Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreApakah si kecil sudah mulai menunjukan gelagat ingin sekolah? Atau sering kali ia merajuk ingin pergi sekolah seperti anak-anak lain? Atau sudah memasuki usia cukup untuk sekolah? Jika memang demikian, Anda pasti sudah mulai berpikir untuk memilih sekolah terbaik baginya. Kira-kira apa yang bisa dipertimbangkan dalam memilih sekolah bagi si kecil?
Keputusan untuk mulai sekolah tentunya harus dipertimbangkan matang-matang dan jauh-jauh hari. Tak sedikit orang tua yang mulai merencanakan dan memilih sekolah bahkan sejak si kecil masih balita. Namun sebelum melangkah jauh, Anda perlu tahu di usia berapakah seharusnya anak mulai sekolah, dan anak Anda termasuk dalam rentang usia yang sudah siap sekolah atau belum.
Menurut psikolog Ibu Elly Risman, yang memaparkan tentang kapan seharusnya anak mulai sekolah, Ibu Elly Risman menegaskan bahwa menyekolahkan anak harusnya tidaklah terlalu dini. Di tengah maraknya tren dan orang tua yang berlomba-lomba ingin menyekolahkan anak sedini mungkin, ternyata ada beberapa hal yang perlu Ibu waspadai agar tidak terjebak arus semata. Menurut Ibu Elly Risman, standar terbaik menyekolahkan anak usia sekolah dasar adalah 7 tahun. Maka jika anak akan disekolahkan ke jenjang TK, dapat dimulai pada usia 5 tahun. Jika anak mulai disekolahkan sebelum usia tersebut, maka anak dianggap terlalu dini untuk sekolah.
Salah satu efek negatif yang muncul jika anak mulai sekolah terlalu dini adalah rasa bosan dapat muncul kapan saja dan meledak di waktu yang tidak terprediksi, bahkan kemungkinan di waktu sebelum masa sekolahnya berakhir. Ibu Elly Risman juga menyebutkan seorang penulis buku berjudul The Lost of Childhood, Neil Postman, yang mengatakan bahwa hendaknya orang tua jangan mencuri masa bermain anak-anak sehingga kelak anak-anak tidak menjadi orang dewasa yang kekanak-kanakan.
Anda tentu akan mempertimbangkan dampak menyekolahkan anak-anak jika tidak sesuai usianya, bukan? Maka sebelum mulai memikirkan apa saja pertimbangan dalam memilih sekolah terbaik untuk anak. Alangkah baiknya jika Anda mempertimbangkan juga usia yang ideal untuk memulai sekolah. Namun, bagaimana dengan pertimbangan menyekolahkan anak sejak dini untuk mengoptimalkan perkembangan motorik, kognitif, dan sosialnya?
Seiring berkembangnya zaman dengan tuntutan kebutuhan dan pekerjaan, banyak orang tua yang tidak punya pilihan selain menyekolahkan anaknya pada usia dini. Menitipkan di daycare mulai usia 1 tahun merupakan pilihan dari Anda yang sedang bekerja, agar tumbuh kembang dan potensi anak terasah dengan baik. Anak diharapkan mendapatkan kesenangannya dengan cara ditemani bermain dan didampingi oleh tenaga pendidik. Selain itu, ada pula Ibu yang mulai memasukkan anaknya pada pendidikan usia pra-TK untuk menambah teman bermain dan menstimulasi perkembangan motorik, kognitif, maupun kemampuan sosial mereka.
Nah berikut ini ada beberapa hal yang menjadi petimbangan Anda dalam memilih sekolah untuk anak usia 1-5 tahun atau jenjang pra-TK=PAUD, TK hingga Sekolah Dasar.
Usia Pra-TK
Di Usia 1-3 tahun Anda dapat memilih daycare atau baby gym class yang sudah banyak tersedia di tengah-tengah kota. Bila Anda memilih daycare, sebaiknya cek kembali durasi anak selama berada di day care. Jika Anda bekerja, tentu Anda akan memilih daycare yang menggunakan sistem full day. Biasanya waktu menitipkan anak adalah sebelum Anda bekerja dan selesai saat pulang kerja.
Setelah menemukan durasi yang cocok, Anda perlu memperhatikan keseimbangan jumlah tenaga pendidik dengan jumlah anak yang dititipkan di daycare. Pilihlah yang jumlahnya seimbang, atau kira-kira seseorang tenaga pendidik mampu menangani 3 orang anak.
Ketiga perhatikan metode belajar yang ditetapkan. Sekarang ini sudah banyak daycare yang menawarkan metode belajar dengan pilihan tertentu, seperti Montessori, Glenn Doman Method, Metode Sentra, dan pilihan metode pendidikan anak usia dini lainnya. Jadi Anda dapat memilih ingin menggunakan metode apa yang tepat untuk sang buah hati.
PAUD
Memilih sekolah anak jenjang pendidikan anak usia dini atau PAUD juga memerlukan berbagai petimbangan. Rentang usia anak didiknya adalah 3-5 tahun. Dalam sistem sekolah ini, kebanyakan masyarakat lebih mudah mengakses pendidikannya. Biasanya ada PUD yang dijalankan oleh Ibu PKK di lingkungan tempat tinggal. Biasanya dalam lingkup rukun warga. Meski cara belajar PAUD di lingkungan RW berbeda dengan PAUD yang biasanya didirikan mandiri, PAUD seperti ini tentu tidak bisa disamakan dalam segi keamanan.
PAUD yang didirikan secara mandiri oleh lembaga atau yayasan memiliki fasilitas lebih lengkap dengan segala macam penjagaan sekolah dan cctv. Tapi PAUD di lingkungan RW bersifat lebih fleksibel dan bebas dengan biaya lebih terjangkau, serta biasanya orang tua juga datang mendampingi sehingga penjagaan terhadap masing-masing anak masih dibantu oleh orang tua.
Secara umum metode belajar di PAUD juga lebih fleksibel pada permainan-permainan bersama dalam kelompok atau individu, serta lebih beragam pilihan yang disediakan daripada sekolah usia pra-TK. Seperti bermain dengan melompat di setiap kotak yang disediakan, menggambar, bernyanyi, pengajaran hal-hal dasar seperti cuci tangan dengan sabun atau menggosok gigi.
Usia TK
Setelah memilih sekolah jenjang daycare dan PAUD, ada fase usia TK atau Taman Kanak-Kanak yang dituntut memiliki kurikulum belajar yang lebih ketat karena di era ini, setiap anak yang akan masuk SD haruslah sudah bisa membaca, dan melakukan beberapa keterampilan lainnya. Anda perlu selektif memilih sekolah dalam usia ini. Selain mengedepankan faktor kurikulum atau metode belajar. TK haruslah tetap menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak untuk pergi ke sekolah setiap harinya. Jangan sampai anak menjadi stress hanya karena belajar di TK. Oleh karena itu, Anda dapat mempertimbangkan hal-hal berikut saat memilih TK.
Pertama, kurikulum atau metode belajarnya. Apakah TK tersebut telah memiliki konsep yang jelas terhadap pendidikan anak. Artinya, cara belajar dan pengajaran di TK harusnya dapat memenuhi konsep kebutuhan persiapan masuk SD, tapi juga mengedepankan segi bermain agar anak tidak jenuh. Karena dunia anak sebelum sekolah adalah bermain.
Kedua, pastikan tenaga pengajar di TK dapat diajak intens berkomunikasi tentang perkembangan belajar anak Anda. Anda bisa membantu guru TK dengan memberitahukan apa saja sifat anak Anda, untuk memudahkan pendampingan belajar oleh sang guru. Mintalah juga laporan berkala tentang anak Anda dan rajinlah bertanya pada guru tentang kemajuannya.
Ketiga, kedisiplinan. Dalam usia ini anak dapat mulai diajarkan untuk lebih disiplin di sekolah maupun di rumah. Tentu saja ia harus belajar disiplin sendiri di rumah bersama orang tua nya. Keuntungan dari pengajaran kedisiplinan oleh sekolah adalah Anda dapat lebih terbantu untuk mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik. Ditambah lagi, jika sekolah telah mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik dan kedisiplinan yang dicontoh setiap hari, maka anak akan terlatih untuk lebih mandiri dan pembentukan karakter akan lebih mudah diarahkan.
Keempat, lingkungan sekolah juga penting untuk Anda perhatikan dalam memilih sekolah. Tidak hanya lingkungan sekolah, tapi juga lingkungan sekitar sekolah. Misalnya, jika letak sekolah berada di sekitar pasar atau terminal, Anda tentu memerlukan pertimbangan lebih karena bisa saja orang-orang di sekitar sekolah dapat mempengaruhi si kecil, termasuk faktor keamanan. Pastikan anak aman bersama dengan penjagaan yang baik saat ia di sekolah.
Sekolah Dasar
Selanjutnya memilih sekolah dasar adalah tahapan ketika usia anak Anda sudah mencapai 7 tahun. Pada usia ini, biasanya rencana dan persiapan Anda lebih matang karena telah melewati masa-masa memilih sekolah di jenjang sebelumnya. Anak juga sudah dapat diajak bertukar pendapat tentang sekolah seperti apa yang ia inginkan.
Pertama, orang tua dapat mempetimbangkan pemilihan sekolah melalui kebutuhan anak Anda sendiri. Umumnya, anak-anak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah biasa yang jamak ditemui di setiap kota tempat tinggal. Namun, ada anak membutuhkan kegiatan lebih menantang dari kegiatan sekolah pada umumnya. Ada pula anak yang membutuhkan perhatian khusus dari guru untuk memudahkannya belajar menyerap pelajaran.
Kedua, orang tua dapat melihat melalui gaya belajar anak. Anak dengan kecerdasan verbal tentu akan berbeda treatment-nya dengan anak berkecerdasan kinestetik. Anak dengan kecerdasan logika akan berbeda penangannya dengan anak berkecerdasan musikal. Maka pastikan dalam memilih sekolah, orang tua dapat memilih sekolah yang mampu menampung atau sesuai dengan kecerdasan majemuk yang dimiliki anak tanpa mendiskriminasikan kemampuannya tersebut.
Artinya sekolah yang dipilih haruslah mempunyai wadah untuk memfasilitasi anak-anak dengan kecerdasan berbeda agar tetap berprestasi dan mengoptimalkan potensinya. Bukan sekolah yang hanya fokus pada pencapaian nilai belajar siswa yang berupa deretan angka-angka.
Ketiga, pastikan orang tua memilih Sekolah SD terbaik dengan kompetensi pengajar yang mumpuni. Tidak hanya dari segi prestasi guru, namun juga dari kemampuannya untuk merangkul siswa secara psikis. Karena pendampingan psikis banyak dibutuhkan di sela belajar, agar anak merasa guru mereka adalah sahabat di sekolah, bukan orang tua lain yang lebih menakutkan daripada orang tua mereka sendiri di rumah.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Mengajarkan Anak Sekolah Tentang Uang Saku
Memilih sekolah terbaik untuk anak tidaklah mudah, namun sebagai orang tua kita harus memprioritaskan kenyamanan anak karena mereka yang akan menjalaninya. Terlepas dari itu semua, sebagai orang tua kita hanya bisa mendukung proses belajarnya agar ia dapat belajar maksimal dan berprestasi.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG