KUAT DI DALAM TUHAN

BERITA LAINNYA - 22 December 2024

KUAT DI DALAM TUHAN 

 

Efesus 6: 10

Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya”

 

Menjadi kuat bukan berarti kita tidak pernah menjadi lemah, namun dalam keadaan apapun kita dapat berdiri teguh dan tidak mudah goyah. Kekuatan hidup kita hanyalah di dalam Yesus, sebab Dia adalah sumber hidup kita. Jangan menjadi lemah saat mengalami masalah sebab segala perkara dapat kita tanggung di dalam Dia yang memberi kita kekuatan.\

Memang untuk tetap menjadi kuat tidaklah mudah, sebab seringkali kita menghadapi banyak masalah. Oleh sebab itu, kita perlu senantiasa merenungkan Firman dan melakukannya. Ujian atau masalah yang datang itu tidak pernah terduga sebelumnya, jadi setiap hari kita perlu membekali iman kita dengan Firman Tuhan. Mazmur 1:2-3 mengatakan mereka yang merenungkan Firman Tuhan siang dan malam akan menjadi kuat bahkan akan tetap berbuah dalam kondisi apapun. Kita juga harus melakukan Firman supaya saat ada masalah, kita tidak akan menjadi goyah. Kalau kita ingin menjadi orang yang kuat di dalam Tuhan maka kita harus menjadikan Firman Tuhan sebagai dasar di dalam kita menjalani hidup ini agar tetap kuat. 

Untuk menjadi kuat, hendaklah kita tetap bersukacita, sebab Firman Tuhan mendorong kita agar tetap bersukacita di dalam segala keadaan. Sukacita Tuhan adalah kekuatan kita. Sukacita yang Tuhan berikan berbeda dengan kesenangan yang dunia tawarkan. Bersukacitalah karena Tuhan, supaya kita tetap kuat di dalam Dia. Selain itu, kita wajib memiliki pengharapan di dalam Tuhan, sebab pengharapan di dalam Tuhan tidak pernah mengecewakan, sehingga kita akan dikuatkan.

Bagaimana beroleh kekuatan dan kuasa Tuhan? Jawabannya tentu dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Ef. 6:11-17). Kita harus bersikap defensif (bertahan) dan ofensif (menyerang) menghadapi Iblis dengan segala tipu muslihatnya. Ada beberapa sikap yang harus kita lakukan agar kita kuat di dalam Tuhan, yakni:

Pertama, tendah hati. Kalau kita mau merendahkan hati, kita akan menerima Firman Tuhan. Sebaliknya, jika kita merasa mampu, kuat, pandai kemudian tidak membutuhkan Tuhan dan mengabaikan kehadiran-Nya, kita sendiri yang rugi. Kita sangat membutuhkan pedang Roh itulah Firman Tuhan menghadapi kondisi dunia yang begitu kuat pengaruhnya seperti kuatnya kota Yerikho di mana di dalamnya terdapat banyak kejahatan dan kenajisan.

Kedua, siap berperang. Kita sebagai prajurit Allah harus siap berperang setelah diperlengkapi dengan senjata pedang Roh yaitu Firman Allah (Ef. 6:17). Kita juga harus hidup sebagai anak-anak terang (Ef. 5:8) dengan tidak menuruti kegelapan dunia yang penuh dengan pesta pora kemabukan, percabulan, hawa nafsu, perselisihan, iri hati yang merupakan pakaian lama (Rm. 13:12-13). Sebaliknya, kita harus “bangun” dari tidur karena keselamatan sudah makin lebih dekat daripada waktu kita menjadi percaya (ay. 11) juga mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai senjata terang (ay. 14).

Waspada, jangan tidur sambil “menunggu” pedang seperti dilakukan oleh Raja Saul. Dia tidur dan tombaknya terpancung di tanah di sebelah kepalanya sementara semua pengawal tidur mengelilinginya (1 Sam. 26:7). Daud mempunyai kesempatan untuk membunuh Saul sebagai balas dendam tetapi dia tidak mau melakukannya. Daud hanya mengambil tom-baknya lalu pergi ke atas bukit dan berseru menyalahkan pengawal Saul yang tidak men-jaga tuannya dengan baik (ay. 13-16). Kita harus rela diperbarui terus menerus bagaikan tanah liat dibentuk menjadi pot indah melalui proses penempaan dan pembakaran api yang panas menyengatkan. Betapapun panasnya ‘api’ tantangan dan masalah yang dialami, kita berada di dalam tangan Tuhan. Itu sebabnya jangan mudah menyerah terhadap nasib!  

Jangan lagi mengandalkan manusia atau kekuatan dan kepandaian diri sendiri tetapi ber-ubahlah dan bersandarlah kepada-Nya, belajarlah rendah hati serta taat kepada kebenaran Firman maka kita akan diperlengkapi oleh kekuatan dan kuasa dari tempat mahatinggi. Dengan demikian, kita boleh mengalami kemenangan menghadapi persoalan apa pun. Ingat, Yesus Kristus turun ke dunia dan mati untuk mengalahkan musuh terakhir itulah maut (1 Kor. 15:26). Jika musuh terakhir sudah dibinasakan, apatah artinya persoalan kita? Masihkah kita kuatir akan kehidupan kita? Tidak! Kita menjadi kuat dan diberi kuasa dan kemenangan di dalam Tuhan sehingga kita mampu mengagungkan dan memuliakan Dia selama-lamanya. Karena itu, jadilah kuat di dalam TUHAN agar kita memeroleh kemenangan demi kemenangan.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 22 February 2021
Gosen N A Siregar_Asistan Laboratorium_Universita...
BERITA LAINNYA - 19 February 2021
Belajar Bahagia dari Kapuhan
BERITA LAINNYA - 20 February 2021
Theodicy: Melihat lebih dalam makna dari Penderit...
BERITA LAINNYA - 22 February 2021
“ SUKA CITA BERSAMA ANUGERAH KID “
BERITA LAINNYA - 23 February 2021
Buah Totalitas melalui Tindakan Nyata
BERITA LAINNYA - 09 August 2023
Daily REMINDER, 09 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 10 August 2023
Daily REMINDER, 10 Agustus 2023
Daily REMINDER, 10 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 16 August 2023
Essay Proklamasi, 78 Tahun Indonesia Merdeka By: ...
Essay Proklamasi, 78 Tahun Indonesia Merdeka By: ...
BERITA LAINNYA - 11 August 2023
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sebua...
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sebua...
BERITA LAINNYA - 12 August 2023
Proklamasi Kemerdekaan Berdampak Pada Mindset mas...
Proklamasi Kemerdekaan Berdampak Pada Mindset mas...
BERITA LAINNYA - 14 March 2024
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Dewan Ambalan SM...
BERITA LAINNYA - 03 March 2024
“100 Tahun Setelah Aku Mati” sebuah resensi
“100 Tahun Setelah Aku Mati” sebuah resensi
BERITA LAINNYA - 04 March 2024
“Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak S...
“Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak S...
BERITA LAINNYA - 05 March 2024
“Bayangan Persahabatan” sebuah resensi
“Bayangan Persahabatan” sebuah resensi
BERITA LAINNYA - 06 March 2024
Resensi Buku: Being Unhappy is A Choice
Resensi Buku: Being Unhappy is A Choice
BERITA LAINNYA - 17 August 2024
Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia
BERITA LAINNYA - 31 August 2024
Penjelasan Hasil Psikotest SMAKHI 2024
Penjelasan Hasil Psikotest SMAKHI 2024
BERITA LAINNYA - 22 August 2024
Kekuatan Doa
Kekuatan Doa
BERITA LAINNYA - 23 August 2024
Tuhanlah Sumber Kekuatan dan Penghiburan
Tuhanlah Sumber Kekuatan dan Penghiburan
BERITA LAINNYA - 24 August 2024
Menempatkan Tuhan di Tempat Pertama
Menempatkan Tuhan di Tempat Pertama
BERITA LAINNYA - 24 January 2025
Takut Akan Tuhan (1)
BERITA LAINNYA - 25 January 2025
Tindakan Kasih
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 03 January 2025
HE NEVER CHANGE
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 10 January 2025
Trust In The Lord
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 17 January 2025
Reflect God’s Love Through Action and Words
Daily Reminder

Choose Your School

GO