Resensi Buku: Keluarga Cemara 1

Berita Lainnya - 18 January 2024

 

Identitas Buku :

Judul                            : Keluarga Cemara 1

Penulis                        : Arswendo Atmowiloto                                             

Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama

Kota Terbit                : Jakarta

Tahun terbit              : 2019

Tebal                           : 285 hlm

 

Resensi Buku:

Novel Keluarga Cemara bercerita tentang sebuah keluarga sederhana yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Abah sebagai kepala keluarga bekerja sebagai penarik becak dan buruh apa saja. Ibu yang bernama Ema bekerja sebagai pembuat opak. Euis, si sulung saat ini kelas 6 SD. Cemara yang biasa di panggil Ara, baru masuk TK dan si sulung bernama Agil.

 

Euis, anak pertama selalu membantu orangtuanya  untuk menjajahkan opak. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berjualan keliling dibandingkan belajar. Saat berjualan, Euis melihat sebuah komidi Putar, ia sangat ingin menaikinya seperti anak-anak lainnya. Namun dia saja sibuk menjajahkan opak.  Seorang ibu muda mendekati  dan menawarkan kepada Euis untuk naik ke komidi putar menemani anaknya. Euis menerima dengan senang hati. Setelah bermain komidi putar, ibu tersebut memberi uang kepada Euis. Dia sangat senang dan pulang kerumah untuk mengajak adiknya, Agil menaiki komidi putar. Ketika sampai di komidi putar, euis mengecek uang yang dia terima. Sayangnya uangnya hilang saat dia berlari. Agil menangis karena tidak jadi naik komidi putar. Euis sangat peduli dengan adik-adiknya, baik Cemara ataupun Agil.

 

Cemara yang sering disebut Ara, baru masuk kelas nol. Di hari pertamanya dia ingin diantar abah dan ema kesekolah seperti anak lainnya. Ema dan Abah sibuk bekerja, hanya Euis yang mengantarkannya. Ara merasa malu serta takut Namun, Abah memberi pesan kepadanya untuk memiliki kepercayaan diri. Nama guru Ara disekolah adalah Ibu Maria. Hari ini Ibu Maria mengajak anak-anak untuk berdoa dan makan bersama. Anak-anak lain membawa roti, telur, kue, wafer sedangkan,  Ara tidak membawa apa-apa . Ibu Maria menawarkan kue ke Ara namun, Ara menolak. Ia takut Abah tidak suka jika ia menerima makanan dari oranglain. Akhirnya Euis memberi 2 opak dari jualannya. Saat bertukar kado disekolah ara hanya bisa membungkus opak sedangkan teman-temannya memiliki kado yang jauh lebih baik. Ara sangat minder dengan teman-temannya disekolah. Namun, Abah selalu memberi pengertian kepada Ara, sehingga Ara semangat lagi.

 

Agil sering bertengkar dengan Ara. Ema sering marah melihat mereka berdua bertengkar. Walaupun begitu Ara tetap menyayangi adiknya. Euis mengajak Agil untuk menjemput Ara disekolah. Disekolah Ara akan diadakan lomba. Ara dipilih Bu Maria untuk lomba nyanyi. Agil langsung unjuk diri bahwa dia bisa bernyanyi. Bu Maria kagum dengan penampilan Agil. Ara sangat semangat menceritakan kepada Abah bahwa Agil bisa bernyanyi. Saat lomba dimulai, Ara menampilkan lagu yang berbeda dari lagu yang sudah ditentukan Bu Maria. Semua juri tersenyum melihat tingkah Ara. Namun, hal yang paling dipusingkan Abah adalah Agil yang menangis ingin ikut tampil. Akhirnya Abah meminta tolong kepada penjaga sekolah untuk membuka pintu lagi, agar Agil bisa tampil di panggung. Agil sangat senang dan berhenti menangis.

 

Abah selalu mengajar anak-anaknya untuk tetap berdiri tegak dan mempertahankan harga diri, walaupun keadaan miskin. Selain itu, Abah menerapkan kejujuran kepada keluarganya, seperti melapor ke polisi jika menemukan benda atau uang di jalanan. Ema sebagai istri, selalu mengikuti dan menghormati keputusan Abah. Terkadang ada rasa lelah dan ingin kembali ke masa, dimana memiliki waktu yang banyak bagi keluarga dan ekonomi yang baik.  Tetapi  di dalam buku ini kita akan menemukan rasa syukur, keharmonisan dan kebahagiaan keluarga cemara  yang tidak bisa dibandingkan dengan hal itu.

 

Buku ini mengajarkan bahwa keluarga adalah fondasi terkecil dari suatu masyarakat. Tempat nilai-nilai kebaikan disampaikan pertama kali. Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga.

 

Kelebihan buku ini adalah cerita yang begitu menyentuh dan memiliki banyak makna kehidupan di setiap sesinya. Namun, dalam buku ini ditemukan banyak penggunaan bahasa daerah yang mengajak pembaca untuk hapal arti dari bahasa daerah tersebit. Dari keseluruhan, buku Keluarga Cemara layak dibaca oleh semua kalangan. (Ririn Silaban - Pustakawan SMAK 5 PENABUR Jakarta)

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 January 2024
Kegiatan Leadership 2024 SMAK 5 PENABUR Jakarta
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 January 2024
Basketball (Coaching Clinic) - SMAK 5 PENABUR | A...
Basketball (Coaching Clinic) - SMAK 5 PENABUR | A...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 28 January 2024
Empat Karakter Leader Ala Yosi Mokalu
Empat Karakter Leader Ala Yosi Mokalu
Berita BPK PENABUR Jakarta - 03 January 2024
Buku Baru dan Pembaca Teraktif November-Desember ...
Buku Baru dan Pembaca Teraktif November-Desember ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 January 2024
Pelantikan Pengurus OSIS 2024 SMAK 5 PENABUR Jaka...
Pelantikan Pengurus OSIS 2024 SMAK 5 PENABUR Jaka...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 06 July 2022
Kebaktian Awal Tahun Pelajaran: Kerja Cerdas
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 March 2022
Kebaktian Siswa: Kecil Berdampak Besar
Kebaktian Siswa: Kecil Berdampak Besar
Berita BPK PENABUR Jakarta - 02 March 2022
Leadership Day 2022: Kepemimpinan yang Berdampak
Leadership Day 2022: Kepemimpinan yang Berdampak
Berita BPK PENABUR Jakarta - 08 March 2022
English Service: Bittersweet
English Service: Bittersweet
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 February 2022
Kebaktian Siswa: Menjembatani Perbedaan dengan Ka...
Kebaktian Siswa: Menjembatani Perbedaan dengan Ka...
Berita Lainnya - 12 April 2024
Cara Mudah Untuk Membentuk Kebiasaan Baik dan Men...
Berita Lainnya - 30 April 2024
Kebulatan Tekad Menguatkan Kita untuk Melangkah M...
Kebulatan Tekad Menguatkan Kita untuk Melangkah M...
Berita Lainnya - 29 April 2024
Alamat Kebahagiaan Ada pada Tuhan
Alamat Kebahagiaan Ada pada Tuhan
Berita Lainnya - 26 April 2024
Jabatan Membutakan Mata, tetapi Kerendahan Hati M...
Jabatan Membutakan Mata, tetapi Kerendahan Hati M...
Berita Lainnya - 25 April 2024
Bersyukur kepada Tuhan Bukanlah Panggung untuk Me...
Bersyukur kepada Tuhan Bukanlah Panggung untuk Me...
Berita Lainnya - 07 November 2023
Resensi Buku: Peradaban Manusia
Berita Lainnya - 13 November 2023
Kamu Membenarkan Diri di Hadapan Orang, tetapi Al...
Kamu Membenarkan Diri di Hadapan Orang, tetapi Al...
Berita Lainnya - 07 November 2023
Meludah ke Langit
Meludah ke Langit
Berita Lainnya - 10 November 2023
Selamat Hari Pahlawan 2023
Selamat Hari Pahlawan 2023
Berita Lainnya - 10 November 2023
Tuhanlah Sumber Terangku
Tuhanlah Sumber Terangku
Berita Lainnya - 07 January 2022
Bedah Buku: The Seven Husbands of Evelyn Hugo
Berita Lainnya - 19 November 2021
Tanda Pengikat Rasa
Tanda Pengikat Rasa
Berita Lainnya - 21 October 2021
Beriman dan Rendah Hati
Beriman dan Rendah Hati
Berita Lainnya - 31 December 2021
Kita Dipenuhi dengan Pujian
Kita Dipenuhi dengan Pujian
Berita Lainnya - 23 December 2021
Kita Menjadi seperti Dia
Kita Menjadi seperti Dia

Choose Your School

GO