Gempuran AI Dalam Pendidikan Siswa : Benarkah Merugikan?
PENGARUH PERKEMBANGAN AI DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA - 18 January 2025
Gempuran AI Dalam Pendidikan Siswa : Benarkah Merugikan?
Penulis: Ayu Aristawati dan Archangela Jessica Chandra
Pernahkah kamu membayangkan adanya sebuah teknologi yang bisa membuat kehidupan pelajar terasa begitu simpel? Teknologi yang dapat membantu kita, sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk mencari informasi satu persatu dari koran, majalah, atau buku-buku yang ngebosenin, hanya untuk menjawab satu pertanyaan atau bersusah payah mencerna informasi yang diberikan guru kita seharian. Percayakah kamu jika teknologi tersebut benar-benar ada? Faktanya, memang benar ada, lho! Bahkan, kita sudah bisa mengaksesnya kapan saja. Yup, itulah AI atau kecerdasan buatan.
Tidak dapat dipungkiri, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi salah satu tren teknologi yang sangat populer dan efektif. Lalu apa sih yang dimaksud dengan AI tersebut? AI merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan mesin dan komputer untuk meniru kecerdasan manusia dan memecahkan sebuah permasalahan dalam kehidupan sehari - hari. Tidak hanya di kalangan remaja dan anak muda, sekarang kecerdasan buatan juga telah digunakan oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Namun, tentu saja, di setiap perkembangan pasti selalu dibayangi oleh masalah, termasuk perkembangan kecerdasan buatan. Bahkan, masalah-masalah tersebut juga telah menjalar ke dunia pendidikan, yang mengakibatkan banyaknya kasus pemalsuan yang dilakukan oleh oknum-oknum siswa yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut tentu bisa menimbulkan dampak yang buruk jika tidak segera dicegah dan ditangani. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama membahas tentang masalah-masalah tersebut.
“Semenjak munculnya teknologi kecerdasan buatan, remaja dan anak-anak menjadi kehilangan semangat ataupun motivasi untuk dapat berpikir kritis secara mandiri, karena terlalu mengandalkan kecerdasan buatan,” tutur Kaleb, salah satu siswa SMPK Penabur Bintaro. Kecerdasan buatan memang dapat menyelesaikan masalah atau perintah dengan sangat cepat. Akan tetapi, semua hasil tersebut tidak selalu terbukti dengan benar dan jawaban yang dibuat secara instan dengan kecerdasan buatan bisa menjadi alasan untuk tidak mengikuti pembelajaran dan berpikir kritis.
Sebagai contoh, terdapat beberapa kasus yang diakibatkan oleh perkembangan kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan di Indonesia, seperti kecurangan pemakaian AI dalam tes masuk Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Dilansir dari KOMPAS.com (https://www.kompas.com/tren/read/2024/07/16/141500965/ramai-soal-dugaan-peserta-simak-ui-kerjakan-tes-pakai-ai-ini-respons-pihak ), dilaporkan bahwa sejumlah masyarakat mendapati foto tangkapan layar yang menampilkan wajah peserta, lengkap dengan nama dan soal ujian di laman studyx.ai . Dalam foto lain, pengunggah juga menemukan bahwa nama tersebut dinyatakan lolos sebagai calon mahasiswa baru Kelas Khusus Internasional (KKI) Fakultas Kedokteran (FK) di Universitas Indonesia.
Praktik semacam ini awalnya hanya dilakukan sesekali dan tidak populer lantaran hanya beberapa orang saja yang dapat mengakses teknologi kecerdasan buatan. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan kecerdasan buatan, praktik ini menjadi semakin marak dilakukan dan tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu.
Ditambah lagi, kecerdasan buatan begitu marak digunakan dalam bidang pendidikan karena mampu mengumpulkan informasi dengan cepat dan menjelaskan ulang menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Selain itu, terdapat juga dampak-dampak negatif lainnya dari penggunaan kecerdasan buatan, seperti terancamnya privasi, merenggangnya hubungan dengan orang lain, penyalahgunaan dalam penggunaan kecerdasan buatan, dan sebagainya.
Dari masalah-masalah tersebut, solusi yang dirasa dapat diterapkan untuk mengatasi kecanduan pemakaian kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan adalah memberi seminar atau pemberitahuan kepada siswa-siswi mengenai kebenaran suatu informasi dan dampak yang akan dirasakan apabila terlalu bergantung dengan AI, serta memberikan batasan siswa-siswi dalam pemakaian kecerdasan buatan.
Kendati demikian, dari semua masalah yang sudah dibahas tadi tidak serta merta membuat perkembangan kecerdasan buatan menjadi buruk atau merugikan. Terbukti, banyak juga dampak menguntungkan yang bisa diperoleh dari kecerdasan buatan.
Sebagai contoh, Angel, salah satu siswi SMPK Penabur Bintaro berpendapat bahwa kecerdasan buatan dapat membantu siswa-siswi dalam mengerjakan tugas, mencari informasi yang terpercaya, sekaligus membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan dengan dihadirkannya fitur-fitur baru yang seru.
Selain itu, narasumber lain, Lidwina dari SMP Penabur Bintaro juga menuturkan bahwa kecerdasan buatan menghadirkan kemudahan dan memberikan kesempatan bagi siswa yang terkendala termasuk bagi kalangan siswa Penabur sendiri, seperti memberikan kesempatan untuk bertanya ketika tidak bisa bertanya kepada guru dan memberikan jawaban dengan lebih cepat serta efisien, sehingga dapat membantu siswa memahami pelajaran. Hal ini membuat kecerdasan buatan menjadi salah satu teknologi yang sangat penting dan berguna jika digunakan secara bijak.
Ditambah lagi, AI atau kecerdasan buatan juga memiliki pengaruh positif pada penulisan web content, terutama penulisan artikel secara daring/online. Menurut Jusak Patty dan Stella Rose Que (2023: 9318-9322) pada jurnal “Pemanfaatan Artificial Intelligence Dalam Penulisan Artikel Ilmiah”, disebutkan sebagai berikut “Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam proses penulisan telah membawa dampak yang positif. Guru-guru kini dapat memanfaatkan AI dalam analisis data, mengidentifikasi tren penelitian, dan memperbaiki tata bahasa. Hasilnya adalah peningkatan kualitas artikel ilmiah yang mereka hasilkan. Dengan bantuan AI, mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang data yang mereka kumpulkan dan merumuskan kesimpulan yang lebih akurat,”.
Sebagai generasi muda di era gempuran kecerdasan buatan seperti sekarang, sangat penting juga bagi kita untuk mengembangkan kemampuan menggunakan AI atau kecerdasan buatan dengan bijak dan bertanggung jawab. Kemampuan tersebut sangat penting dan dibutuhkan mengingat banyaknya keuntungan yang dapat dihadirkan oleh kecerdasan buatan, sekaligus dampak negatif yang dapat ditimbulkan bila digunakan secara tidak bertanggung jawab.
Secara singkat, perkembangan kecerdasan buatan sering dicap merugikan, dan memang benar bahwa kecerdasan buatan dapat menimbulkan beberapa masalah, terutama dalam bidang pendidikan, namun dengan solusi-solusi yang tepat dan penggunaan yang bijak, kecerdasan buatan dapat menjadi menghadirkan sejuta keuntungan. Oleh karena itu, marilah kita sebagai generasi muda Indonesia mengembangkan kemampuan kita dalam memanfaatkan kecerdasan buatan secara bijak dan bertanggung jawab.
Sumber:
Anjelina, Chela Defa dan Dzulfaroh, Ahmad Naufal. (2024, 16 Juli). “Ramai Soal Dugaan Peserta SIMAK UI Kerjakan Tes Pakai AI, Ini Respon Pihak Kampus”. (https://www.kompas.com/tren/read/2024/07/16/141500965/ramai-soal-dugaan-peserta-simak-ui-kerjakan-tes-pakai-ai-ini-respons-pihak)
Patty, Jusak dan Stella Rose Que. 2023. Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) Dalam Penulisan Artikel Ilmiah. Community Development Journal. Vol 4. No. 4: 9318-9322
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur