Sejarah : Bergerak ke Selatan

BERITA LAINNYA - 09 February 2022

Bergerak ke Selatan

(Penjajahan Jepang atas Indonesia 1942-1945).

               Semasa  di bawah pemerintahan Shogun, Jepang menjalani masa Isolasi atau menutup diri terhadap pengaruh asing.  Kebijakan ini dijalankan semata-mata karena Pemerintahan Shogun yang sangat tradisional. Kebijakan ini berakhir ketika ketika Amerika Serikat, memaksa Jepang untuk membuka pelabuhan-pelabuhannya untuk perdagangan Internasional.

               Adalah Commodor Matthew Perry, komandan Angkatan Laut Amerika Serikat yang pertama sekali meminta Shogun untuk membuka pelabuhan Jepang untuk dunia luar. Pada akhirnya setelah melalui konflik dan peperangan, Jepang terpaksa menandatangani sebuah Perjanjian yang dikenal sebagai Perjanjian Shimoda. Dengan adanya perjanjian ini, Jepang harus merelakan dua pelabuhan penting nya yaitu Shimoda dan Hakodate dibuka untuk bangsa-bangsa lain.

               Sebagai sebuah negara kepulauan, pelabuhan merupakan semacam “Pintu Masuk” menuju Jepang yang harus dipertahankan dan dijaga oleh orang Jepang sendiri. Perjanjian Shimoda pada akhirnya melunturkan semua kekuatan pertahanan ini, perjanjian itu menunjukkan ketidakberdayaan Shogun sebagai pemimpin Jepang. Keadaan ini semakin diperburuk lagi dengan kesepakatan yang dikenal dengan “Townsend Harris Agreement”, di mana Jepang harus membuka pelabuhan di Tokyo, Nagasaki, Kobe, Osaka dan beberapa pelabuhan besar lainnya bagi bangsa asing.

               Dua perjanjian yang telah disebutkan sebelumnya menimbulkan reaksi dari rakyat Jepang. Mereka menganggap Shogun sebagai pemimpin yang lemah. Gerakan anti terhadap Shogun akhirnya muncul, bahkan muncul pemberontakan yang dilakukan oleh Satsuma dan Coshu  namun pemberontakan ini berhasil dipadamkan. Namun, justru sebaliknya, ketika gerakan Anti Shogun bergema, gerakan mendukung Kaisar (Tenno) semakin bertambah.  Sesuai dengan ajaran Shinto, kekuasaan atas negara harus diberikan kepada Kaisar, sebagai simbol suci dalam masyarakat Jepang.

               Pada akhirnya, kelemahan, ketidakberdayaan dan pertahanan yang buruk telah memaksa Shogun untuk mengikuti kehendak rakyat yaitu mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar. Shogun terakhir yaitu Yoshinobu menyerahkan kekuasaan Jepang kepada Kaisar Mutsuhito atau Meiji (1867-1921) peristiwa ini dikenal dengan sebutan Restorasi Meiji. Restorasi Meiji ini lah yang membuat Jepang masuk dalma masa modern nya. Pendidikan, etos kerja, industry akhirnya berkembang di Jepang yang mendorong negara itu menjadi satu-satunya negara di Asia yang mampu menyaingi Bangsa Barat pada masanya. Pada akhirnya semua kebijakan ini membawa perubahan penting bagi Jepang. Jepang yang sebelumnya terisolasi, yang pada tahun 1854 dipaksa menandatangani Perjanjian Shimoda, negara yang dulu dianggap sebagai negara terbelakang hanya dalam beberapa tahun berubah menjadi negara maju dan besar.

Keren ya, Indonesia kapan bisa gini ya?? Kita doakan secepatnya…… Lanjut…Kemajuan-kemajuan ini ternyata membuat Jepang menjadi negara yang agresif. Hal ini dibuktikan dengan kebijakan baru yang dijalankan oleh Jepang, terutama pihak militer yaitu kebijakan Imperialisme (menjajah negara lain).

               Salah satu alasan di balik keputusan ini adalah faktor ekonomi yaitu Jepang sebagai negara Industri membutuhkan sumber daya alam wilayah lain sebagai bahan baku, sekaligus membutuhkan negara lain sebagai pasar untuk menjual hasil produksi mereka. Wilayah Jepang merupakan sebuah hamparan pulau yang kurang  sumber daya alam. Mereka lebih mengandalkan industri dan hasil lautnya. Selain alasan ekonomi  yang telah disebutkan pada paragraf di atas, ada juga faktor spiritual yaitu ajaran,  Hakko Ichi U (delapan benang di bawah satu atap). Menurut ajaran ini, Dunia, terutama Asia akan mencapai masa keemasannya jika dipimpin oleh bangsa Jepang, dengan kata lain Jepang berhak mengatur dan menguasai bangsa-bangsa lain demi sebuah “kemajuan” .

               Kesemua alasan ini telah dengan baik digunakan oleh Jepang sebagai alasan untuk menguasai negara-negara lain diawali dengan negara dan pulau-pulau di sebelahnya.  Pada tahun 1894, Jepang merampas Taiwan (Formosa). Pada tahun 1905 terjadi perang antara Jepang dan Rusia yang kemudian dimenangkan oleh Jepang, melalui kemenangan ini, Jepang berhak atas Pulau Sakhalin dan Port Arthur. Bahkan pada tahun 1910, Jepang menguasai dan menjajah seluruh semenanjung Korea, yang hari ini menjadi Korea Utara dan Selatan itu. Penaklukan paling penting lainnnya adalah wilayah kaya bahan tambang batubara, Manchuria, pada tahun 1931, Jepang berhasil merampas tempat ini.

               Namun satu hal yang perlu dipahami di sini adalah, poros kekuatan Jepang telah beralih ke kaum sipil ke militer sejak perjanjian Washington tahun 1922. Angkatan Laut Jepang merasa sangat dirugikan akibat perjanjian itu, di mana Jepang dipaksa mengurangi tonase kapal tempurnya, di bawah Amerika Serikat dan Inggris. Perjanjian ini sebenarnya bertujuan untuk menghindari pecahnya perang lagi seperti perang dunia I di tahun 1914-1918. Namun ternyata militer Jepang merasa dikhianati lewat kesepakatan itu. Sejak itu, kaum sipil di pemerintahan Jepang semakin tersingkir, karena kaum militer merasa mereka tidak mampu “memaksakan” kepentingan Jepang ketika berhadapan dengan negara-negara barat. Sejak itulah keterlibatan militer di pemerintahan Jepang semakin kuat. Puncaknya nanti dibentuk Poros Berlin, Roma dan Tokyo pada tahun 1936. Poros ini jelas mengumpulkan negara-negara fasis dan militeris berhadapan dengan negara demokratis di Eropa Barat dan Amerika juga negara Komunis di Soviet.  

Jepang dan Perang Dunia II.

               Situasi Perang di Eropa (Perang Dunia II) yang dimulai pada tahun 1939 mengharuskan Jepang menentukan langkah strategisnya secara cepat.  Hal ini disebabkan oleh situasi Eropa di tahun 1940. Pada bulan Mei tahun itu, Jerman berhasil merebut Belanda, dan sebulan kemudian merebut Prancis.

               Jepang yang terbilang sudah berhasil menguasai beberapa wilayah negara-negara di kawasan Timur Asia (Manchuria, Korea, Taiwan) ingin meluaskan kekuasannya ke Selatan atau kawasan Asia Tenggara. Wilayah Asia Tenggara pada saat itu ada dalam penjajahan Prancis (menjajah Vietnam ), Inggris (Menjajah Malaya, Singapura, Kalimantan Utara) dan Belanda (Menjajah Indonesia). Hal ini bukannya tak beralasan. Salah satunya adalah faktor embargo ekonomi oleh Amerika Serikat. Amerika yang melihat agresivitas Jepang yang semakin menjadi di kawasan Asia Timur ingin meredam nya lewat mengurangi ekspor minyak ke Jepang. Jepang adalah negara industri yang tidak punya sumber daya alam sebagai bahan baku, terutama bahan bakar, semuanya dipasok lewat impor.

               Ini lah yang membuat Jepang akhirnya ingin menguasai daerah kaya sumber daya alam di Asia Tenggara yaitu Indonesia. Namun jika ingin menguasai Indonesia, ada beberapa halangan yang harus dihancurkan, seperti misalnya pangkalan militer Amerika Serikat di Hawai, Pearl Harbour. Pada bulan Desember 1941, Jepang melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer itu. Serangan ini dimaksudkan untuk melemahkan pertahanan Amerika Serikat di lautan Pasifik sekaligus menyingkirkan ancaman serangan dari Amerika Serikat kepada Jepang di Pasifik. Dengan serangan ini, Amerika Serikat, Inggris termasuk Belanda menyatakan Perang terhadap Jepang, dimulailah perang di pasifik (Perang Asia Timur Raya).

               Pada saat yang sama dengan serangan terhadap Pearl Harbour, Jepang juga menyerang Hongkong dan pangkalan militer Amerika di Pulau Luzon Filiphina. Tiga hari kemudian, dua Kapal Perang Inggris, Prince Wales dan Repulse berhasil dihancurkan Jepang, ketika berusaha melawan serangan Jepang ke Singapura. 2 Januari 1942, Filiphina berhasil dikuasai Jepang, pada bulan Februari Singapura juga sudah berhasil ditaklukkan. Dengan dikuasainya daerah-daerah ini Jepang tinggal selangkah lagi menuju apaaaaa??????????????? Ya benar Indonesia….

=================================================================

               Pendaratan di Indonesia, telah dimulai pada bulan Desember 1941, namun secara efektif Jepang baru berhasil menguasai beberapa kota di Kalimantan sekitar bulan Januari dan Februari 1942. Dalam kurun waktu yang tidak jauh, Jepang telah berhasil menguasai kawasan Indonesia Timur seperti, Sulawesi, Ambon, Bali, Papua Barat dan Timor.  Menyusul dikuasainya Sumatera.Pendaratan di tempat-tempat ini bukanlah tanpa alasan, Jepang sengaja mendarat pertama kali di Tarakan, Kalimantan untuk memastikan penguasaan terhadap sumber minyak bumi yang ada di sana. Kawasan Timur Indonesia dan Sumatera juga merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam yang penting bagi industri Jepang.

 

Jepang masuk ke Jawa………………

 

               Sebenarnya pemerintah Hindia Belanda (Indonesia)  telah memprediksi serangan dari Jepang ini. Pada tahun 1942, Belanda berinisiatif membentuk ABDACOM (American, British, Dutch, Australia Command)/ Persekutuan militer Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Australia. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan Hindia Belanda (Indonesia) dari serangan Jepang, dengan kata lain agar Belanda tetap bisa menjajah Indonesia maka dibentuklah persekutuan militer tersebut.Namun pada akhirnya ABDACOM ini tidak seperti yang diharapkan, kemungkinan besar karena situasi dalam negeri negara-negara itu yang sedang disibukkan dengan mempertahankan negara masing-masing dari ancaman Jerman di Eropa dan kurangnya koordinasi antara sesama anggota.

               Akhirnya sekitar bulan Maret 1942, Jepang berhasil mendarat di Jawa. Jepang mendarat di 3 tempat sekaligus yaitu di Banten, Eretan Wetan, dan Kragan. Hanya dalam beberapa hari Jepang berhasil memaksa Belanda bertekuk lutut. Melalui Perjanjian Kalijati, 08 Maret 1942, Belanda menyerahkan Indonesia kepada Jepang. Jepang diwakili oleh Jenderal Imamura dan Belanda diwakili oleh Panglima Militer Ter Porten dan Gubernur Jenderal Statkenborgh Statchouver. Namun Statchouver tidak bersedia menandatangani Perjanjian Kalijati dengan alasan tertentu, Ter Poorten kemudian tandatangan penyerahan militer Belanda kepada Jepang.

 

Oke, begitu Ter Porten tandantangan, Jepang sah menjadi “pemilik” Indonesia. Kasian ya, negeri kita, kayak barang bisa dioper-oper hahaha.. eitss tapi tenang, waktu itu kan Indonesia belum ada, jadi yang dioper-oper itu ya, wilayah-wilayah di Nusantara, bukan Indonesia seperti yang kita kenal saat ini.

 

Apa yang Jepang lakukan di Indonesia??

 

  1. Membagi Indonesia dalam 3 wilayah pemerintahan militer.
  • Wilayah Sumatera : berada di bawah komando Tentara ke 25 berpusat di Bukit Tinggi.
  • Wilayah Jawa dan Madura: berada di bawah komando Tentara ke 16: berpusat di Jakarta. ·      
  • Wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur: Di bawah komando Angkatan Laut Jepang (Armada selatan 2). berpusat di Makassar.

Catatan: Wilayah Sumatera, Jawa dan Madura dikoordinir oleh Rikugun (Angkatan Darat) sementara wilayah Kalimantan dan Indonesia Timur dikoordinir oleh Kaigun (Angkatan Laut).

 

  1. Membentuk pemerintahan sipil (Birokrasi) hingga tingkat desa.
  • Selain membentuk pemerintahan militer, Jepang juga membentuk pemerintahan sipil dengan tujuan agar dengan mudah mengontrol dan mengawasi semua pergerakan rakyat hingga kelompok paling kecil yaitu Gumi/Tonarigumi (10-20 Kepala keluarga). .

 Shu (Residen/Provinsi) > Ken (Kabupaten) > Gun (Kawedanan) > Son (Kecamatan) > Ku (Desa) > Aza (Dusun) > Gumi (RT/RW).

 

  1. Membentuk Kesatuan Polisi Militer yang disebut

 

  1. Melakukan kebijakan Jepangisasi atau memasukkan budaya-budaya Jepang kepada kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia seperti misalnya:
  • Mengganti lagu Indonesia Raya dengan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo
  • Seikerei : Yaitu menunduk ke arah Tokyo sebagai simbol penghormatan kepada Kaisar (Tenno Haika)
  • Hari Raya Tencosetsu (Hari Ulang tahun Kaisar)
  • Mewajibkan penggunaan bahasa Jepang dan mewajibkan upacara bendera dengan menghormat Hinomaru(bendera Jepang) dan Seikerei
  • Penggunaan kalender Sumera atw Tahun Showa . (Tahun1942 Masehi sama dengan Tahun 2602 kalender Showa)
  • Pengubahan waktu menjadi waktu Tokyo.

 

  1. Menghapuskan pengaruh barat di Indonesia dengan cara
  • Melarang pemakaian bahasa Belanda dan Inggris
  • Mewajibkan penggunaan bahasa Jepang
  • Melarang penggunaan buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris
  • Kalender Masehi diganti dengan Kalender Jepang yaitu Sumera atw Showa (sudah disinggung di atas)
  • Patung-Patung Eropa diruntuhkan
  • Jalan-jalan diberi nama baru
  • Nama Kota Batavia diganti menjadi Jakarta (lagi).
  • Mempekerjakan tokoh-tokoh anti Belanda, terutama seniman dan guru

 

  1. Menarik simpati rakyat Indonesia melalui :
  • Jepang menyatakan bahwa mereka adalah saudara tua bagi bangsa-bangsa Asia
  • Membentuk Gerakan 3 A
  • Memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar Indonesia. Mr. Raden Soedjono, merupakan salah satu sarjana hukum pribumi yang diberikan beasiswa ke Jepang
  • Menarik simpati umat Islam Indonesia dengan mengirimkan mereka naik Haji ke Mekkah.

 

  1. Membentuk Putera sebagai ganti Gerakan 3 A.

 

  1. Membentuk Jawa Hokokai sebagai pengganti Putera.

 

  1. Membentuk Organisasi Semi Militer:
  • Seinendan: ini merupakan kesatuan pemuda berusia 14-25 tahun yang dilatih dan diberikan pelatihan oleh Jepang. Dengan menanamkan rasa cinta tanah air dan membela tanah air dengan segala kekuatan, Jepang mengharapkan kesatuan ini akan membela Indonesia apabila sekutu menyerbu Indonesia, dengan begitu Jepang juga terbantu untuk menghadapi sekutu.
  • Keibodan : ini merupakan kesatuan semi militer yang bertugas sebagai pembantu polisi. Keibodan ditugasi untuk melaksanakan tugas menjaga keamanan, mengatur lalu lintas, menangkap pencuri dan mata-mata dan beberapa pekerjaan lain yang biasanya dilakukan seorang Polisi.

 

  1. Membentuk Organisasi Militer :
  • PETA (Pembela Tanah Air): Merupakan kesatuan militer bentukan Jepang atas inisiatif Gatot Mangkupraja. Di Sumatera PETA disebut Giyugun (tentara pembela tanah air).
  • HEIHO (barisan prajurit cadangan): Terdiri dari laki-laki berusia 18-25 tahun dan berpendidikan paling rendah SD.

 

  1. Organisasi Masyarakat Islam:
  • Masyumi: Jepang melihat bahwa mayoritas rakyat Indonesia merupakan penganut agama Islam. oleh karenanya perlu merangkul tokoh-tokoh atau pemimpin Islam untuk mau bekerjasama dan pada akhirnya mendukung Jepang dalam Perang Asia Timur Raya. Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasim Anshari dan K.H. Mas Mansur

 

Semua strategi di atas semata-mata ingin mengkonsolidasikan semua potensi kekuatan rakyat di Indonesia untuk mendukung Jepang dalam peperangan.

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 October 2020
Lomba Desain Logo
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 October 2020
PENABUR Talents Day
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 October 2020
Pelantikan Pengurus Majelis Perwakilan Kelas (MPK...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 November 2020
Kelompok Tumbuh Bersama - Senin, 2 November 2020
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 October 2020
BINA IMAN
BERITA LAINNYA - 11 November 2021
WANTED : PAHLAWAN YANG GAGAH BERANI!
BERITA LAINNYA - 10 November 2021
GEGAP GEMPITA GANEFO : MENENTANG IMPERIALISME BA...
GEGAP GEMPITA GANEFO : MENENTANG IMPERIALISME BA...
BERITA LAINNYA - 11 November 2021
Karakter?
Karakter?
BERITA LAINNYA - 10 November 2021
TIM ARM2N SMAK AHI: Serap Ilmu, Serap Juara Appre...
BPK PENABUR JAKARTA, SMAK PENABUR Harapan Indah,...
BERITA LAINNYA - 12 November 2021
Memaknai Arti Perjuangan Dahulu dan Sekarang bagi...
Memaknai Arti Perjuangan Dahulu dan Sekarang bagi...
BERITA LAINNYA - 28 July 2023
Hari Hepatitis Sedunia. Apa yang harus kita ketah...
BERITA LAINNYA - 31 July 2023
Bagaimana memaknai ayat : Bagi Tuhan Tak ada Yang...
Bagaimana memaknai ayat : Bagi Tuhan Tak ada Yang...
BERITA LAINNYA - 01 August 2023
Daily Inspiration, 1 Agustus 2023
Daily Inspiration, 1 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 03 August 2023
Daily Inspiration , 03 Agustus 2023
Daily Inspiration , 03 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 04 August 2023
Belajar kreatif ala Ibu Desmiana, membuat kaos Ti...
Belajar kreatif ala Ibu Desmiana, membuat kaos Ti...
BERITA LAINNYA - 03 January 2024
Jakarta Informal Meeting
BERITA LAINNYA - 04 January 2024
Peran Indonesia dalam Perdamaian Israel dan Pales...
Peran Indonesia dalam Perdamaian Israel dan Pales...
BERITA LAINNYA - 05 January 2024
Upaya Indonesia Dalam Perdamaian di Kamboja Melal...
Upaya Indonesia Dalam Perdamaian di Kamboja Melal...
BERITA LAINNYA - 06 January 2024
Peran Indonesia dalam Perdamaian Konflik Israel -...
Peran Indonesia dalam Perdamaian Konflik Israel -...
BERITA LAINNYA - 07 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian dalam kasu...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian dalam kasu...
BERITA LAINNYA - 05 September 2024
Damai di Tengah Badai: Berpegang pada Janji Tuhan
BERITA LAINNYA - 06 September 2024
Takut pada Siapa? Ketika Tuhan Menemani
Takut pada Siapa? Ketika Tuhan Menemani
BERITA LAINNYA - 07 September 2024
Tukarkan Amarah dengan Kasih: Rahasia Hidup Bahag...
Tukarkan Amarah dengan Kasih: Rahasia Hidup Bahag...
BERITA LAINNYA - 07 September 2024
Menghadapi Badai Hidup: Belajar dari Kisah Elia
Menghadapi Badai Hidup: Belajar dari Kisah Elia
BERITA LAINNYA - 22 July 2024
Allah selalu menyertai
DAILY REMINDER

Choose Your School

GO