GAGARIN dan SOEKARNO

BERITA LAINNYA - 25 February 2022

GAGARIN dan SOEKARNO
Oleh: Kevin Sijabat

 

Yuri Gagarin, manusia pertama  yang mengorbit di luar angkasa

 

 

12 April 1961, manusia pertama berhasil "diluncurkan" ke ruang angkasa, bukan oleh Amerika Serikat, tapi oleh Uni Soviet. Yuri Gagarin namanya.

 

               Saat itu dia masih sangat muda, usianya baru 27 tahun tepat sebulan sebelum dia berhasil terbang ke angkasa luar. Dunia bersorak, terutama Uni Soviet, namun tidak dengan Amerika Serikat. Tahun 50 dan 60-an merupakan masa yang dikenal sebagai “Star Wars” atau Perang Bintang, di mana dua negara adikuasa pemenang Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet berlomba-lomba untuk saling menjangkau dan mengalah “langit” yang selama jutaan tahun menjadi misteri.

               Pada tahun 1957, Uni Soviet meluncurkan satelit pertamanya bernama Sputnik I dan Sputnik II . Pada peluncuran Sputnik II  seekor anjing bernama Laika diikutsertakan. Sayangnya Laika mati karena suhu panas Sputnik dan jatuh di perariran pantai timur Amerika Serikat, 14 April 1958. Namun keberhasilan Soviet mengirimkan pesawat ke luar angkasa ini membuat Amerika kebakaran jenggot, mereka membalas dengan meluncurkan pesawat Explorer I dan Explorer II, Discovere dan Vanguard. Tapi penerbangan-penerbangan awal ini belum menyertakan manusia sebagai awaknya, mungkin karena pertimbangan keamanan dan keselamatan.

Laika, mahluk hidup pertama di Luar Angkasa

               Barulah pada tahun 1961, bulan April harinya yg ke 12, untuk pertama kalinya seorang manusia yaitu Yuri Gagarin dengan pesawat Vostok I, diluncurkan dan  berhasil mengitari bumi selama 108 menit. Amerika tak mau kalah, bulan berikutnya di tahun yg sama mereka mengirim astronot pertamanya yaitu Alan Bartlett Shepard yang berada di luar angkasa selama 15 menit. Shepard jugalah nantinya yg menginisiasi program Apollo dan berhasil menjadi orang ke-5 yang menginjakkan kaki di Bulan, setelah Neil Amstrong, Edwin Aldrin, Charles Conrad dan Alan L. Bean.

               Seakan tak mau berhenti, Uni Soviet menunjukkan kelebihannya dengan mengirimkan Gherman Stepanovich Titov yang berhasil mengitari bumi selama 25 jam dengan Vostok II. Tak mau kalah (lagi) Amerika Serikat mengirimkan W.S. John H. Glenn dengan pesawat Friendship VII yang berhasil mengitari bumi sebanyak 3 kali. Peluncuran John Glenn ini dikisahkan dengan dramatis oleh Theodore Melfi dalam film berjudul "Hidden Figure". Soviet kelihatan sangat unggul di awal-awal "perang" ini namun pada akhirnya Amerika Serikatlah yang mendominasi perlombaan apalagi dengan keberhasilan misi Apollo yang berhasil mendaratkan 12 manusia yang semuanya astronot Amerika di Bulan.

               Kembali ke Gagarin, ketika dia berhasil melaksanakan misinya, Indonesia termasuk salah satu pihak yang sangat senang. Pada bulan Juni 1961, Presiden Soekarno, ketika berkunjung ke Soviet, menganugerahkan Bintang Adipradana kepada Gagarin. Satu gelar kehormatan tertinggi di negara kita. Soekarno juga mengajak semua anak-anak muda di Indonesia untuk meniru dan mengambil sisi positif dari Gagarin, tentang bagaimana seharusnya mengabdi kepada negara.

Yuri Gagarin, Perdana Menteri Soviet Kruschev, Soekarno,Presiden Soviet Leonid Bresnev

 

               Tidak cukup sampai di situ, Soekarno juga menghadiahkan sebuah Wisma di Bogor kepada Gagarin. Sebuah kehormatan yang tidak pernah bisa Gagarin nikmati karena pada tahun 1968 dia wafat dalam sebuah insiden kecelakaan pesawat MIG-15 yang dipiloti olehnya sendiri, di Kota Nevoselovo, Rusia.  Wisma itu sekarang menjadi milik Kedutaan Besar Rusia di Indonesia.

               Nampaknya Soekarno sering "sial" ketika menghadiahkan sebuah wisma kepada para sahabatnya, hal ini juga pernah kejadian kepada John F Kennedy. Saat berkunjung ke Amerika Serikat pada tahun 1961, Soekarno disambut oleh Kennedy  dan diajak "mengudara" di atas Washington dengan helikopter, setelah itu Kennedy dikisahkan menghadiahkan sebuah helicopter sejenis kepada Soekarno. Mereka sangat "menyatu" hingga Soekarno mengundang sahabatnya itu ke Indonesia, dan Kennedy berjanji akan ke Indonesia pada tahun 1964.

               Untuk menyambut itulah Soekarno membangun sebuah Wisma (guest house) di kompleks Istana Negara Jakarta (sekarang bernama Wisma Negara) untuk tempat beristirahat Kennedy jika datang ke Indonesia. Tapi Kennedy tidak sempat menginap di Wisma itu karena pada tahun 1963 dia wafat ditembak tepat di kepalanya. Soekarno dalam biografinya mengaku sangat menyesal (sedih) mendengar kabar itu. Kok jadi cerita Kennedy ya? Haha oke balik lagi ke Gagarin.

               Tapi di atas semuanya Gagarin telah memulai sebuah penjelajahan yang berharga bagi Uni Soviet khususnya dan bagi dunia pada umumnya. Dia bukan hanya pahlawan bagi Uni Soviet tapi juga pahlawan bagi umat manusia yang untuk pertama kalinya melihat bentuk bumi dengan kedua matanya. Saya membayangkan kekaguman Gagarin melihat bentuk bumi yang bulat seperti apa yang selama ini dibaca olehnya di literatur2 ilmiah.

               Terimakasih Gagarin, Harimau mati meninggalkan belangnya, Gajah Mati meninggalkan Gadingnya, Engkau mati meninggalkan namamu dan kisah heroikmu….

Sumber

Sitompul, Martin. 2021. https://historia.id/politik/articles/kisah-bintang-mahaputra-untuk-yuri-gagarin-DWjdk/page/1 diunduh 25 februari 2022, pukul 08.50.  

Adam, Cindy, Soekarno. 2014. Soekarno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta. Yayasan Bung Karno dan Media Pressindo,

Prasetyo, Sigit Aris. 2017. Dunia dalam genggaman Bung Karno. Bandung, Penerbit Mizan.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 28 September 2021
Character Corner: DOA
BERITA LAINNYA - 10 September 2021
Hari Olahraga Nasional
Hari Olahraga Nasional
BERITA LAINNYA - 29 September 2021
Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5...
Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5...
BERITA LAINNYA - 30 September 2021
Ruang Siswa: Salah Satu Ilmuwan Penemu Sel Bahan ...
Ruang Siswa: Salah Satu Ilmuwan Penemu Sel Bahan ...
BERITA LAINNYA - 30 September 2021
LETS TALK ABOUT FREEDOM
LETS TALK ABOUT FREEDOM
BERITA LAINNYA - 17 November 2022
Mengenang Leluhur dengan Membakar Tongkang khas R...
BERITA LAINNYA - 06 December 2022
Hari Menanam Pohon Indonesia
Hari Menanam Pohon Indonesia
BERITA LAINNYA - 11 December 2022
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAKHI perio...
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAKHI perio...
BERITA LAINNYA - 13 December 2022
WEEKEND YANG PRODUKTIF
WEEKEND YANG PRODUKTIF
BERITA LAINNYA - 16 December 2022
PERKAJU ( Perkemahan Kamis - Jumat)
PERKAJU ( Perkemahan Kamis - Jumat)
BERITA LAINNYA - 24 January 2024
Melayani dalam kerendahan hati, Daily Inspiration...
BERITA LAINNYA - 25 January 2024
Belajar berempati, Daily Inspiration
Belajar berempati, Daily Inspiration
BERITA LAINNYA - 01 February 2024
Akhir atau akhirat, sebuah RESENSI
Akhir atau akhirat, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 02 February 2024
Cuma Cari Pewaris Wasiat Kok Malah?... sebuah RES...
Cuma Cari Pewaris Wasiat Kok Malah?... sebuah RES...
BERITA LAINNYA - 03 February 2024
Dikta & Hukum, sebuah RESENSI
Dikta & Hukum, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 25 October 2024
Mujizat Itu Nyata
BERITA LAINNYA - 26 October 2024
Pengharapan Kepada Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 27 October 2024
Bapa Segala Terang
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 28 October 2024
Tuhan Selalu Ada
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 29 October 2024
Yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin Dalam Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 31 January 2025
Working For The Lord
BERITA LAINNYA - 06 January 2025
Kasus Demam Berdarah di Jakarta
Artikel
BERITA LAINNYA - 02 January 2025
MACAROON DARI PERANCIS
Artikel
BERITA LAINNYA - 09 January 2025
KISAH ANNE BOLEYN
Artikel
BERITA LAINNYA - 13 January 2025
Awal dari Akhir Reich (1941-1945)
Artikel

Choose Your School

GO