Sinopsis Judul Buku: Rintangan Adalah Jalan
Berita Lainnya - 14 November 2022
Sinopsis Buku
Judul Buku : Rintangan Adalah Jalan
Pengarang : Ryan Holiday
Tebal : xxviii + 229
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun Terbit : 2022
Kita pada umumnya membeku saat dihadapkan pada berbagai rintangan yang mengadang. Setiap rintangan yang kita alami berbeda. Namun tanggapan yang muncul sama: Rasa takut, Frustasi, Bingung, Tak berdaya, Depresi, Marah. Anda tahu apa yang ingin Anda lakukan, tapi rasanya seolah-olah ada musuh tak kasatmata yang sedang menghalangi, yang merintangi jalan kita. Jadi kita tidak melakukan apa-apa.
Buku ini mengajari Anda cara tidak menjadi mandek dan terbebas dari belenggu. Bagaimana mengubah banyak situasi negatif yang kita jumpai dalam hidup menjadi situasi yang positif, atau setidaknya menarik manfaat apa pun yang bisa kita dapatkan dari berbagai situasi negatif.
Bagian pertama menghadapi rintangan adalah masalah Persepsi. Persepsi adalah cara kita melihat dan memahami apa yang terjadi di sekeliling kita, dan bagaimana kita memaknainya. Persepsi bisa menjadi sumber kekuatan atau kelemahan besar kita. Contohnya John D. Rockefeller, akuntan dan investor dari Cleveland-Ohio. Dengan kedisiplinan diri yang kuat dan objektivitas, Rockefeller tetap melihat peluang dalam setiap musibah (krisis keuangan tahun 1857 di Ohio). Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika kita dihadapkan dengan rintangan yang tampaknya tak mungkin teratasi. Kita harus berusaha: bersikap objektif, mengontrol emosi dan keseimbangan mental kita, memilih melihat kebaikan dalam situasi, tetap menenangkan diri, mengabaikan apa yang mengganggu atau membatasi orang lain, melihat berbagai hal dari sudut pandang yang objektif, kembali ke masa kini, berfokus pada apa yang dapat kita kendalikan.
Kitalah yang memutuskan makna dari setiap situasi. Kitalah yang memutuskan apakah kita akan kalah atau melawan. Persepsi kita adalah hal yang dapat kita kendalikan sepenuhnya. Rintangan membuat kita penuh emosi. Satu-satunya cara agar bisa bertahan atau berhasil mengatasinya adalah dengan mengendalikan emosi. Tetap stabil apapun yang terjadi. Setelah menstabilkan diri dan menahan emosi, kita bisa melihat segala sesuatu sebagaimana adanya (objektivitas). Di tambah pula dengan sudut pandang kita yang baru dalam melihat rintangan membantu kita mengubah rintangan. Bagaimana kita mendekati, memandang, dan menempatkan suatu rintangan dalam konteks tertentu, serta car akita memaknainya, menentukan seberapa sukar dan menakutkan rintangan yang perlu diatasi.
Begitu banyak orang dalam hidup yang menasihati kita untuk bersikap realistis atau konservatif. Ini adalah situasi yang sangat tidak menguntungkan Ketika kita berupaya melakukan hal-hal besar. Walaupun kita tentu saja tidak dapat mengendalikan kenyataan, persepsi kita dapat memengaruhinya. Karena itulah kita sebaiknya tidak perlu terlalu mendengarkan apa yang orang lain katakan (atau apa yang suara di kepala kita katakan juga). Ide-ide terbaik bisa datang dari situasi nekat dan habis-habisan. Rintangan bisa mengekspos opsi-opsi baru.
Setelah berhasil menata persepsi dengan tepat, Langkah kedua adalah bertindak atau tindakan. Tindakan membutuhkan keberanian. Kita harus memastikan bahwa kita bertindak dengan penuh pertimbangan, keberanian, dan kegigihan. Tindakan adalah solusi dan obat bagi situasi sulit yang kita hadapi.
Demosthenes adalah contoh orang yang mengambil tindakan di tengah rintangan yang dihadapi. Dia adalah orator besar di Afhena, yang dilahirkan lemah dan sakit sakitan dengan kesulitan bicara. Saat orang lain menyerah dengan penderitaan, Demosthenes tidak menyerah. Setiap saat selalu ada orang yang mengubah situasi negatif menjadi positif. Mereka berfokus pada satu hal yang penting: membuat diri mereka bekerja keras dengan penuh semangat dan kreativitas.
Kita selalu bisa (dan hanya) menyambut rintangan yang kita hadapi dengan: semangat, gigih, proses yang koheren dan penuh pertimbangan, beradaptasi dan tabah, sikap pragmatis, visi yang strategis, cerdik dan lihai, mata yang dapat melihat kesempatan. Contoh contoh orang yang mengambil tindakan: Amelia Earhart, Jenderal Ulysses S. Grant,
Kegagalan bisa menjadi aset kalau Anda berusaha meningkatkannya, mempelajarinya, atau melakukan hal baru. Ini adalah ciri awal semua keberhasilan. Bukanlah hal yang memalukan jika Anda keliru, atau berubah haluan. Setiap kali ini terjadi, kita mendapat opsi baru. Masalah menjadi kesempatan. Penting juga bagi kita untuk fokus pada proses ketimbang hasil yang ingin kita capai. Proses berbicara tentang apa yang perlu kita lakukan saat ini. Dan lakukan itu dengan baik.
Bagian ke 3 dalam menghadapi rintangan adalah tekad untuk keluar dari rintangan. Tekad adalah kekuatan dari dalam yang tidak akan pernah dipengaruhi oleh faktor faktor dari luar. Tekad adalah kekuatan yang mengubah situasi yang nampaknya tidak dapat diubah menjadi pengalaman pembelajaran. Pengalaman hidup Abraham Lincoln menjadi bukti kekuatannya menghadapi depresi. Tekad adalah sumber kekuatan terbesar bagi kita.
Penulis Sinopsis: Jus Insan Berlianta, S.Th (Guru P.A.K. SMAK 1 PENABUR JAKARTA)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur