Orang Berdosa Sepantasnya Ditolak, namun Tuhan Merengkuh dengan Anugerah-Nya

Berita Lainnya - 31 October 2024

Dalam kehidupan, kita sering dihadapkan dengan standar dan norma yang membuat seseorang dinilai berdasarkan kesalahan dan kekurangannya. Dalam pandangan manusia, sering kali orang berdosa dipandang hina, tak layak, dan dijauhi. Berdosa di mata manusia seringkali berarti terputus dari kasih dan penerimaan. Tetapi dalam pandangan Tuhan, dosa bukanlah penghalang bagi kasih dan anugerah-Nya. Justru, di tengah-tengah kesalahan dan pelanggaran manusia, Tuhan menunjukkan kasih yang tak terukur.

Anugerah adalah salah satu konsep utama dalam iman Kristen yang menunjukkan kasih Allah yang tidak terikat oleh kesalahan atau prestasi manusia. Dalam Surat Roma 3:23, dikatakan, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah.” Ayat ini menegaskan bahwa setiap manusia berada dalam posisi yang sama: penuh kekurangan dan dosa. Namun, meskipun manusia berdosa, kasih Tuhan terus ada dan tidak berkurang sedikit pun. Sebaliknya, kasih ini justru semakin nyata dan besar.

Salah satu contoh yang paling indah tentang kasih Tuhan kepada orang berdosa adalah kisah Yesus bersama para pemungut cukai dan pelacur. Orang-orang ini, yang dalam budaya Yahudi waktu itu dipandang hina, dikucilkan, dan dianggap tidak layak, justru didekati oleh Yesus dengan kasih dan penerimaan. Dalam Lukas 5:32, Yesus berkata, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Kata-kata ini menunjukkan betapa Yesus merengkuh mereka yang terpinggirkan, mengangkat mereka yang dipandang rendah, dan menawarkan mereka kesempatan untuk berubah.

Yesus tidak datang untuk menghakimi atau menjatuhkan orang berdosa, melainkan untuk menyelamatkan dan menunjukkan jalan menuju kehidupan yang lebih baik. Sikap Yesus ini adalah bukti nyata dari anugerah Tuhan, yang membuka pintu penerimaan dan pengampunan bagi siapa saja yang mau datang kepada-Nya, tanpa memandang latar belakang atau sejarah masa lalu mereka.