Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreMempelajari keterampilan baru tidaklah mudah, selain membutuhkan dedikasi, dan disiplin kita juga harus percaya diri. Keyakinan ini akan membantu anak merasa aman dan yakin tentang dirinya sendiri dan kemampuannya.
Sayangnya tidak sedikit anak yang merasa minder ketika ingin belajar keterampilan baru, karena merasa tidak mampu atau takut gagal di kemudian hari dan mengecewakan orang tua. Kurangnya percaya diri ini tak hanya dapat menghalangi anak dalam mencapai tujuannya tetapi juga menghalanginya untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Sehingga penting bagi orang tua untuk mendorong kepercayaan diri anak saat ia ingin belajar bidang baru.
Jika anda sebagai orang tua sedang mengalami situasi seperti ini maka berikut ini lima tips yang bisa anda lakukan agar anak percaya diri saat belajar keterampilan baru.
1.Membicarakan bagaimana anak berkomunikasi dengan dirinya sendiri melalui self-talk
Self-talk merupakan monolog atau pembicaraan dalam diri seorang individu. Hampir setiap manusia pernah melakukan self-talk, bahkan sejak usia sangat muda. Self-talk ini juga sering dianggap sebagai suara hati. Mengapa self-talk penting?
Suara hati dapat membantu untuk mendukung, mendorong, dan mengangkat kepercayaan diri anak, atau justru sebaliknya, dengan mengecilkan hati dan merendahkan diri sendiri. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengetahui bagaimana anak berpikir tentang dirinya sendiri. Ketika anak berbicara hal-hal positif, ia mampu untuk mendukung dirinya sendiri ketika situasi yang sulit muncul.
Maka dari itu ajak anak berbicara tentang bagaimana ia berpikir kepada diri sendiri, agar anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang anak cerna dalam pikirannya. Hal ini akan memberikan gambaran tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
2.Bantu anak untuk melatih penerimaan diri dan self-talk yang positif
Langkah selanjutnya adalah ingatkan anak bahwa nilainya sebagai pribadi tidak diukur pada pencapaian, keberhasilan, atau kegagalan. Dorong ia untuk selalu mendukung diri sendiri, bahkan ketika tidak ada orang lain. Selain itu jelaskan pentingnya cinta dan penerimaan pada diri sendiri, dan dorong anak untuk tidak terlalu keras pada dirinya sendiri. Namun cobalah untuk bersama-sama mengevaluasi apa saja kekuatan dan kelemahan dari perspektif yang lebih rasional.
Penting juga untuk menjelaskan poin di atas yakni cara self-talk positif kepada anak. Tunjukan perbedaan antara suara hati yang positif dan negatif, agar anak memahami bagaimana hal itu dapat mempengaruhinya dalam mencoba hal-hal baru.
Yakinkan bahwa ini adalah situasi yang wajar ketika membuat kesalahan atau kesulitan saat belajar materi tertentu, hal ini akan membantunya untuk tidak terlalu kritis terhadap kelemahan mereka.
3.Dorong anak untuk lebih banyak berlatih
Terkadang yang anak butuhkan hanyalah sedikit lebih banyak latihan untuk mendapatkan sesuatu yang tepat. Jika anda merasa anak tidak cukup berlatih, buatlah jadwal harian kapan anak harus latihan, dan jadilah konsisten.
Jika rasa takut akan kegagalan atau self-talk negatif adalah penyebab yang membuat anak tidak berlatih, beri tahu anak bahwa latihan adalah waktu yang aman untuk membuat kesalahan. Tapi tetap ingatkan anak bahwa latihan membuat sempurna. Sehingga usaha yang dilakukan terbayar ketika pertunjukan utama datang.
4.Meminta anak untuk menetapkan tujuan yang realistis
Tak sedikit anak yang menetapkan tujuan terlalu tinggi untuk diri sendiri. Meski awalnya dapat memotivasi anak, ini justru bisa mengakibatkan frustasi dan motivasi ketika anak tidak dapat mencapainya. sehingga, dorong anak untuk menetapkan tujuan yang kecil dan dapat dikelola. Jika anak berlatih musik, anda dapat menyarankan untuk menetapkan target kecil seperti mempelajari satu lagu dalam seminggu atau hanya menyempurnakan beberapa nada sebelum melanjutkan.
Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak saat ia mencapai tujuannya selangkah demi selangkah. Yakinkan anak bahwa ia mampu mengatasi kelemahannya secara efektif, ketika ia menghadapi suatu tantangan pada satu waktu.
5.Beritahu anak untuk mengingat pencapaian kecil yang telah dilalui
Kapan pun anak merasa siap menyerah, mintalah ia untuk berhenti sejenak dan melihat kembali seberapa jauh ia telah melangkah. Saat anak melihat kemajuan dan mengingatkan diri sendiri tentang setiap pencapaian kecil dalam prosesnya, ini akan membuatnya lebih bersyukur bahwa ia tidak menyerah dan meningkatkan semangatnya untuk belajar.
Menghargai hal-hal kecil dalam proses belajar keterampilan baru, akan membantu anak merasa lebih percaya diri dengan kemampuannya dan mendorongnya untuk terus maju.
Baca Juga : Yuk Terapkan Sikap Suportif Agar Anak Nyaman Belajar
Nah itulah tips agar anak percaya diri saat belajar keterampilan baru. Jangan lupa untuk selalu mengingatkan anak bahwa belajar menguasai suatu keterampilan, tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan diri dari waktu ke waktu. Dengan begitu ia tak terburu-buru, karena anak perlu menikmati prosesnya dengan nyaman.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG