Ruang Kelas "New Normal": Flipped Classroom
Berita Lainnya - 28 July 2020
Ruang Kelas “New Normal”: Flipped Classroom
By Risuli Hutauruk
Lebih dari sepuluh tahun lalu ketika saya menjadi wali kelas 1 SMA , sekarang kelas X, seorang anak wali saya yang berasal dari daerah mengalami kesulitan mengikuti pembelajaran di kota Jakarta. Menurutnya, guru-guru mengajar sangat cepat dan ia merasa sangat lambat dalam menerima pembelajaran, sehingga ketika guru mengajar di kelas, ia merasa tidak dapat mengerti apa-apa. Akan tetapi setelah beberapa lama, ketika sampai di rumah, ia baru mulai mengerti mengenai pembelajaran hari itu dan ingin menanyakan beberapa hal mengenai pelajaran. Tapi sudah terlambat, karena ia sudah tidak berada di sekolah untuk bertanya kepada guru, dan keesokan harinya topik di kelas sudah berubah dan keadaan yang sama berulang kembali sampai hampir semua nilainya mengecewakan. Ketika akhirnya kami berdiskusi bersama, akhirnya siswi tersebut mau mencoba saran saya untuk membalik cara belajarnya, yaitu mempelajari terlebih dahulu satu topik baru di rumah dan lalu kemudian bertanya kepada guru di kelas ketika guru mengajarkan topik tersebut. Berbeda dengan peserta didik pada umumnya yang belajar di sekolah dulu dan kemudian mengulang lagi di rumah, siswi tersebut mulai membaca topik baru di rumah dan bertanya pada guru keesokan harinya di kelas. Pada akhirnya, sang siswi akhirnya bisa lulus dengan nilai yang memuaskan dengan cara belajar yang terbalik tersebut, yaitu belajar dulu di rumah sebelum guru menerangkan di sekolah.
Flip dalam bahasa Inggris artinya membalik. Flipped classroom berarti melakukan cara pembelajaran yang terbalik. Jika pada mulanya para peserta didik belajar dari guru terlebih dahulu sebelum melakukan tugas mandiri, dalam flipped classroom, alur pembelajaran dibalik. Dalam sistem pembelajaran Flipped Classroom ini siswa belajar dulu mengetahui berbagai hal mengenai topik yang akan dibahas guru sehingga ketika bertemu dalam guru di kelas, para peserta didik bukan belajar hal yang sama sekali baru atau bahkan aneh, karena mereka sudah pernah membaca atau mengetahui hal itu sebelumnya, walau mungkin mereka belum mengerti benar mengenai topik tersebut. Dengan demikian, kesempatan bertemu guru di kelas akan menjadi suatu waktu yang sangat berharga karena waktu tersebut para peserta didik dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk menggali lebih dalam lagi mengenai topik yang akan dibahas.
Dalam masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 sekarang ini, Flipped Classroom menjadi suatu sistem yang paling ideal. Para peserta didik sebaiknya merubah pola belajar mereka, yaitu dari ‘menunggu disuapi’ ilmu dari guru menjadi ‘mencari suapan’ dari guru dan berbagai sumber lainnya. Sistem Flipped Classroom ini sangat cocok di era sekarang ini karena kesempatan bertemu guru sangat terbatas. Terbatas oleh waktu, peralatan, dan bahkan kuota. Pertemuan dengan guru menjadi sangat singkat, sehingga harus dipergunakan sebaik-baiknya. Pertemuan dengan guru sebaiknya dipakai oleh para peserta didik untuk bertanya berbagai hal yang menggelitik mereka mengenai topik pembelajaran atau hal-hal yang mereka belum mengerti mengenai topik tersebut sehingga di akhir pembelajaran mereka dapat mengerti topik dengan baik dan ketika diuji dalam Penilaian Harian mereka dapat menjawab pertanyaan sebaik-baiknya.
Bukan hanya bagi para peserta didik, masa PJJ ini juga akan membuat guru-guru harus merubah cara mengajarnya. Dengan sistem Flipped Classroom dalam masa PJJ, para guru harus berusaha memastikan bahwa peserta didiknya dapat memperoleh pembelajaran dengan baik. Materi-materi yang biasanya disajikan pada saat pertemuan di kelas, harus dikirimkan kepada para siswa sebelum kelas dimulai agar dapat dibaca atau ditonton terlebih dahulu, sehingga waktu pertemuan dengan siswa dapat dipergunakan untuk diskusi dan menggali lebih dalam mengenai topik pembelajaran.
Akan tetapi, persiapan untuk memulai sistem Flipped Classroom di masa PJJ ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Guru-guru harus menyesuaikan diri dengan teknologi yang sudah berkembang sangat cepat namun sangat membantu. Oleh karena itu, di SMAK 1 PENABUR Jakarta, guru-guru bahu-membahu berlatih dan melatih guru lainnya dalam menggunakan berbagai aplikasi yang dapat dipakai untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada para peserta didik melalui internet. Semua merasa bertanggung jawab untuk mendidik para generasi muda dengan cara belajar yang berbeda dari biasanya sehingga tujuan pendidikan menjadikan manusia seutuhnya dalam era teknologi ini dapat berhasil dengan baik. Dengan selalu berpegang pada kasih dan pertolongan dari Kristus, tentu saja, para guru di SMAK 1 PENABUR Jakarta berusaha melakukan yang terbaik walau dengan cara pembelajaran yang terbalik.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur