Karya Wisata SMAK 1 PENABUR Jakarta: Sesuatu di Jogja
Berita Lainnya - 23 September 2024
“Terbawa lagi langkahku kesana, mantra apa entah yang istimewa, ku percaya selalu ada Sesuatu di Jogja~”
- “Sesuatu Di Jogja” oleh Adhitia Sofyan
Karya Wisata – sebuah petualangan yang membawakan memori-memori tak terlupakan untuk murid kelas 12 yang mengikut serta dalam kegiatannya. Dengan destinasi tahun ini ke Daerah Istimewa Yogyakarta, siswa maupun guru-guru sangat bersemangat untuk menjelajahi seluruh keistimewaannya.
Pada tanggal 3 September 2024, seluruh kelas 12 akhirnya mengakhiri penantian untuk kehadiran acara Karya Wisata. Kami sampai dengan persiapan yang matang dan hati yang senang, lalu berkumpul bersama di stasiun KA SENIN dengan semua Bapak/Ibu guru dan teman-teman pada pukul 19.30. Kami datang menggunakan pakaian yang seragam yaitu baju olahraga dengan celana bebas. Setelah semua telah hadir, kami berjalan menuju peron kereta kami. Sesuai dengan rencana, keretanya jalan tepat waktu pada pukul 21.40 setelah semuanya sudah nyaman duduk di bangku masing-masing, dan Smukiers tentunya langsung ngobrol bersama, berseru di dalam kereta, beberapa tidur nyenyak, maupun menyantap makanan bersama di kantin. Pastinya, waktu berjalan begitu cepat, dan tiba-tiba kami sudah tiba di Yogyakarta sekitar jam 5.30 pagi pada tanggal Rabu, 3 September 2024, setelah perjalanan 8 jam.
Kegiatan pertama kami tentunya adalah untuk mengisi energi kita dengan makanan bergizi di salah satu restoran lokal, di mana kami juga bisa beristirahat dan menyegarkan diri di kamar mandi rumah makan tersebut. Kami diharuskan ganti menggunakan seragam sekolah setelah usai makan untuk kegiatan selanjut kami yaitu pengunjungan ke UPN atau Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Presentasi yang dibawa oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Dra. Machya Astuti Dewi, M.Si, membakar jiwa semangat kami untuk berkuliah di Yogyakarta. Pada akhir, beberapa dari kami dapat mengajukan pertanyaan kepadanya yang dijawab dengan penuh senang hati. Beliau memberikan kami wawasan lebih tentang UPN dan sedikit tentang daerah Yogyakarta sendiri.
Setelah berterima kasih kepada pihak UPN atas keramahan mereka, kami meluncur menuju tempat di mana Roro Jonggrang menetap, Candi Prambanan. Saat pertama kali menginjakkan kaki di Candi Prambanan, kami langsung terpukau oleh kemegahan arsitektur candi yang terlampau tinggi. Berjalan di antara peninggalannya, kami mendengar tentang sejarahnya dari pemandu wisata. Suasana di sekitar terik tetapi tidak menghalang kami untuk tetap foto-foto narsis bersama dengan teman!
Sadly, day 1 is coming to a close. Untuk aktivitas terakhir kami pada hari pertama, kami berwisata di HeHa Sky View. Kami langsung disambut dengan hawa yang adam dan pemandangan kota yang luar biasa dari ketinggian. Sambil menikmati udara yang segar, kami bersantap dari restoran atau kafe terpilih dari berbagai pilihan yang tersedia. Kami semua membuat lebih banyak kenangan-kenangan yang tak akan terlupakan dan foto-foto yang tentunya akan diabadikan karena pada malam harinya, HeHa Sky View menawarkan pemandangan lampu-lampu kota yang bergemerlapan dari kejauhan. Akhirnya, kami balik ke hotel kami dan beristirahat penuh supaya penuh dengan energi besok harinya.
Hari kedua sudah tiba, dan kami sudah beraktivitas di dini hari. Pada 6.45 pagi, kami sudah jalan supaya tidak telat untuk Lava Tour kami. Seluruh siswa, bahkan para guru, sudah mengantisipasikan kegiatan yang satu ini. Kami mengikuti Lava Tour Kaliadem, dan pengalamannya sangat mendebarkan. Saat datang, kami melihat Jeep yang sudah berderet banyak. Kami bergegas membuat kelompok berisi 4 orang dan memilih Jeep yang kami inginkan. Kami menyusuri jalur-jalur bekas erupsi Gunung Merapi, melewati hamparan lahar dingin dan reruntuhan desa yang hancur karena dahsyatnya letusan pada tahun 2010. Jeep kami berhenti di Museum Mini Sisa Hartaku terlebih dahulu dan kami bisa mengamati berbagai macam peninggalan warga rakyat yang dulu tinggal disitu. Selanjutnya, kami berhenti di Batu Alien dimana kami foto-foto dengan pemandangan dan bebatuan yang keren. Terakhir, yang paling seru dan dinantikan, adalah Trek Air Kali Kuning dimana Jeep kami berlaju kencang kedalam kali kecil penuh dengan air, dan kami berpuas basah-basahan bersama teman-teman. Meski penuh adrenalin, tur ini juga memberi pelajaran mendalam tentang alam.
Setelah makan siang dan mengakhiri rasa lapar kami usai Lava Tour, kami shopping oleh-oleh untuk keluarga dan kawan-kawan yang tidak dapat kunjungi Yogyakarta juga. Dari Bakpia Pathok 25 ke Jogja T-Shirt yang menawarkan baju lucu-lucu, kami menjelajahi semuanya.
Last but not the least of all the activities, we head for the final stop at Malioboro Road. Dari menantang diri di rumah hantu, berkuliner, mencari gudeg favorit atau naik delman, Malioboro menanti kami dengan semua acaranya. Dengan durasi hampir 3 jam untuk keliling Malioboro dan Yogyakarta, kami menelusuri gang-gang kecil Malioboro dan menyisiri jalannya mencari hal yang menarik untuk dilakukan selanjutnya. Tentunya, kami semua bersenang dan puas dengan segala hal Jogja.
Sayang sekali waktu kami di Yogyakarta hanya 2 hari, tetapi 2 hari ini sudah sangat memuaskan dan memorable untuk kami semua. Kami harus mengucapkan selamat tinggal kepada kota kesayangan kami yang sudah menjadi tempat bersinggah kami dengan penuh kesedihan. Yogyakarta sungguh istimewa dan indah dengan semua pengalaman yang ia berikan kepada kami. As Adhitia Sofyan once said in his song “Izinkan aku pulang ke kotamu,”, maka izinkan juga kami bersama mengenang Jogja dan suatu hari balik lagi karena kami percaya bahwa selalu ada sesuatu di Jogja.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur