Peran Teknologi dalam Membangkitkan Kesadaran akan Budaya
LOMBA WEB CONTENT COMPETISION 2024 - 26 January 2024
Peran Teknologi dalam Membangkitkan Kesadaran akan Budaya
Peserta Lomba Web :
1. Penulis : Jeovanna Cartenzia Sitepu 9B
2. Penulis : Aureli Theona Hanan Hutahaean 9B
Guru Pendamping : Handoyo S.Pd
Pernahkah kalian melihat bagaimana perbedaan budaya yang berada di sekitar kita? Bagaimana hal tersebut berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana perbedaan tersebut berdampak dalam kedepannya?
Sebelum kita mencari tahu lebih banyak, kita harus tahu tentang perbedaan budaya di sekitar kita. Perbedaan bukanlah hal yang asing bagi kita, kita dapat melihat beragam perbedaan dalam latar belakang, perbedaan sifat, perbedaan fisik, dan lain-lainnya di kehidupan sosial kita. Salah satu perbedaan yang paling umum adalah kebudayaan.
Menurut Selo Soemardjan, kebudayaan merupakan suatu pola hidup yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Maka, kebudayaan akan berbeda dengan satu kelompok maupun individu dengan yang lainnya. Indonesia memiliki kurang lebih 17.000 (sumber: kkp.go.id), bayangkan seberapa banyak ragam budaya yang dimiliki, mulai dari tradisi, kesenian, dan masih banyak lagi. Kebudayaan di Indonesia sudah diturunkan dari generasi-generasi sebelumnya. Sehingga, budaya di Indonesia tentunya akan berbeda dengan budaya yang kita ketahui di negara-negara lain.
Sebagai siswa-siswi PENABUR, kita telah mempelajari bermacam-macam kebudayaan Indonesia, baik dalam pembelajaran akademik maupun nonakademik. Contoh kebudayaan yang diterapkan di PENABUR adalah mengucapkan salam. Kita mengucapkan salam kepada karyawan dan guru-guru di sekolah, seperti saat masuk sekolah, berpapasan, dan lainnya. Hal tersebut termasuk salah satu kebudayaan Indonesia dalam kehidupan sosial.
PENABUR juga melibatkan kebudayaan Indonesia pada acara dan kegiatan sekolah dengan bantuan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), sebagai contoh, penggunaan baju tradisional pada hari-hari tertentu. Dengan ini, siswa-siswi PENABUR berupaya dalam melestarikan kebudayaan di Indonesia. Pembelajaran akademik PENABUR yang juga melibatkan siswa-siswi untuk berbagi cerita tentang kebudayaan mereka ke satu sama lain. Banyak bentuk kebudayaan Indonesia yang dapat kita lihat, bahkan dalam lingkungan sekolah PENABUR.
Salah satu contoh norma sosial budaya yang diterapkan di PENABUR dan kehidupan sehari-hari berbangsa Indonesia, adalah sopan santun. Seperti yang telah , salah satu hal yang paling sering dilakukan adalah menghormati orang yang lebih tua. Namun, seperti yang kita ketahui, kita sudah beralih ke masa yang lebih modern. Banyak orang di Indonesia yang telah melupakan tentang budaya sopan santun. Hal ini diakibatkan oleh maraknya perkembangan teknologi di masa modern, ditambah lagi pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia. Akibat lain berasal dari pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa melestarikan kebudayan tidak penting dan menguntungkan bagi mereka.
Padahal, kebudayaan memiliki peran penting untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan sebagai identitas Indonesia di mata dunia. Apa yang terjadi apabila kebudayaan lokal yang kita miliki hilang begitu saja? Tanpa adanya kebudayaan yang kita miliki sekarang, kita tidak akan menjadi negara yang berlimpah akan perbedaan dan kita juga tidak akan belajar untuk saling menghargai. Lantas apa hubungan budaya dan identitas bangsa? Kebudayaan lokal yang berbeda-beda tiap daerah akan menjadi dasar dari ciri khas dan karakter Indonesia. Warisan budaya yang ada juga merupakan sesuatu yang diturunkan dari leluhur kita. Sebagai warga negara Indonesia, kita patut mengupayakan usaha untuk melestarikan kebudayaan yang kita miliki. Kebudayaan yang kita miliki menjadi pembeda dari bangsa lain
Di masa yang mendatang, teknologi akan semakin berkembang, marilah kita menggunakan perkembangan yang ada sebagai pintu untuk melestarikan kebudayaan kita. Jadikanlah kebudayaan yang kita miliki sebagai daya tarik bangsa. Dengan ini, kita juga dapat membantu pembangunan ekonomi bangsa dengan menunjukkan kebudayaan yang kita miliki, seperti seni musik, seni tari, seni rupa, dan masih banyak lagi. Sebagai generasi penerus bangsa, nasib kebudayaan bangsa Indonesia berada di tangan kita. Janganlah kita menyia-nyiakan kesempatan dan mulailah bertindak.
Melalui sistem pembelajaran PENABUR, kita harus menyadari atas pentingnya kebudayaan yang kita miliki sejak dini. Rasa nasionalisme yang ditanamkan sejak dini akan membantu dalam melestarikan kebudayaan lokal. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk mempertahankan identitas bangsa kita, lho! Seperti menggunakan bahasa daerah di kesempatan yang ada, mempelajari tarian dan lagu daerah, dan mempertahankan norma sosial budaya kita dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mengetahui seberapa pentingnya kebudayaan lokal sebagai identitas bangsa, maka itu, marilah kita mempersiapkan diri untuk masa depan bangsa dengan mempertahankan identitas bangsa kita, yaitu kebudayaan lokal. "Kekayaan dan keanekaragaman budaya dan bahasa itu ketika menyatu benar-benar melahirkan keindahan," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi & Informatika RI, Freddy H. Tulung (sumber: kominfo.go.id). Mulailah dari kesadaran diri kita sendiri untuk dapat menyikapi globalisasi yang ada dan tetap teguh memegang kebudayaan lokal yang dimiliki Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kominfo. (2017, 27 Desember). "Pemerintah ungkap tantangan pembangunan infrastruktur internet". Diakses pada 4 Januari 2024, dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/12182/pemerintah-ungkap-tantangan-pembangunan-infrastruktur-internet/0/sorotan_media
Kominfo. (2013, 13 Juni). "Indonesia Miliki Kekayaan dan Keanekaragaman Budaya". Diakses pada 6 Januari 2024, dari https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/1342/indonesia+miliki+kekayaan+dan+keanekaragaman+budaya/0/berita_satker
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
