Energi Kehidupan
BERITA LAINNYA - 02 March 2021
Energi Kehidupan
Energi ialah suatu property dalam objek yang dapat berpindah melalui proses interaksi dan dapat berubah bentuknya, tetapi tak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Marthen Kanginan. 2013:358-360). Energi dapat dipindahkan melalui beberapa proses diantaranya kerja (usaha). Ada berbagai macam bentuk energi, seperti energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda bergerak dan energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi atau kedudukannya (Doni Nurdiansyah, 2014:126-127).
Jika dihubungkan dengan konsep fisika, usaha merupakan perubahan energi. Perhatikan gambar ini!
Seorang pengendara sepeda menaiki bukit mulai dari titik A melalui B dan berakhir di titik C. Saat pengendara melalui titik A dan menuju titik B (titik puncak), perubahan energi kinetik yang dialami pengendara perlahan mengecil seiring dengan penurunan kelajuan yang dialami pengendara tersebut. Hal ini secara alamiah terjadi sebagai akibat dari gerak pengendara yang melawan arah percepatan gravitasi bumi. Sebaliknya, energi potensial akan semakin besar seiring kedudukan pengendara yang perlahan makin tinggi sampai menuju titik puncak (titik B). Sesaat di titik puncak (titik B) kelajuan yang dialami ialah 0 (nol) karena merupakan titik balik benda kembali menuju permukaan [1-2]. Ketika benda menuju titik C, kelajuan benda semakin cepat sehingga energi kinetik yang dialami pengendara meningkat. Namun, seiring dengan hal itu, energi potensial yang dialami pengendara akan semakin mengecil seiring dengan penurunan ketinggian posisi pengendara terukur dari dasar permukaan,
Hal ini dapat direfleksikan dalam segi kehidupan manusia. Ketika manusia ingin meraih suatu keberhasilan, tentunya jalan yang dihadapi rata-rata tidak mudah. Membutuhkan usaha, pengorbanan, ketangguhan, dan prinsip yang kuat untuk melawan gravitasi alami manusia, seperti kemalasan, ketakutan, kesombongan, dan mudah berpuas diri. Akibat adanya gravitasi itu, terkadang kelajuan seseorang berupa semangat atau kegigihan mungkin mengendur. Jika manusia tetap berjalan sampai ke titik pencapaian maka potensi yang dimiliki juga akan semakin berkembang.
Saat ingin mencapai puncak, pasti ada kendala-kendala kecil ataupun besar yang membuat seseorang belajar untuk berkembang, belajar dari masalah, belajar untuk pantang menyerah walau mungkin kegigihan mulai berkurang. Namun, seiring dengan masalah yang dapat dilalui, perlahan kedudukan potensi diri seseorang akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan setiap masalah akan menghantarkan seseoang kepada sebuah jawaban pencapaian yang dicarinya.
Di posisi berikutnya, seseorang mempelajari bahwa manusia akan lebih cepat untuk terjatuh dalam suatu posisi menurun seiring dengan kesalahan-kesalahan yang sengaja atau tidak sengaja dilakukan manusia. Konsekuensi ini terjadi sebagai bagian bahwa manusia cenderung lebih mudah untuk mengikuti arah gravitasi dalam dirinya. Potensi yang dimiliki manusia untuk berkembang dalam keadaan ini akan semakin kecil seiring dengan kecepatan jatuh yang semakin besar.
Dari gambaran ini, manusia dapat merefleksikan kehidupannya dalam suatu persamaan energi. Apakah yang harus dilakukan untuk meningkatkan diri melawan arah gravitasi yang cenderung negatif? Bagaimana untuk menahan diri agar tidak terjatuh mengikuti arah gravitasi atau godaan alamiah? Setiap masalah yang manusia lalui membawa pada jawaban hal yang selama ini dicari. Asalkan manusia tetap bertahan dalam prinsip untuk kembali “berdiri tegak” setelah rupa-rupa badai menghampirinya.
Desy Nicola Asturo
Guru SMAK HI
Daftar Pustaka
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika I untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Nurdiansyah, Doni. 2014. Brilan Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur