BAGAIMANA AKAN ‘KUBALAS? - DAILY DEVOTION
Artikel - 25 April 2025
Adakah hal yang paling kita takuti dalam hidup ini? Atau, apa hal yang paling ditakuti oleh manusia? Jika pertanyaan ini ditujukan kepada pemazmur, jawabannya adalah kematian. Pemazmur mengungkapkan ketakutannya, “Jerat maut melilit aku, kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku susah dan merana” (ay. 3). Tidak disebutkan memang apa yang sedang dialami oleh pemazmur hingga begitu takut dengan kematian. Namun, ungkapan rasa takut pemazmur menyadarkan kita bahwa tidak ada satu pun manusia yang benar-benar siap menghadapi kematian. Mengapa? Sebab, setiap manusia ingin hidup, sekalipun kematian bagi semua yang hidup adalah keniscayaan.
Di antara kita yang pernah terpapar covid-19 beberapa tahun yang lalu mungkin ada yang merasa seperti ingin mati. Kesakitan dan keterasingan dari orang-orang yang dikasihi selama masa isolasi membuat kita sangat menderita. Bayang-bayang kematian mungkin pernah terlintas dalam benak dan hati kita. Kalaupun kita luput dari maut dan masih hidup sampai saat ini, semua itu semata-mata hanya karena anugerah dari Allah, Sang Pemberi Hidup. Kebajikan atau dalam Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini dipakai istilah “kebaikan” Tuhan tentu tidak hanya dinyatakan dalam keadaan gawat darurat tetapi juga setiap saat. Kebajikan atau kebaikan Allah ada dalam setiap tarikan nafas hidup manusia. Artinya, dalam situasi apa pun yang dialami oleh manusia: suka dan duka, baik sehat maupun sakit, senang ataupun susah, Allah itu tetap baik kepada kita.
Untuk itu, pertanyaan pemazmur seharusnya menjadi pertanyaan kita juga yang perlu terus direnungkan, “Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?” Pemazmur tidak hanya berhenti dengan bertanya. Ia menjawab pertanyaannya sendiri. Ia punya cara untuk menyatakan syukur kepada Allah atas segala kebajikan atau kebaikan Allah yang dinyatakan kepadanya. Jika pertanyaan pemazmur tadi ditujukan kepada kita: “Bagaimana akan kubalas segala kebajikan atau kebaikan Tuhan?”, apa jawaban kita? Mari kita renungkan jawabannya dan wujudkan dengan penuh rasa syukur!
Tim Bina Iman Jenjang
Share:
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
