Resensi Buku: Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah

Berita Lainnya - 23 February 2024

 

Identitas Buku

Judul buku : Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah

Pengarang  : Tere Liye

Penerbit     : PT Gramedia Pustaka Utama Tempat terbit : Kompas Gramedia Building Tahun terbit : 2012

Kota terbit  : Jakarta

Tebal buku  : 512 halaman, 20 cm

Cetakan      : 1

Nomor        : ISBN : 978 - 979 - 22 - 7913 - 9

 

Resensi Buku

Darwis atau lebih dikenal dengan nama pena Tere Liye adalah salah satu penulis Indonesia. Setelah Tere Liye sukses dengan beberapa karya novelnya yang pernah diadaptasi ke layar lebar, yaitu Negeri Para Bedebah, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah, dan Hafalan Shalat Delisa, ia membuat kembali karya yang tidak diragukan lagi kesuksesan dan kepopulerannya, yaitu Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah, novel ke-16 yang dibuatnya.

 

Novel ini menceritakan kisah cinta antara Borno sebagai tokoh “aku” dan” Mei”. Berawal dengan kesedihan Borno akibat meninggalnya ayahnya ketika ia masih berumur 12 tahun. Ayah Borno bekerja sebagai nelayan. Awal mula ayahnya sakit karena tersengat ubur ubur setelah sebelumnya jatuh dari kapal dan masuk rumah sakit. Sebelum ayahnya meninggal karena penyakit jantung di ruang operasi ayahnya menyetujui untuk mendonorkan organnya. Saat itu Borno tidak mengetahui apakah ayahnya meninggal karena sengatan ubur ubur atau karena jantung saat operesi.

 

Ketika Borno sudah tamat SMA ia sudah menjadi pemuda yang baik dan bertanggungjawab. Borno mencoba untuk mencari pekerjaan, ia mulai bekerja di pabrik karet, lalu di dermaga feri. Sayangnya, hal ini menimbulkan kemarahan dari Bang Togar, saudaranya dan Ketua Paguyuban Pengemudi Sepit Kapuas Tercinta, karena dianggap berkhianat bekerja di dermaga feri. Kemudian setelah melalui pembicaraan dengan Pak tua dan ibunya akhirnya ia memutuskan untuk bekerja di dermaga untuk menjadi pengemudi sepit. Awal bekerja mengemudikan seoit ia terlebih dahulu belajar mengemudikan sepiit.


Kisah cinta mereka dimulai pada saat Borno mulai bekerja di dermaga Kapuas untuk mengemudikan sepit untuk pertama kalinya. Saat itu tidak ada orang yang percaya untuk menaiki sepitnya, tetapi seorang gadis berbaju kuning menaikinya melihat hal itu orang –orang akhirnya menaiki sepitnya juga. Setelah menaiki sepit tersebut, terdapat sebuah amplop merah yang tertinggal oleh gadis tersebut. Hari-hari berikutnya, Borno menunggu kehadiran gadis tersebut untuk mengembalikan amplop itu, tetapi ternyata seluruh pengemudi sepit mendapatkan amplop yang sama seperti itu, sehingga ia kecewa bahwa amplop tersebut bukan sesuatu yang spesial . Entah kenapa, pertemuan tersebut membuat Borno tertarik akan gadis ini.


Mulai dari sini, diceritakan bagaimana perjuangan Borno hingga akhirnya mengetahui nama gadis tersebut. Meskipun di cerita ini Borno ditinggalkan oleh Mei beberapa kali, ia tetap tidak bisa mengalihkan hatinya ke perempuan lain. Bukan hanya itu, diceritakan juga bagaimana hubungan tersebut dilarang oleh ayah Mei ketika Borno bertemu dengan ayah Mei di rumah sakit. Di situ, ayahnya langsung menunjukkan rasa ke tidak setujuannya.


Akhirnya semuanya terungkap ketika Borno mendapatkan kabar bahwa Mei sakit keras di Surabaya setelah meninggalkannya begitu saja. Ia langsung menyusul ke Surabaya, dan sebelum ia pergi ke surabaya ia disuruh bibi untuk membaca amplop merah yang ia temukan di pertemuan pertamanya dengan Mei. Melalui amplop tersebut terungkap misteri mengapa Mei terus menerus meninggalkannya dan alasan mengapa Papa Mei melarang hubungan mereka. Melalui amplop merah tersebut, semua misteri selama ini terungkap.


Novel Aku, Kau, dan Sepucuk Angpau Merah merupakan salah satu novel karya Tere Liye yang sangat berkesan. Tere Liye sengaja menghadiahi pembaca dengan menulis karya fiksi ini agar dapat memotivasi hidup pembaca dan tidak pernah menyerah akan hidup kita. Kisah ini menceritakan secara spesifik tentang pulau Kalimantan, serta keindahan pulau tersebut, spesialisasi pulau tersebut, dan letak pulau tersebut. Di dalam novel Aku, Kau, dan Sepucuk Angpau Merah mencakupkan banyak sekali kutipan-kutipan motivasi tentang kehidupan, perjuangan, kisah romantis.


Kelebihan novel ini adalah kisah cinta yang sederhana dan penuh perjuangan dan kejutan.Tidak mudah menebak jln ceritanya. Dan yang paling menarik dari cerita ini adanya misteri yang disajikan.


kurangannya ada bagian yng menggantung yang menceritakan bahwa ayah Mei tidak diceritakan apakah Merestui atau tidak hubungan mereka. (Siti Maryam - Pustakawan SMAK 5 PENABUR Jakarta)

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 February 2024
Mengapa Ada Imlek?
Berita BPK PENABUR Jakarta - 06 February 2024
Sosialisasi Ujian Sekolah 2024 di SMAK 5 PENABUR ...
Sosialisasi Ujian Sekolah 2024 di SMAK 5 PENABUR ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 February 2024
Trust in Your Teamates
Trust in Your Teamates
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 February 2024
Leadership Day, Seru Sekali
Leadership Day, Seru Sekali
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 February 2024
Leadership Day, Pameran Karya Siswa
Leadership Day, Pameran Karya Siswa
Berita BPK PENABUR Jakarta - 14 September 2023
Tantangan Menjadi Orang Beriman - Marturia Episod...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 05 September 2023
Kebaktian Kompleks Kelapa Gading: Menjadi Orang T...
Kebaktian Kompleks Kelapa Gading: Menjadi Orang T...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 September 2023
ANBK di SMAK 5 PENABUR Jakarta
ANBK di SMAK 5 PENABUR Jakarta
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 September 2023
Osis Bidang 2: Share Our Food for Others
Osis Bidang 2: Share Our Food for Others
Berita BPK PENABUR Jakarta - 28 August 2023
Kebaktian Siswa: Berhikmat Seperti Yesus
Kebaktian Siswa: Berhikmat Seperti Yesus
Berita Lainnya - 23 July 2024
Selamat Hari Anak Nasional 2024
Berita Lainnya - 11 July 2024
Stop Smoking !
Stop Smoking !
Berita Lainnya - 21 June 2024
Selamat Libur Kenaikan Kelas
Selamat Libur Kenaikan Kelas
Berita Lainnya - 20 June 2024
Seindah Siang Disinari Terang Ibadah Rutin 24 Agu...
Seindah Siang Disinari Terang Ibadah Rutin 24 Agu...
Berita Lainnya - 19 June 2024
Resensi Buku: All About Teamwork
Resensi Buku: All About Teamwork
Berita Lainnya - 01 December 2023
Tuhan Tak Pernah Ingkar Janji
Berita Lainnya - 30 November 2023
Resensi Buku: Perbuatan Sederhana yang Mengubah D...
Resensi Buku: Perbuatan Sederhana yang Mengubah D...
Berita Lainnya - 30 November 2023
A Healthy Mind Contributes to A Healthy Life
A Healthy Mind Contributes to A Healthy Life
Berita Lainnya - 29 November 2023
Memberi kepada Sesama Tidak akan Berhenti Melahir...
Memberi kepada Sesama Tidak akan Berhenti Melahir...
Berita Lainnya - 28 November 2023
Be Joyfull in Hope, Patient in Affliction, Faithf...
Be Joyfull in Hope, Patient in Affliction, Faithf...
Berita Lainnya - 22 February 2022
Juara 3 Peta Leadership Day SMAK 5: Terrance Grac...
Berita Lainnya - 21 February 2022
Sadarkah Kita ... Tuhan adalah Menara
Sadarkah Kita ... Tuhan adalah Menara
Berita Lainnya - 18 February 2022
Allah akan Mengangkat Dosa
Allah akan Mengangkat Dosa
Berita Lainnya - 17 February 2022
Short Story: Waiting for a Friend’s Loyalty
Short Story: Waiting for a Friend’s Loyalty
Berita Lainnya - 16 February 2022
Komunitas Berelasi Positif
Komunitas Berelasi Positif

Choose Your School

GO