Penyesalan Yudas menjual Yesus.

BERITA LAINNYA - 16 April 2025

 

Pada waktu Yudas, orang yang sudah menjual Yesus, melihat bahwa Yesus dijatuhi hukuman mati, dia pun menyesali perbuatannya. Dia mengembalikan tiga puluh keping uang perak yang sudah diterimanya itu kepada imam-imam kepala dan para pemimpin Yahudi. Kata Yudas kepada mereka, “Saya sudah berdosa karena menjual orang yang tidak bersalah untuk dibunuh. Tetapi para pemimpin Yahudi itu menjawab, “Itu bukan urusan kami. Tanggung sendiri dosamu.”

Matius 27 : 3-4

 

 

 

Halo pembaca setia renungan SMAK HI. Minggu ini adalah minggu yang spesial karena kita masuk ke dalam minggu menjelang Jumat Agung, sebuah momen yang berharga setiap tahunnya, ketika kita kembali mengenang dan merenungkan makna kematian Yesus di atas kayu salib. Hari ini kita akan membahas mengenai peran Yudas di sekitar peristiwa kematian Yesus dan apa yang kita bisa pelajari dari kejadian itu.

 

 

Yudas adalah salah satu dari 12 murid Tuhan Yesus yang dipilih sendiri olehNYA. Yudas bersama-sama dengan murid yang lain membersamai Yesus dalam pelayanannya. Yudas juga dipercaya menjadi “bendahara” uang kas yang memegang uang para murid. Yudas memang sering bersinggungan dengan hal terkait uang ini. Bahkan dalam Yohannes 12: 6 dikatakan seperti ini : Sebenarnya Yudas berkata begitu bukan karena dia sungguh-sungguh peduli pada orang miskin, tetapi karena dia seorang pencuri. Dia dipercaya sebagai bendahara yang menerima semua uang sumbangan untuk Yesus dan kami, yang disimpan di dalam kantong. Namun dia sering mencuri uang dari kantong itu. Konteks dari ayat ini adalah tentang komentar Yudas mengenai minyak narwastu yang sangat mahal yang diurapkan pada kaki Yesus (mengapa tidak dijual saja dan uangnya dibagikan kepada orang miskin)  

 

Apakah Yesus tidak mengenal Yudas dan apakah Yesus tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh Yudas? Sebagai Anak Allah pasti Yesus mengetahui hal tersebut. Namun dari semua yang terjadi ada rencana besar Allah yang harus digenapi yang di dalamnya termasuk salah satu hasil perbuatan Yudas. Apa yang dilakukan oleh Yudas adalah halaman pertama dari kisah sengsara Yesus di bukit Golgota. Yudas menjual Yesus dan menghianatiNYA. Yudas menjual Yesus dengan 30 keping uang perak yang mungkin pada zaman itu apalagi zaman sekarang juga tidak terlalu berharga secara nominal.

 

Apa motif di balik tindakan Yudas ini tentu hanya dia yang tahu. Namun penghianatan, keserakahan dan cinta uang menjadi cap yang abadi dalam diri Yudas. Yesus meskipun mengetahui watak bahkan apa yang akan Yudas lakukan tetap memilihnya sebagai bagian dari 12 muridnya. Yesus tidak terlihat ingin mengubah rencana Allah dalam hidupnya yang berimplikasi kepada peristiwa di Golgota.

 

 

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah Yudas ini. Yudas pasti cinta Yesus, meskipun kita bisa mengatakan bahwa ada “maksud” di balik cinta itu. Namun kenyataan bahwa dia membersamai Yesus dalam tahun-tahun pelayanannya tidak bisa kita kesampingkan. Tapi Yudas juga cinta Uang, dia serakah, dia lebih mementingkan “daging’ nya daripada pelayanan Yesus. Nah apakah kita juga sering seperti itu? mari kita renungkan bersama. Kita harus memilih Yesus ketika hal ini terjadi. Karena uang dan harta termasuk ketenaran hanya bersifat sementara,, tapi Yesus akan selalu ada untuk kita.

 

 

Yang kedua, kita harus bertobat dan menyesali dosa kita sebelum semuanya terlambat. Matius 27 :3-5 berkata : Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: ”Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.” Tetapi jawab mereka: ”Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Kita harus segera bertobat dan menyadari kesalahan kita sebelum semuanya terlambat. Tuhan Maha Pengampun dan Penuh Kasih, kita hanya perlu tunduk dan menyesali perbuatan kita. Belajarlah dari Yudas, dia memang menyesali perbuatannya, tapi tidak ada waktu baginya untuk bertobat bahkan dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.

 

Tags:
BERITA LAINNYA - 06 February 2023
A Dangerous Golden Egg
BERITA LAINNYA - 13 March 2023
One Act of Kindness Can Change Your Life
One Act of Kindness Can Change Your Life
BERITA LAINNYA - 20 March 2023
Unseen Ending
Unseen Ending
BERITA LAINNYA - 03 April 2023
Unrequited Childhood Love
Unrequited Childhood Love
BERITA LAINNYA - 07 February 2023
Penilaian Akhir Tahun (PAT)
Penilaian Akhir Tahun (PAT)
BERITA LAINNYA - 30 December 2023
Serunya kegiatan P5, mengenal Indonesia lewat mak...
BERITA LAINNYA - 31 December 2023
Nasi Liwet dan Wedang Ronde, sebuah refleksi P5.
Nasi Liwet dan Wedang Ronde, sebuah refleksi P5.
BERITA LAINNYA - 26 December 2023
Berkolaborasi membuat Cenil dari Jawa Timur..
Berkolaborasi membuat Cenil dari Jawa Timur..
BERITA LAINNYA - 27 December 2023
Belajar membuat Catemak Jagung dan Es Poteng untu...
Belajar membuat Catemak Jagung dan Es Poteng untu...
BERITA LAINNYA - 29 December 2023
Refleksi Natal, Natasya Tanjung
Refleksi Natal, Natasya Tanjung
BERITA LAINNYA - 01 July 2024
Berserah Diri Kepada Tuhan
BERITA LAINNYA - 02 July 2024
Iman yang Teguh (1)
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 03 July 2024
Hati Yang Penuh Syukur
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 04 July 2024
Janganlah Kecut Dan Tawar Hati
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 05 July 2024
STOP Overthinking
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
WABAH MEMATIKAN DI ABAD PERTENGAHAN
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
Candi Borobudur
Candi Borobudur
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
Habsburg Jaw
Habsburg Jaw
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
IWAN FALS
IWAN FALS
BERITA LAINNYA - 30 November 2024
Kolera Pencabut Nyawa
Kolera Pencabut Nyawa
BERITA LAINNYA - 09 February 2025
Kekuatan Keluarga = Kekuatan Diri
BERITA LAINNYA - 22 February 2025
Membentuk Pribadi yang Berintegritas
Membentuk Pribadi yang Berintegritas
BERITA LAINNYA - 23 February 2025
Membentuk Karakter Kristus dalam Diri Kita
Membentuk Karakter Kristus dalam Diri Kita
BERITA LAINNYA - 11 February 2025
Kasih Adalah Kunci Kehidupan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 12 February 2025
Mengampuni, Bukan Karena Mereka Layak, Tapi Kare...
Daily Reminder

Choose Your School

GO