, saya nanti tulis buku juga,” kelakar Kalla. Pada sebuah proses perundingan damai, Kalla menjelaskan, kedua belah pihak yang saling berkonflik harus saling menghormati. “Orang berunding itu harus satu sama laim dalam posisi yang sama dan saling menghormati. Kita (mediator) harus netral. Juga memastikan kedua kelompok tidak saling kehilangan muka satu sama lain pada proses tersebut,” tuturnya.

Sebagai informasi Jusuf Kalla terlibat dalam beberapa upaya perdamaian yang terjadi di Indonesia. Pada 2005, ia turut terlibat dalam negosiasi damai antara Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kalla juga terlibat dalam proses damai konflik di Poso dan Ambon yang terjadi medio 1998-2001.
Selaku insan SMAK 1 BPK Penabur, kita sebagai warga negara perlu meniru sifat dan kemauan tokoh seperti beliau agar berusaha menjadi pembawa damai bagi pihak-pihak yang bertikai.

 

Jakarta 20 Oktober 2022 disadur dari berbagai sumber oleh Bina  Kedamaian -Bina 7K SMAK 1 Penabur Jakarta.



Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 02 November 2023
Kegiatan Upacara Pengukuhan Tamu Penegak Pramuka ...
Berita Lainnya - 01 November 2023
Pagelaran Pentas Teater dan Seni (Smukiz Teater N...
Pagelaran Smukiz Teater Night SMAK 1 PENABUR Jaka...
Berita Lainnya - 13 October 2023
Pemenang Cashback Uang Form PENABUR Spectacular d...
Pemenang Cashback Uang Form PENABUR Spectacular d...
Berita Lainnya - 25 October 2023
Kegiatan Character Camp Peserta Didik Kelas X 2023
Kegiatan Character Camp Peserta Didik Kelas X 2023
Berita Lainnya - 25 October 2023
Kegiatan Literasi SMAK 1 PENABUR pada Jam ke Nol ...
Kegiatan Literasi SMAK 1 PENABUR pada Jam ke Nol ...
Berita Lainnya - 21 July 2022
Sinopsis Judul buku: Seni Mengubah Rasa Malas
Berita Lainnya - 12 July 2022
Sinopsis buku: Alasan Untuk Tetap Hidup (Melawan ...
Sinopsis buku: Alasan Untuk Tetap Hidup (Melawan ...
Berita Lainnya - 09 July 2022
Jalannya Briefing PLS SMAK 1 PENABUR Tahun 2022
Briefing PLS Kelas X SMAK 1 PENABUR Tahun ajaran ...
Berita Lainnya - 06 July 2022
Smukiez Artweek
Smukiez Artweek
Berita Lainnya - 05 July 2022
Sinopsis Buku "Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebi...
Sinopsis Buku "Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebi...
Berita Lainnya - 29 November 2021
Karya Penelitian I-Project Siswa Terbaik 2021
Berita Lainnya - 29 November 2021
HILANGNYA KASIH YANG SEMULA
HILANGNYA KASIH YANG SEMULA
Berita Lainnya - 29 November 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 29 November 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 29 November 2021
Berita Lainnya - 18 November 2021
YESTERDAY, 25 YEARS AGO
YESTERDAY, 25 YEARS AGO
Berita Lainnya - 23 October 2021
SISTEM KREDIT SOSIAL TIONGKOK , PEMERINTAHAN ANTI...
SISTEM KREDIT SOSIAL TIONGKOK , PEMERINTAHAN ANTI...
Berita Lainnya - 16 September 2020
Ayat Alkitab 16 September 2020
Berita Lainnya - 09 September 2020
Ayat Alkitab 9 September 2020
Berita Lainnya - 02 September 2020
Ayat Alkitab 2 September 2020
Berita Lainnya - 31 August 2020
Ayat Alkitab 31 Agustus 2020
Berita Lainnya - 28 August 2020
Ayat Alkitab 28 Agustus 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 05 August 2021
Edward Humianto, Murid SMAK 1 peraih Silver Medal...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 27 July 2021
International Physics Olympiad 2021
International Physics Olympiad 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 01 June 2021
Upacara Hari Lahir Pancasila
Upacara Hari Lahir Pancasila
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 31 May 2021
Perjusa SMAK 1 PENABUR Jakarta
Perjusa
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 22 May 2021
Informasi Pemesanan Buku Kelas X Tahun Pelajaran ...
Informasi Pemesanan Buku Kelas X Tahun Pelajaran ...

Choose Your School

GO