SEJARAH PERKEMBANGAN PEREKAMAN DAN PENYIMPANAN
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
Dalam bahasa Latin, teknologi informasi dapat diterjemahkan sebagai technologia informationis[1]. Technologia diartikan sebagai ilmu dan keterampilan teknis. Sedangkan informationis sendiri berarti informasi atau pengetahuan. Sehingga technologia informationis didefinisikan sebagai teknologi yang berkaitan dengan informasi. Secara umum, teknologi informasi merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, pengelolaan, penyimpanan, penyebaran dan pemanfaatan suatu informasi. Selain menyangkut perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), teknologi ini juga memperhatikan kepentingan manusia dalam pemanfaatannya.
Kemajuan teknologi musik khususnya pada bidang penyimpanan musik telah berkembang pesat dari tahun ke tahun. Saat ini, kemajuan teknologi penyimpanan musik telah mencapai pada puncak penyimpanan secara digital. Jika ditelusuri lebih lanjut perkembangan penyimpanan musik, akan tampak perkembangan yang signifikan dari awal penyimpanan musik.[2] Mulai dari penyimpanan musik di fonograf hingga penyimpanan secara digital.
[1] Morton, D. (2016). Sound Recording: The Life Story of a Technology. 2nd ed. JHU
[2] TeachRock. (n.d.). Moving faster than the imagination: The evolution of sound recording. TeachRock. Diakses 18 September 2024
Pengertian Musik
Kata musik berasal dari bahasa Yunani Kuno ‘mousike’ yang memiliki arti ‘seni para Muses’. Kemudian, dari kata mousike (Yunani) diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi kat ‘musik’. Menurut KBBI, musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.[1]
Sejarah Perkembangan Musik di Dunia
Sejarah seni musik diawali pada pertengahan abad sekitar tahun 400-1400 SM. Pada mulanya, seni musik dipengaruhi oleh aliran-aliran gereja. Namun, seiring berjalannya waktu, seni musik berkembang luas dan tidak lagi berpatok pada gereja. Dalam perkembangannya, musik terbagi dalam 6 zaman:
Zaman Abad Pertengahan (476 M-1572 M)
Zaman abad pertengahan adalah zaman berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) hingga pada zaman reformasi agama Kristen oleh Martin Luther (1572 M)
Pada zaman ini, terjadi banyak perubahan yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, salah satunya dalam bidang budaya. Musik yang semula berpusat pada kepentingan keagamaan, kemudian berkembang dan mulai dipergunakan untuk kepentingan duniawi, salah satunya sebagai sarana hiburan. Selain itu, pada zaman ini, dasar-dasar teori musik mulai dikembangkan oleh Guido d' Arezzo.
Zaman Renaissance (1500-1600)
Zaman Renaissance adalah zaman setelah abad pertengahan, Renaissance memiliki arti kelahiran kembali tingkat kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi.
Pada zaman ini, musik keagamaan mulai mengalami kemunduran, tetapi sebaliknya dengan musik duniawi yang mengalami kemajuan. Selain itu, terdapat juga beberapa komponis terkenal yang mempengaruhi popularitas seni opera.
Zaman Barok dan Rokoko
Zaman Barok dan Rokoko adalah zaman munculnya aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini memiliki sifat yang hampir sama, yaitu adanya pemakaian ornamentik (hiasan musik). Pada aliran Barok memakai ornamentik berdasarkan improvisasi pemain, sedangkan pada aliran musik Rokoko berdasarkan pencatatan.
Zaman Klasik (1750-1820)
Zaman Klasik adalah zaman setelah berakhirnya zaman Barok dan Rokoko. Ciri-ciri pada zaman musik Klasik adalah adanya penggunaan dinamika, perubahan tempo, pemakaian ornamentik dibatasi, dan penggunaan accord 3 nada.
Zaman Romantik (1820-1900)
Musik di zaman romantik mementingkan perasaan yang subjektif. Musik bukan hanya digunakan untuk mencapai keindahan nada-nada, tetapi juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai di zaman musik romantik ini.
Zaman Modern (1900-sekarang)
Musik pada zaman ini ditandai dengan tidak adanya hukum dan peraturan karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat. COntohnya seperti film, radio, dan televisi. DI zaman modern ini, orang ingin mengungkapkan sesuatu dengan bebas.
Pengertian dan Perkembangan Alat Perekam Suara
Alat perekam musik adalah perangkat yang digunakan untuk merekam suara yang kemudian akan tersimpan dalam format file, dan akan ditransfer ke perangkat lain. Dari masa ke masa, musik telah berkembang pesat seiring berjalannya globalisasi dunia. Namun sebelum ada alat perekaman suara, tidak ada cara lain selain mendengarkan musik secara langsung di waktu tertentu atau dengan memainkan alat musik. Alat perekaman musik dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk menangkap, menyimpan, dan memutar kembali gelombang suara yang dihasilkan.[2] Berikut adalah alat Perekaman Musik dari Masa ke Masa:
Fonograf
Sejarah perekaman musik dimulai pada tahun 1877 dengan ditemukannya fonograf, alat pertama yang mampu merekam dan memutar kembali suara, yang diciptakan oleh penemu terkenal, Thomas Alva Edison. Meskipun revolusioner, cara kerja fonograf masih cukup rumit; suara yang masuk akan menggetarkan diafragma, yang kemudian diteruskan ke sebuah jarum. Jarum tersebut mencetak getaran pada silinder yang dilapisi aluminium foil, meninggalkan jejak suara. Ketika silinder diputar kembali, jarum akan mengikuti jejak getaran dan mereproduksi suara yang telah direkam. Sebagai perangkat pertama yang memungkinkan manusia merekam dan memutar kembali suara, fonograf menjadi landasan penting bagi perkembangan teknologi audio. Meskipun pada awalnya penggunaannya belum meluas, penemuan ini merupakan tonggak penting dalam sejarah rekaman musik.[3]
Gramofon
Gramofon muncul pada awal abad ke-20 sekitar tahun 1890. Gramofon merupakan alat pemutar vinyl atau piringan hitam. Gramofon muncul atas gagasan Emile Berliner untuk mengganti silinder besi dengan piringan hitam. Alat ini memiliki cara kerja yang sama dengan Fonograf, tetapi dapat dibedakan dari piringan hitam dan jarum untuk memainkan dan merekam suara yang digunakan pada Gramofon.[4]
Gramofon memiliki bentuk kotak yang terbuat dari kayu dengan alat engkol (untuk memutar secara manual) dan alat logam yang berbentuk seperti paku (jarum) untuk ditempelkan pada piringan hitam yang sedang diputar agar mampu membaca guratan dalam piringan hitam tersebut. Di atasnya, terdapat alat pengeras suara yang bentuknya seperti terompet corong besar yang terbuat dari logam kuningan dengan warna kuning keemasan agak jingga.[5]
Kaset Pita
Kaset Pita pertama kali diperkenalkan oleh Phillips pada tahun 1963 di Eropa dan tahun 1964 di Amerika Serikat, dengan nama Compact Cassette. Kemudian kaset semakin populer di industri musik selama tahun 1970-an dan perlahan-lahan menggeser piringan hitam. Produksi besar kaset diawali pada tahun 1964 di Hanover, Jerman. Pita kaset adalah pita magnetik yang digunakan untuk merekam dan menyimpan data dengan format audio yang umumnya berupa lagu.
Kaset terdiri dari kumparan-kumparan kecil dan bagian-bagian lainnya ini terbungkus dalam bungkus plastik berbentuk kotak kecil serta berbentuk persegi panjang. Di dalamnya terdapat sepasang roda putaran untuk pita magnetik. Pita ini akan berputar dan menggulung ketika kaset dimainkan atau merekam.
Ketika pita bergerak ke salah satu arah dan yang lainnya bergerak ke arah yang lain, ini membuat kaset dapat dimainkan atau merekam di kedua sisinya.[6]
Digital Audio (CD/IPOD)
Compact Disc atau yang disingkat sebagai CD merupakan perangkat pemrosesan data yang berfungsi membaca sekaligus mem-burning data berupa file dokumen, foto, audio hingga video ke CD. CD pertama berhasil ditemukan di akhir tahun 1960 yang diawali dengan banyak percobaan oleh seseorang bernama James Russell. James Russell merupakan penggila musik di masa itu, namun, ia sangat tak puas dengan kualitas musik yang dihasilkan kepingan piring hitam gramofon. Kemudian, CD dikembangkan oleh Philips dan Sony serta dirilis pada 1982. Perangkat komersial pertama yang tersedia yaitu pemutar Audio CD, Sony CDP-101 dirilis pada Oktober 1982 di Jepang.
iPod pertama kali diperkenalkan pada tanggal 23 Oktober 2001. Ini adalah pemutar musik digital berbasis hard drive dengan kapasitas penyimpanan 5 GB, yang dapat menyimpan hingga 1.000 lagu. Pada tahun 2004, Apple memperkenalkan iPod Mini, versi yang lebih kecil dan lebih ringan dari iPod Classic. Kemudian, pada tahun 2005, iPod Mini digantikan oleh iPod Nano, yang memiliki desain yang lebih langsing dan kecil. Seiring dengan perkembangan teknologi, Apple mulai fokus pada pengembangan dan peningkatan model iPod Touch.[7]
Handphone/MP3
Pada tahun 1998, MP3 pertama kali diperkenalkan di Korea Selatan. Inovasi ini menghadirkan MP3 player, sebuah perangkat kecil yang mampu menyimpan ribuan lagu, mudah dibawa ke mana-mana, dan sangat efisien. Desainnya yang ergonomis dan modern menandai era baru dalam cara mendengarkan musik.
Seiring waktu, teknologi pemutar musik terus berkembang pesat. Kini, gawai yang digunakan untuk berbagai aktivitas juga dilengkapi dengan aplikasi perekam dan pemutar suara, di mana file audio dapat disimpan dalam format MP3.[8]
Kesimpulan
Kemajuan teknologi penyimpanan dan perekaman suara terus berkembang dari tahun ke tahun dan memiliki perbedaan yang signifikan. Dimulai dari sejarah perkembangan musik yang dibagi menjadi enam zaman, mulai dari Abad Pertengahan hingga Zaman Modern, dengan tiap periode yang membawa ciri khas dan inovasinya sendiri.
Seiring perkembangan zaman, teknologi perekaman suara juga mengalami transformasi besar. Dimulai dari Fonograf ciptaan Thomas Alva Edison yang mampu merekam dan memutar suara secara mekanis, hingga gramofon, kaset pita, CD, dan perangkat digital modern seperti iPod dan MP3 player. Kemajuan teknologi ini membuat musik lebih mudah diakses dan dinikmati oleh masyarakat luas, tanpa harus mendengarkan secara langsung.
Teknologi perekaman dan pemutaran suara terus berkembang, memungkinkan perubahan besar dalam industri musik dan bagaimana manusia menikmati karya musik di seluruh dunia.
Saran
Para penulis menyadari bahwa makalah di atas dapat dikatakan jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Bagi para pembaca, disarankan untuk mencari dari sumber-sumber lain lagi untuk mengetahui lebih dalam mengenai sejarah perkembangan perekaman dan penyimpanan musik.
Oleh karena itu, para penulis mengharapkan para pembaca untuk memberikan kritik/saran untuk makalah ini. Para penulis pun akan melakukan perbaikan terhadap makalah ini berdasarkan kritik dan saran dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Noer, I. (2020). Sejarah perkembangan teknologi musik. Jakarta: Pustaka Utama.
Amped Studio. (n.d.). Rekaman digital. Diakses pada 18 September 2024, dari https://ampedstudio.com/id/rekaman-digital/
Berg, R. E. (n.d.). Sound recording. Encyclopaedia Britannica. Diakses pada 21 September 2024 dari https://www.britannica.com/technology/sound-recording
Gadget Viva. (n.d.). Sejarah perkembangan iPod: Dari generasi awal hingga akhir. Diakses pada 18 September 2024, dari https://gadget.viva.co.id/amp/gadget/4942-sejarah-perkembangan-ipod-dari-generasi-awal-hingga-akhir
Kementerian Komunikasi dan Informatika. (n.d.). Gramofon sebagai alat pemutar vinyl atau piringan hitam. Diakses pada 18 September 2024, dari https://muspen.kominfo.go.id/collections/gramofon#:~:text=Pada%20zaman%20dulu%2C%20Gramaphone%20ini,pemutar%20vinyl%20atau%20piringan%20hitam
Kanal Kalimantan. (n.d.). Sejarah kaset: Era kaset di Indonesia hingga turun popularitas. Diakses pada 18 September 2024, dari https://www.kanalkalimantan.com/sejarah-kaset-era-kaset-di-indonesia-hingga-turun-popularitas/
Merdeka. (n.d.). Ketahui fungsi CD-ROM beserta sejarah dan cara menggunakannya. Diakses pada 18 September 2024, dari https://www.merdeka.com/sumut/ketahui-fungsi-cd-rom-beserta-sejarah-dan-cara-menggunakannya-kln.html
Pemerintah Kabupaten Pati. (2010). Sejarah perkembangan musik dunia. Diakses pada 6 Oktober 2024 dari https://www.patikab.go.id/v2/id/2010/02/03/sejarah-perkembangan-musik-dunia/
RRI Tarakan. (2019). Sejarah vinyl atau piringan hitam. Diakses pada 18 September 2024, dari https://www.rri.co.id/tarakan/hobi/643318/sejarah-vinyl-atau-piringan-hitam
SAE Indonesia. (n.d.). Sejarah alat pemutar musik dari masa ke masa. Diakses pada 18 September 2024, dari https://indonesia.sae.edu/id/sejarah-alat-pemutar-musik-dari-masa-ke-masa/#:~:text=Fonograf%2adalah%20alat%20pemutar%20musik,yang%20berbentuk%20seperti%20tanduk%20besar
Sound Recording History. (n.d.). Sound recording history. Diakses pada 22 September 2024 dari https://www.soundrecordinghistory.net/
ScanCafe. (n.d.). History of audio tapes. Diakses pada 18 September 2024, dari https://www.scancafe.com/blog/history-of-audio-tapes
Superlive. (n.d.). Rahasia di balik penemuan piringan hitam. Diakses pada 18 September 2024, dari https://superlive.id/supermusic/artikel/super-buzz/rahasia-di-balik-penemuan-piringan-hitam
TeachRock. (n.d.). Moving faster than the imagination: The evolution of sound recording. TeachRock. Diakses pada 18 September 2024 dari https://teachrock.org/lesson/moving-faster-than-the-imagination-the-evolution-of-sound-recording/
Teropong Daily. (n.d.). Mengenal sejarah kaset pita. Diakses pada 18 September 2024, dari https://teropongdaily.com/mengenal-sejarah-kaset-pita/
[1] TeachRock. (n.d.). Moving faster than the imagination: The evolution of sound recording. TeachRock. Diakses pada 18 September 2024 https://teachrock.org/lesson/moving-faster-than-the-imagination-the-evolution-of-sound-recording/
[2] Berg, R. E. (n.d.). Sound recording. Encyclopaedia Britannica. Diakses pada 21 September 2024 dari https://www.britannica.com/technology/sound-recording
[3]Sound Recording History. (n.d.). Sound recording history. Diakses pada 22 September 2024 dari https://www.soundrecordinghistory.net/
[4]SAE Indonesia. (n.d.). Sejarah alat pemutar musik dari masa ke masa. Diakses pada 18 September 2024, dari https://indonesia.sae.edu/id/sejarah-alat-pemutar-musik-dari-masa-ke-masa/#:~:text=Fonograf%2adalah%20alat%20pemutar%20musik,yang%20berbentuk%20seperti%20tanduk%20besar
[5] Kementerian Komunikasi dan Informatika. (n.d.). Gramofon sebagai alat pemutar vinyl atau piringan hitam. Diakses pada 18 September 2024, dari https://muspen.kominfo.go.id/collections/gramofon#:~:text=Pada%20zaman%20dulu%2C%20Gramaphone%20ini,pemutar%20vinyl%20atau%20piringan%20hitam
[6] Teropong Daily. (n.d.). Mengenal sejarah kaset pita. Diakses pada 18 September 2024, dari https://teropongdaily.com/mengenal-sejarah-kaset-pita/
[7]Gadget Viva. (n.d.). Sejarah perkembangan iPod: Dari generasi awal hingga akhir. Diakses pada 18 September 2024, dari https://gadget.viva.co.id/amp/gadget/4942-sejarah-perkembangan-ipod-dari-generasi-awal-hingga-akhir
[8] Amped Studio. (n.d.). Rekaman digital. Diakses pada 18 September 2024, dari https://ampedstudio.com/id/rekaman-digital/
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur