i-Project Proposal 'MERAYAKAN BUDAYA DENGAN MODIS : BATIQUE'
Berita Lainnya - 10 February 2022
'MERAYAKAN BUDAYA DENGAN MODIS : BATIQUE'
Carly Nicole Yuen XIA6 / 5
BAB I
PENDAHULUAN
Sandang, pangan dan papan. Itulah tiga kebutuhan pokok manusia. Tanpa salah satu dari mereka, dapatkah manusia katakan dengan percaya diri bahwa ia hidup denganvnyaman? Dalam gaya hidup abad ke-21 yang serba cepat, dinamis, dan terus berevolusi, tiga hal ini tampaknya seperti satu-satunya hal yang secara konstan menjadi prioritas dalam hidup kita. Dalam segi sandang, berbagai tren pun datang dan berlalu. Misalnya, tren pakaian-pakaian tahun 2000-an yang sekarang telah kembali, dengan warna-warna cerah dan motif-motif yang membawa nostalgia bagi pemakainya.
Dengan tren-tren yang bergerak dengan sangat cepat, tidak heran bahwa budaya- budaya sendiri lebih cenderung untuk terhanyut dengan budaya lain yang dari luar. Ini akan menjadi masalah yang sangat besar bagi bangsa kita, karena jika bukan generasi muda yang menerus warisan negeri, siapa lagi yang akan melakukannya?
Dengan tujuan dan motivasi ini, saya akan membuat merek pakaian bernama “Batique”, dimana tren-tren mode yang segar, baru dan mudah diminati kalangan muda
dipadu dengan identitas kultural Indonesia yang kaya.
BAB II
TUJUAN
Tujuan dari Batique adalah untuk membangkitkan kesadaran kaum muda untuk terus berupaya melestarikan budaya Indonesia. Karena pakaian merupakan identitas diri kita, maka sebagai warga Indonesia sangat tepat bagi kita untuk turut menunjukkan identitas kultural melalui pakaian-pakaian kita. Batique, ataupun pakaian-pakaian beridentitas Indonesia yang ingin saya persembahkan tidak sebatas baju dengan motif batik. Dengan berbagai macam desain dan pola yang dapat digunakan, Batique juga ingin menunjukkan diversitas budaya Indonesia, sekaligus meruntuhkan stereotip bahwa pakaian Indonesia hanya bisa terlihat “kuno” atau “ketinggalan zaman”. Untuk mencapai tujuan ini Batique juga bertekad untuk membuat pakaian yang nyaman, berbahan ringan, namun juga unik dan trendy, sehingga dapat dipakai oleh kaum muda tanpa merasa seperti sedang pergi ke acara formal. Diharapkan melalui Batique, kaum muda Indonesia akan makin terdorong untuk terus melakukan upaya-upaya yang menguatkan, memodernisasikan dan menjaga keindahan warisan kultural Indonesia.
BAB III
MANFAAT
Menurut Wikipedia, pakaian memiliki beberapa fungsi bagi pemakainya :
3. 1. Menjaga supaya pemakainya merasa nyaman.
3. 2. Memberi perlindungan terhadap matahari maupun cuaca yang
ekstrim.
3. 3. Melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat.
3. 4. Mengurangi tingkat risiko saat melakukan kegiatan.
3. 5. Melindungi dari bahaya lingkungan tertentu, misalnya serangga,
bahan kimia, dan lain-lain.
Fungsi-fungsi dan manfaat yang dijabarkan di atas merupakan fungsi dasar dari pakaian sehari-hari. Tentu saja, pakaian dapat memiliki berbagai fungsi lain, tergantung di mana pakaian tersebut digunakan (misalnya, pakaian dan aksesoris dalam setting teater berfungsi untuk memotretkan umur, kelas sosial, profesi dan aspek-aspek lainnya dari karakter yang diperankan).
Gambar 3.1 Kostum teater era Victoria
Produk-produk seperti sepatu sneakers, celana jeans ataupun aksesoris rambut memang pada permukaannya terlihat seperti barang-barang yang bukan merupakan prioritas. Namun, pakaian luar sangat menentukan versi diri kita yang ingin ditunjukkan ke orang lain, sekaligus menjadi ekspresi identitas atas etnis, keyakinan agama, usia, pendidikan dan kelas sosial. “Busana dan pakaian adalah bidang di mana pakaian digunakan untuk menciptakan dan mengungkapkan identitas budaya dan sosial. Fenomena identitas orang tersebut diwujudkan dalam tubuh melalui pakaian dan mode”
(Akdemir, N., 2018, hal. 1). Ini sudah berlangsung dari zaman kuno dan tentu saja akan berlanjut ke masa depan. Oleh karena itu, produk-produk Batique tidak semata-mata untuk melindungi tubuh pemakainya, namun juga sebagai wadah berekspresi dan
berkreasi. Secara langsung maupun tidak langsung, pakaian yang beridentitas Indonesia tentu saja akan menginspirasi dan mempengaruhi orang di sekitar pemakai untuk menggabungkan pakaian modern zaman sekarang dengan rasa lokal Indonesia.
BAB IV
WAKTU PENELITIAN
Berikut adalah perkiraan jangka waktu bagi setiap tahap pembuatan produk
Batique :
4. 1. Januari - Februari 2021 : Sketsa 1 set pakaian ( 1 atasan, 1 bawahan, sepatu,
dan setidaknya 2 aksesoris ).
4. 2. Maret - Mei 2021 : Pembuatan prototipe set pakaian tersebut (bersama
dengan revisi prototipe).
4. 3. Juni 2021 : Photoshoot untuk menunjukkan produk-produknya beserta
pengeditan dan finalisasi foto-foto.
BAB V
TEMPAT PENELITIAN
Karena kondisi sekarang yang tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian di berbagai macam tempat, maka penelitian saya akan dilakukan seluruhnya di rumah, khususnya dalam tahap mensketsa produk, mencari inspirasi dari sumber lain seperti di
internet, dan juga riset pasar melalui media sosial dan website lain. Selain itu, pembelian bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pakaian-pakaian, aksesoris dan sepatunya juga akan dilakukan melalui toko online sebisa mungkin, kecuali jika ada beberapa barang yang memang harus dibeli di toko fisik.
Untuk proses menunjukkan prototipe maupun hasil akhir dari Batique, saya memutuskan untuk memperlihatkannya melalui home photoshoot. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, memang dengan cuaca dan juga kondisi dunia sekarang ini sebaiknya kita tidak terlalu sering berpergian. Karena masih bisa menunjukkan produk-produk dengan baik di rumah, maka saya akan melakukannya seperti itu hingga kondisi membaik.
BAB VI
METODE PENELITIAN
Dalam pelaksanaan bisnis Batique ini, ada beberapa aspek-aspek yang patut dikaji dan diteliti : 6. 1. Motif-motif batik ataupun kain tradisional Indonesia yang akan digunakan sebagai kain dasar pakaian (sehubungan dengan konteks dan makna dari motif-motif tersebut, ie : batik bermotif parang hanya boleh dipakai oleh orang-orang dalam lingkungan Keraton, seperti keluarga Sultan atau permaisuri [ Intisari, 2 Oktober 2018 ]).
Gambar 6A Motif Parang
6. 2. Desain dan struktur dari pakaian-pakaian, aksesoris, maupun alas kaki yang akan dijual, dilihat dari ukurannya (oversized, mini,), kepasan dengan bentuk tubuh (loose fit, slim fit, baggy) dan juga bahan-bahan yang membentuknya (mesh, katun, vinyl, kulit, maupun yang lain-lain).
8
Gambar 6B Pakaian berukuran besar (oversized)
Untuk metode penelitian bagi poin pertama, yaitu motif yang akan dipakai, saya akan melakukan penelitian melalui berbagai referensi dan sumber, baik dari internet maupun juga dari buku-buku dan film dokumenter. Menurutku, mengetahui budaya, makna dan konotasi dari setiap liukan kainnya dapat membuat hasil akhirnya menjadi lebih maksimal dan konseptual. Tentu saja, ini sangat penting supaya tidak bertentangan dengan mitos, kepercayaan maupun pendirian yang ada di balik pemakaian motif-motif
tertentu.
Untuk metode penelitian bagi poin kedua, yaitu desain produk, saya akan mendapatkan inspirasi dari berbagai website mode, seperti Glamour, Vogue dan lain-lain. Dengan media sosial sebagai tempat tumbuhnya berbagai macam tren, saya juga akan menggunakannya sebagai basis untuk menentukan estetika dan bentuk-bentuk yang disukai dan digemari oleh kalangan muda masa kini.
6. 1. KAJIAN TEORI
Menurut Clothing Patterns 101, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dulu sebelum memulai untuk mendesain pakaian. Elemen-elemen desain ini meliputi :
6. 1. 1. Bentuk leher dan/atau kerah.
6. 1. 2. Panjang, bentuk dan volume lengan (dengan/tanpa manset).
6. 1. 3. Bentuk, panjang dan volume rok.
6. 1. 4. Panjang, bentuk dan volume atasan atau blus.
Gambar 6. 1A Macam-macam lengan
Gambar 6. 1B Macam-macam kerah
10
Dalam mendesain baju, mix and match perlu dilakukan untuk menghasilkan gaya yang menyegarkan dan baru. Maka, perlu dilakukan trial and error untuk mencari tahu warna apa saja yang saling melengkapi, kombinasi lengan dan kerah apakah yang akan cocok, ukuran rok yang tepat sehingga terlihat unik tapi tidak berlebihan, dan lain-lain.
Selain memahami berbagai bentuk dan garis tubuh yang dapat diperlihatkan melalui pakaian, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mensketsa desain yang akan dilakukan ke dalam sebuah buku ataupun melalui media online. Dengan menggambar dan mewarnai, penampilan setiap elemen dapat dilihat secara keseluruhan, sehingga kekurangan dan kelebihannya pun dapat terlihat dengan jelas. Desainer pun dapat menggunakan sketsa awal ini untuk mengubah beberapa hal yang menurutnya masih kurang tepat atau kurang indah untuk dilihat. Pola, warna dan potongan sangat menentukan penampilan pakaian sehingga perubahan yang kecil pun dapat menghasilkan efek yang besar dan drastis.
Setelah itu, perlu digunakan sebuah dress block dengan manekin sebagai tempat meletakkan dan mengukur kain. Satu set dress block biasanya terdiri dari torso depan dan belakang, lengan, dan rok depan-belakang. Dress block biasanya terbuat oleh kardus khusus untuk mendesain baju. Menggunakan dress block ini sambil menerapkan prinsip pembuatan pola dapat memungkinkan desainer untuk membuat berbagai pola jahit (Dress Pattern Making, 2016). Untuk penggunaan pribadi, tentu saja dress block ini menggunakan ukuran tubuh desainer. Namun, dalam membuat baju yang akan digunakan orang lain, perlu disiapkan berbagai jenis ukuran sehingga lini pakaiannya akan inklusif.
11
Gambar 6. 1C Contoh pola dress block
Teori terakhir yang perlu dipelajari sebelum memulai membuat pakaiannya tentu saja adalah untuk belajar berbagai macam jahitan. Dilansir dari Garmenesia, ada 4 jenis jahitan dasar yang perlu diketahui supaya dapat mendesain dan menghasilkan baju yang berkualitas :
6. 1. 1. 1. Jahit obras, yaitu jahitan yang biasanya digunakan untuk menjahit bagian depan dengan belakang, lengan dan juga leher.
12
Gambar 6. 1D Jahit obras 6. 1. 1. 2. Jahit overdeck, yang menjahit bagian ujung lengan, ujung bagian bawah kaos dan kerah kaos bagian dalam.
Gambar 6. 1E Jahit overdeck
6. 1. 1. 3. Jahit rantai, yang menjahit bagian atas kaos.
Gambar 6. 1F Jahit rantai
13
6. 1. 1. 4. Jahit lurus, biasanya untuk menjahit kemeja.
Gambar 6. 1G Jahit lurus
Untuk menjahit pakaian-pakaiannya, saya akan menggunakan mesin jahit standar (high speed). Selain itu, dalam pembuatan aksesoris ataupun sepatu, saya akan menggunakan hot glue dan cat tekstil.
14
6.2. METODE
Menggunakan teknik-teknik dan teori-teori yang telah dipelajari di bab sebelumnya, saya akan membuat aksesoris, pakaian dan sepatu yang beridentitas Indonesia. Ini meliputi penggunaan motif-motif tradisional, bentuk-bentuk pakaian yang identik dengan Indonesia, ataupun penggunaan elemen-elemen yang merepresentasikan Indonesia. Berikut merupakan model-model pakaian yang akan dijadikan prototype :
6.2.1. Atasan crop top berbahan dasar mesh dengan motif kain tenun.
Gambar 6. 2A Kain tenun warna hitam-putih
6.2.2. Jepitan rambut mini berbahan dasar polymer clay (handmade) yang
berbentuk seperti bunga melati.
Gambar 6. 2B Inspirasi jepitan rambut mini (butterfly clips)
15
Gambar 6. 2C Bunga Melati
Berikut dilampirkan prototipe-prototipe pakaian Batique :
Gambar 6. 2D Prototipe atasan
Gambar 6. 2E Prototipe jepitan bentuk melati
BAB VII
PENUTUP
Demikianlah perencanaan bisnis Batique-ku. Melalui projek ini, saya berharap untuk dapat membawa perubahan yang positif kepada masyarakat masa kini, khususnya di kalangan muda yang diharapkan untuk dapat terus membawa budaya dan kearifan lokal Indonesia ke generasi-generasi selanjutnya. Melalui setiap rancangan pakaian dan setiap jahitan kain, Batique bertekad untuk menunjukkan esensi asli dari pakaian tradisional Indonesia yang multidimensi, penuh karakter dan patut diapresiasi.
Perjuangan untuk mencapai momen di mana setiap orang bisa merasakan cinta dan kebanggaan yang sama untuk pakaian beridentitas Indonesia memang tidak akan mulus, namun seperti yang dikatakan oleh Agus Noor, “jangan melihat hujan dari apa yang jatuh, tapi lihat apa yang akan tumbuh.” Perlu usaha bersama untuk terus mengingat dan menghayati warisan negeri yang tidak akan pernah dibuat lagi oleh siapapun. Oleh karena itu, saya percaya bahwa niat di balik bisnis ini sudah merupakan sebuah langkah ke arah yang tepat. Tujuan akhir Batique tidak sesederhana meraup keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menjual produk yang tidak berkualitas. Sebaliknya, ini adalah keinginan sederhana untuk turut melestarikan dan menjaga permata-permata budaya Indonesia.
Saya mohon maaf bila ada kesalahan dalam tutur kata dan penyampaian saya. Apabila ada kritik, saran, ataupun masukan untuk memperbaiki perencanaan bisnisku, akan saya terima dengan senang hati. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
https://www.clothingpatterns101.com/clothing-design.html
https://www.dresspatternmaking.com/blocks/blocks-or-slopers-the-basics
https://intisari.grid.id/read/03948573/hari-batik-nasional-2018-ini-motif-batik-yang-
hanya-boleh-dipakai-oleh-raja-rakyat-biasa-dilarang-pakai?page=all
http://www.vam.ac.uk/content/articles/r/reflecting-historical-periods-in-stage-costume/
https://en.wikipedia.org/wiki/Stage_clothes#:~:text=Theatrical%20costumes%20can%20
help%20actors,weather%20of%20the%20theatrical%20performance.
http://amf.net.au/library/uploads/files/Diversity_Matters_Forum_overview_and_theme_s
ummaries_2014.pdf
https://www.banksinarmas.com/biasakansekarang/yuk-koleksi-kain-tenun-khas-
indonesia-ini/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur