Integritas Dalam Menentukan Langkah Geopolitik Indonesia

BERITA LAINNYA - 22 January 2024

 

      Indonesia adalah sebuah negara multikultur yang kaya akan SDA dan juga SDM. Letaknya yang strategis dan bentuknya yang kepulauan membuat Indonesia memiliki banyak kekayaan dalam bentuk perbedaan yang bisa dilihat dari sisi sumber daya manusia seperti suku, agama, ras, dan bahasa. Kekayaan alam Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh faktor geografis yang membuat Indonesia dilalui oleh Sirkum Mediterania dan Pasifik sehingga Indonesia diberkahi banyak gunung api yang dimana memberikan dampak positif akibat letusannya yang bisa membuat tanah di daerahnya menjadi subur.

 

Kekayaan mineral di Indonesia juga tidak bisa diremehkan, bisa dilihat dari persebaran mineral di Indonesia mulai dari batu bara, nikel, bauksit, timah, minyak bumi, dll. Bahkan, salah satu pusat tambang terbesar di dunia terletak di Indonesia tepatnya di wilayah timur Indonesia yaitu Papua. Sektor pertanian-hutan-perikanan dan juga sektor pertambangan-penggalian menduduki peringkat nomor tiga dan empat setelah industry pengolahan dan perdagangan besar-eceran sebagai sektor yang paling berpengaruh pada GDP Indonesia tahun 2022 kemarin. Hal ini terbukti bahwa sumber daya alam Indonesia merupakan suatu hal yang harus dimaksimalkan.

        Tentunya segala kelebihan dan potensi yang tak terhitungkan nilainya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi bangsa asing terhadap Indonesia. Sejak sebelum kemerdekaan, bangsa kita sudah menjadi incaran bangsa asing dikarenakan potensi SDA dan SDM yang melimpah. Hal ini tidak mengherankan nantinya banyak bangsa asing yang ingin menguasai Indonesia dengan berbagai cara mulai dari diplomasi dan juga agresi. Namun, setelah menjadi negara yang berdaulat dan merdeka pada tahun 1945, Indonesia memutuskan untuk menentukan langkah politiknya dalam kancah internasional.

 

Hal ini terlihat pada saat September 1948 ketika Mohammad Hatta menyampaikan pidatonya di Komite Nasional Indonesia Pusat saat itu yang dimana ia menyebut Indonesia “Mendayung di Antara Dua Karang”. Dalam pidatonya tersebut, Mohammad Hatta menjelaskan bahwa Indonesia sedang mendayung di antara dua karang yang merepresentasikan dua blok politik besar di dunia saat itu yaitu antara blok barat dan blok timur. Dalam pidato itu, pria yang kerap dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia ini juga menjelaskan bahwa Indonesia akan menerapkan politik bebas aktif di kancah internasional yang berarti Indonesia tidak terikat blok manapun, namun tetap aktif dalam aksi perdamaian dunia tanpa mementingkan poros blok manapun.

          Langkah konkrit Indonesia terlihat dalam keikutsertaan Indonesia pada Gerakan Non Blok (GNB). Dalam sejarahnya, Indonesia memiliki peran yang besar dalam Gerakan Non Blok. Mulai dari Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang diadakan di Bandung hingga kemudian menjadi sebuah gerakan yang menjaga netralitas di antara dua poros kuat dunia. Tujuan utama dari Gerakan Non-Blok adalah mengupayakan hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas negara anggota.

 

Selain itu Gerakan Non-Blok juga menentang apartheid, dan tidak memihak pakta militer manapun. Gerakan ini juga menolak segala macam bentuk imperialisme dan kolonialisme serta mendukung pelucutan senjata dan tidak mencampuri urusan negara lain. Dibidang ekonomi, gerakan ini berkomitmen dalam pembangunan ekonomi-sosial, restrukturasi perekonomian internasional, serta kerjasama atas dasar persamaan hak.

           Sejak kemerdekaan, banyak rumor bahwa Indonesia memihak terhadap salah satu blok. Namun, tidak ada aksi konstan yang benar-benar mengindikasikan bahwa Indonesia memihak terhadap salah satu blok.

          Dengan banyaknya konflik tiap negara ataupun konflik antar blok, Indonesia harus mampu untuk berdiri di bawah kaki sendiri. Masih banyak hal yang Indonesia miliki dalam hal SDA dan SDM yang mudah untuk dimanipulasi oleh bangsa asing. Indonesia semakin lama sudah semakin mampu menjadi negara yang utuh dan berdaulat. Contoh konkritnya ialah seperti ketegasan Presiden Joko Widodo terhadap hilirisasi barang tambang.

 

Banyak bangsa asing yang takut akan potensi Indonesia. Indonesia harus bisa mengambil langkah bijak dalam menentukan langkah geopolitik. Bangsa dulu dijuluki sebagai Macan Asia dikarenakan gerakan geopolitik Indonesia yang dulu. Tokoh yang hebat seperti Soekarno saat itu juga menjadi nama yang sangat dihormati di dunia internasional. Gagasan internasionalisme milik Soekarno benar-benar terimplementasi secara nyata.

        Hingga era reformasi yang sekarang, Presiden Joko Widodo juga masih memegang politik bebas aktif Indonesia di kancah internasional. Contohnya seperti kedatangan Joko Widodo kepada dua negara yang sedang bersitegang antara Rusia dan Ukraina. Indonesia masih memegang prinsip Gerakan Non Blok untuk menyelesaikan perselisihan internasional secara damai tanpa berpihak kepada salah satu negara. Saat banyak pemimpin negara yang takut untuk datang ke Russia dan Ukraina, Presiden Joko Widodo mampu membuktikan integritas Indonesia pada politik luar negeri negara. Hal ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai integritas.

         Jika Indonesia bisa terus berdiri di atas kaki sendiri, punya integritas yang tinggi, serta adanya pola pikir internasionalisme, maka Indonesia akan mampu menjadi suatu negara utuh yang maju dan tidak bergantung seutuhnya kepada negara manapun. Sikit sikit lama lama jadi bukit, rakyat bangsa ini harus mempunyai pola pikir yang maju dan memahami geopolitik Indonesia supaya nantinya Indonesia kembali menjadi negara yang disegani di dunia.

Josua Holong Munthe XIIS1/21

DAFTAR PUSTAKA :

Tags:
BERITA LAINNYA - 09 December 2021
Budaya di Balik Kota Seribu Gereja
BERITA LAINNYA - 10 January 2022
Claustrophobia Mendadak di Kelas
Claustrophobia Mendadak di Kelas
BERITA LAINNYA - 17 January 2022
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
BERITA LAINNYA - 24 January 2022
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
BERITA LAINNYA - 21 January 2022
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
BERITA LAINNYA - 27 September 2022
"Profil SMAK Penabur Harapan Indah, SMA Terbaik d...
BERITA LAINNYA - 29 September 2022
Mural Membuat Lingkungan Menjadi Indah
Mural Membuat Lingkungan Menjadi Indah
BERITA LAINNYA - 29 September 2022
Empati Menggerakan Aksi
Empati Menggerakan Aksi
BERITA LAINNYA - 30 September 2022
Festival Kora-Kora yang Menarik Wisatawan
Festival Kora-Kora yang Menarik Wisatawan
BERITA LAINNYA - 30 September 2022
Tari Kimbul dari Suku Kayu Pulo di Jayapura
Tari Kimbul dari Suku Kayu Pulo di Jayapura
BERITA LAINNYA - 29 August 2023
Cocok untuk kamu yang susah tidur : Cara Mengatas...
BERITA LAINNYA - 27 August 2023
Daily REMINDER, 27 Agustus 2023
Daily REMINDER, 27 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Makna Proklamasi di mata anak muda ...
Makna Proklamasi di mata anak muda ...
BERITA LAINNYA - 13 August 2023
PEMBANGUNAN INDONESIA MERDEKA, by THEO RAFAEL
 PEMBANGUNAN INDONESIA MERDEKA, by THEO RAFAEL
BERITA LAINNYA - 13 August 2023
Opini tentang Indonesia Merdeka...
Opini tentang Indonesia Merdeka...
BERITA LAINNYA - 04 November 2023
RASISME DI AMERIKA..
BERITA LAINNYA - 05 November 2023
Perebutan Pulau Sipadan-Ligitan Antara Indonesia ...
Perebutan Pulau Sipadan-Ligitan Antara Indonesia ...
BERITA LAINNYA - 06 November 2023
Konflik di Utara dan Selatan Korea...
Konflik di Utara dan Selatan Korea...
BERITA LAINNYA - 08 November 2023
KONFLIK APARTHEID DI AFRIKA SELATAN
KONFLIK APARTHEID DI AFRIKA SELATAN
BERITA LAINNYA - 10 November 2023
Gagalnya penanganan kerusuhan : Konflik Sumbawa
Gagalnya penanganan kerusuhan : Konflik Sumbawa
BERITA LAINNYA - 11 February 2024
Aku Harus Dikeluarkan dari Sekolah! sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 12 February 2024
Idealisme Yang Berhadapan Dengan Cinta, sebuah RE...
Idealisme Yang Berhadapan Dengan Cinta, sebuah RE...
BERITA LAINNYA - 13 February 2024
Pembunuh Bayaran Paling Kuat Yang Pensiun, sebuah...
Pembunuh Bayaran Paling Kuat Yang Pensiun, sebuah...
BERITA LAINNYA - 14 February 2024
Si Malang Lail, sebuah RESENSI
Si Malang Lail, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 15 February 2024
Amelia, Si Anak Bungsu, sebuah RESENSI
Amelia, Si Anak Bungsu, sebuah RESENSI

Choose Your School

GO