Stop Bergosip Stop Bullying?
Berita Lainnya - 20 May 2025
Penulis : Bezaleel Prawira, X-2
Editor : Rita Darmaningsih
Tahukah kamu bahwa menggosip adalah salah satu bentuk Bullying? Gosip sendiri memiliki pengertian sebagai pembicaraan yang membahas orang lain tanpa sepengetahuan mereka, yang seringkali terjadi informasi berisi mengenai hal pribadi, spekulasi, atau hal yang belum tentu benar. Gosip adalah pertukaran informasi tentang orang lain yang tidak hadir, biasanya bersifat pribadi dan dapat berupa pujian, kritik, atau rumor. Sedangkan, bullying itu adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang dan disengaja untuk menyakiti orang lain, baik secara fisik, verbal, sosial, dan juga psikologi (Foster, 2004). Sedangkan menurut Smith & Sharp (1994), bullying adalah perilaku yang menyebabkan orang lain terluka, tertekan, atau dipermalukan, baik secara langsung (fisik/verbal) maupun tidak langsung (sosial/emosional).
Apa sih korelasi gosip dan bullying? Gosip merupakan salah satu bentuk dari bullying relasional karena membuat korban merasa disingkirkan dan direndahkan, merusak reputasi dan hubungan sosial korban, dan menjadi alat kekuasaan sosial untuk menekan individu tertentu. Menurut Erving Goffman dalam teori Face and Social Stigma menyatakan Gosip dapat merusak “wajah” seseorang secara sosial, menjadikannya bentuk stigma atau pelabelan negatif. Hal ini selaras dengan bullying karena mempermalukan dan mengeksklusi korban dari lingkungan sosialnya. Sedangkan beberapa jurnal mengungkapkan bahwa gosip membuat korban mengalami kesulitan dalam mendapatkan dukungan karena pelaku memiliki akses ke otoritas yang lebih tinggi. Walaupun Gosip dapat berfungsi sebagai alat kontrol sosial untuk menegakkan norma dalam masyarakat. Namun, jika digunakan secara negatif, gosip dapat berubah menjadi perundungan yang merusak reputasi individu karena remaja sangat rentan terhadap dampak gosip karena sensitivitas mereka terhadap evaluasi sosial. Selain itu, dampak dari gosip juga membuat penurunan self-efficacy, gangguan kesehatan mental, dan risiko percobaan bunuh diri.
Oleh karena itu, kita sebagai siswa-siswi AKJ harus menjadi pembawa garam dan terang bagi sesama dengan mencegah gosip terjadi di sekolah. Solusi nyata yang bisa kita usahakan yaitu menjaga perkataan yang akan kita lontarkan, mempertimbangkan terlebih dahulu, tanyakanlah pada diri sendiri, “Apakah ini benar? Baik? Perlu?” dan hindari menyebarkan cerita yang belum pasti. Selain itu, kita juga dapat membangun lingkungan pertemanan yang positif. Salah satunya berteman dengan semua tanpa melihat latar belakang yang berbeda-beda, bukan hanya kelompok tertentu. Hal lain yang tidak kalah penting adalah berani menolak ajakan bergosip, jika ada yang mulai bergosip, katakanlah dengan sopan, “Maaf, aku tidak nyaman membicarakan orang lain.” dan ajaklah teman berganti topik atau aktivitas yang positif karena dalam Efesus 4:29 berkata “Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia.” yang berarti perkataan kita seharusnya saling membangun, bukan menjatuhkan sebab gosip bertentangan dengan semangat membangun sesama.
Mari kita sebagai siswa-siswi AKJ yang dikasihi Tuhan bersama-sama kita melawan bullying dengan melawan gosip, karena mendukung gosip = ikut membully, dan berani menolak = stop bully.
Referensi Artikel:
-
Rumors and Gossip as Tools of Social Undermining and Social Dominance in Workplace Bullying and Mobbing Practices. Penulis: Mpho M. PhekoJurnal: Journal of Human Behavior in the Social Environment. Tautan: AcademiaAcademia
-
Apakah Gosip Bisa Menjadi Kontrol Sosial? Penulis: Eko A. Meinarno, Sunu Bagaskara, Mely Putri Kurniati Rosalina Jurnal: Jurnal Psikologi: Pitutur Tautan: Jurnal Universitas Muria, KudusJurnal Universitas Muria Kudus
-
Perilaku Bullying di Sekolah Menengah Atas Kota Yogyakarta. Penulis: Octavianto Jurnal: Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Tautan: https://journal.student.uny.ac.id/fipbk/article/view/8417/0
-
Pengaruh Kelompok Teman Sebaya terhadap Perilaku Bullying Siswa di Sekolah. Penulis: Dara Agnis Septiyuni, Dasim Budimansyah, Wilodati Jurnal: Sosietas: Jurnal Pendidikan Sosiologi Tautan: https://ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/article/view/1512
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur