Odong-Odong oleh Seno Gumira Ajidarma

BERITA LAINNYA - 21 February 2022

Odong-Odong oleh Seno Gumira Ajidarma
Oleh Tania Farrel Claresta

 

     Cerpen “Odong-Odong” karya seorang penulis dan ilmuwan sastra Indonesia, Seno Gumira Ajidarma, yang dibagikan dalam blog merupakan cerpen yang sangat menarik. Cerpen ini menceritakan tentang Ratri kecil yang sangat bahagia ketika menaiki odong-odong. Saat itu, pengemudi odong-odong mengira semua anak sudah turun dari odong-odong. Akan tetapi, ketika ia hendak mematikan lagu yang masih terdengar dari odong-odong, ia melihat seorang anak kecil, Ratri, yang masih duduk disana. Saat ditanya mengapa belum pulang dan dimana rumahnya, Ratri menjawab tidak tahu. Akhirnya, pengemudi odong-odong memutuskan untuk mengantarkan Ratri pulang dengan menyusuri jalan yang dilewatinya tadi. Hari sudah gelap dan jalanan semakin ramai yang membuat pengemudi odong-odong kebingungan sedangkan Ratri hanya diam dan melamun. Dari tepi jalan, terdengar teriakan, “Ratri!!” dengan muka orang-orang yang gelisah. Pengemudi odong-odong mendengar teriakan itu, tetapi ia tidak tahu bahwa anak yang ada di odong-odongnya bernama Ratri. Ia terus menjalankan odong-odongnya. Setelah itu terjadi kekacauan yang membuat kemacetan semakin parah karena pengemudi odong-odong tiba-tiba ditarik ke belakang dengan tangan yang mencekal leher bajunya. Odong-odong yang tadi ia kemudikan terus melaju ke tengah arus yang sangat ramai sampai menabrak beberapa kendaraan dan berakhir diatas selokan. Pengemudi odong-odong pingsan dengan muka tidak berbentuk karena dituduh menculik.

     Ratri menaiki odong-odong dengan perasaan yang gembira pada suatu senja. Lagu yang diputar di odong-odong sangat meriah dan gambar-gambar di sisi odong-odong yang membuat Ratri sangat bahagia. Ratri merasa dirinya melayang terbang seolah-olah odong-odong itu membawanya ke surga bersama badut yang selalu membuat mereka tertawa. Tinggal dirinya sendiri di awan. Hatinya terasa ringan dan bahagia. Ia menengok ke bawah, melihat kampungnya dan melihat ibunya berjalan menuju ujung gang, tempat banyak orang menunjuk ke dirinya. Ratri berpikir apakah ibunya sedang mencari dirinya dan menyuruh dirinya untuk pulang. Ratri teringat perkataan ibunya yang melarangnya naik odong-odong lagi. Akan tetapi, Ratri merasa dirinya berada di tempat yang paling diinginkannya. Tiba tiba terdengar suara pengemudi odong-odong bertanya hendak turun dimana dengan suara terpendam. Ratri menoleh dan melihat pengemudi odong-odong dengan seluruh kepala dibalut perban. Ratri tidak pernah mengira bahwa semua akan berakhir di Negeri Kegelapan karena bagi Ratri yang terpenting adalah selalu berada di dalam odong-odong.

     Dalam cerpen ini, tokoh Ratri digambarkan seperti anak kecil pada umumnya yang hanya memikirkan kebahagiaannya sendiri tanpa peduli terhadap sekitar. Cerpen ini membuat pembaca flashback kenangan dan perasaan bahagia masa kecil saat menaiki odong-odong. Dalam cerpen ini juga digambarkan sikap pengemudi odong-odong yang baik hati karena mau mengantarkan Ratri pulang ke rumah dan sabar walaupun setiap ditanya dimana rumahnya, Ratri selalu menjawab tidak tahu.

   Ceritanya yang ambigu dan sulit dipahami pada bagian akhir, membuat pembaca sulit untuk mendeskripsikan apa yang sedang dialami tokoh dan menimbulkan banyak spekulasi, misalnya kata “Negeri Kegelapan” dalam cerpen ini membuat pembaca bingung apa maksudnya. Namun, terlepas dari itu semua, cerpen ini sangat menarik untuk dibaca karena menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami. Salah satu nilai yang dapat diambil adalah kita harus tahu kebenaran lebih dulu dibanding langsung melakukan tindakan yang bisa mencelakai orang lain.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 05 February 2022
DOPPLER INSIGHT
BERITA LAINNYA - 09 February 2022
Sejarah : Bergerak ke Selatan
Bergerak ke Selatan
BERITA LAINNYA - 11 February 2022
LITERASI
LITERASI
BERITA LAINNYA - 10 February 2022
GATHERING WITH PARENTS
GATHERING WITH PARENTS
BERITA LAINNYA - 12 February 2022
HARI PERTAMA PERJUSA
HARI PERTAMA PERJUSA
BERITA LAINNYA - 05 October 2022
Semangat yang Tak Pernah Padam
BERITA LAINNYA - 06 October 2022
Janji Bunga Lili Putih
Janji Bunga Lili Putih
BERITA LAINNYA - 07 October 2022
Angin Berlalu
Angin Berlalu
BERITA LAINNYA - 08 October 2022
Dapet  Empat Ratus Ribuan per Bulan tapi Gak Nga-...
Dapet  Empat Ratus Ribuan per Bulan tapi Gak Nga-...
BERITA LAINNYA - 10 October 2022
PARADOKSAL KEHIDUPAN : Bertumbuh dalam Pengharapan
PARADOKSAL KEHIDUPAN : Bertumbuh dalam Pengharapan
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Dari BPUPKI ke INdonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
Recovery Indonesia, Merdeka dari Covid-19
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Ekonomi Indonesia Merdeka..
Ekonomi Indonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam alam kemerdek...
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam alam kemerdek...
BERITA LAINNYA - 15 August 2023
KEADAAN PENDIDIKAN INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH ...
KEADAAN PENDIDIKAN INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH ...
BERITA LAINNYA - 10 November 2023
Gagalnya penanganan kerusuhan : Konflik Sumbawa
BERITA LAINNYA - 11 November 2023
Konflik Separatis Papua Merdeka
Konflik Separatis Papua Merdeka
BERITA LAINNYA - 12 November 2023
Tragedi Kanjuruhan, Hari Kelam Sepakbola Indonesia
Tragedi Kanjuruhan, Hari Kelam Sepakbola Indonesia
BERITA LAINNYA - 17 November 2023
Konflik  Keluarga: China dan Taiwan
Konflik  Keluarga: China dan Taiwan
BERITA LAINNYA - 18 November 2023
Kerusuhan Mei 1998 : Sejarah kelam Indonesia..
Kerusuhan Mei 1998 : Sejarah kelam Indonesia..
BERITA LAINNYA - 13 February 2024
Pembunuh Bayaran Paling Kuat Yang Pensiun, sebuah...
BERITA LAINNYA - 14 February 2024
Si Malang Lail, sebuah RESENSI
Si Malang Lail, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 15 February 2024
Amelia, Si Anak Bungsu, sebuah RESENSI
Amelia, Si Anak Bungsu, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 16 February 2024
Pelajaran Hidup, sebuah RESENSI
Pelajaran Hidup, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 17 February 2024
Cinta yang tidak disengaja, sebuah RESENSI
Cinta yang tidak disengaja, sebuah RESENSI

Choose Your School

GO