Membangun Jiwa Leadership di SMAK 5 PENABUR Jakarta
Berita Lainnya - 31 August 2024
Leadership, itulah karakter khas yang dimiliki oleh SMAK 5 PENABUR Jakarta dari antara sekolah-sekolah lainnya di BPK PENABUR. Karakter ini tertuang dalam visi dan misi SMAK 5 yang berisi:
Visi: “Menjadi Sekolah Menengah Atas Kristen yang berkomitmen untuk membentuk pemimpin yang teguh dalam iman, unggul dalam ilmu, dan setia melayani.”
Misi:
- Menyiapkan calon pemimpin yang memiliki karakter beriman teguh, bertanggungjawab, berilmu pengetahuan tinggi, berwatak nasionalis, dan berjiwa melayani.
- Mengembangkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
Berdasarkan visi dan misi tersebut dapat dipahami bahwa SMAK 5 bukan hanya tempat untuk memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga wadah untuk membentuk karakter kepemimpinan. Dengan berlandaskan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, SMAK 5 berkomitmen untuk membentuk pemimpin yang teguh dalam iman, unggul dalam ilmu, dan setia melayani Tuhan dan sesama, serta bertanggungjawab dan berwatak nasionalis.
Leadership atau kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti perihal pemimpin dan cara memimpin. Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang memiliki arti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi. Dengan demikian, kepemimpinan memiliki arti sikap individu yang memimpin berbagai kegiatan kelompok untuk tujuan yang akan dicapai bersama-sama.
SMAK 5 dalam menerapkan pendidikan leadershipnya mengintegrasikan prinsip-prinsip kepemimpinan heroik seperti yang diteladankan oleh Yesus Kristus. Kepemimpinan tersebut sering dikenal sebagai heroic leadership yang berarti memimpin dengan cara mengambil tanggung jawab, melindungi, memperhatikan, menghargai dan menaruh kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi. Atas dasar itu, SMAK 5 tidak hanya membentuk siswa menjadi pemimpin yang cerdas dan beriman tetapi juga penuh empati dan pengabdian bagi sesama.
SMAK 5 pun mengadakan berbagai program kegiatan untuk membentuk karakter pemimpin yang heroic bagi siswa-siswanya. Berikut di antaranya:
1. Membangun Budaya Pelayanan
Salah satu aspek utama dari kepemimpinan Yesus adalah fokus pada pelayanan. SMAK 5 menanamkan budaya ini dengan melibatkan dalam kegiatan pelayanan sesama dan masyarakat. Program seperti tutor teman sebaya, share our food to others, live in, berbagi kasih, dan bakti sosial. Proyek-proyek berbasis pelayanan tersebut membantu siswa belajar tentang nilai-nilai kepemimpinan melalui tindakan nyata. Kegiatan tersebut tidak hanya mengajarkan siswa pentingnya melayani orang lain tetapi juga membentuk rasa tanggung jawab sosial yang mendalam.
2. Menanamkan Cinta dan Empati
Yesus dikenal karena cinta-Nya yang tidak bersyarat dan empati terhadap semua orang. SMAK 5 mengintegrasikan nilai-nilai ini melalui kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Misalnya, pelajaran tentang toleransi dan keberagaman seperti program lebaran berbagi kasih dapat membantu siswa mengembangkan empati dan rasa saling menghargai. Program mentoring di mana siswa senior memberikan kelas tambahan mata pelajaran pada adik kelas juga dapat menanamkan nilai cinta dan dukungan yang saling memberi manfaat.
3. Memberikan Teladan Kepemimpinan
Yesus memimpin melalui teladan, bukan hanya kata-kata. SMAK 5 menerapkan prinsip ini dengan guru dan staf yang juga menunjukkan nilai-nilai kepemimpinan. Misalnya melalui kegiatan salam pagi dan membudayakan Tomat (tolong, maaf, dan terima kasih). Dalam program ini guru dan staf menjadi contoh dalam hal integritas, tanggung jawab, dan kerendahan hati. Dengan demikian, siswa melihat contoh nyata dari kepemimpinan yang mereka pelajari dan terinspirasi untuk mengikutinya.
4. Mengajarkan Kesabaran dan Pengertian
Kepemimpinan Yesus juga ditandai dengan kesabaran dan pengertian. SMAK 5 mengajarkan nilai ini melalui program-program yang fokus pada resolusi konflik, mediasi, dan komunikasi yang efektif. Misalnya saat menghadapi masalah dalam organisasi atau kepanitiaan, SMAK 5 mengajarkan untuk menghadapi konflik di sekolah dengan sikap yang penuh pengertian dan kesabaran. Program yang mendukung nilai ini seperti kegiatan latihan dasar kepemimpinan dan leadership camp untuk OSIS dan MPK. Dengan begitu, siswa dapat menjadi pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah dengan bijaksana dan adil.
5. Menyemangati Pengorbanan untuk Kebaikan Bersama
Pengorbanan adalah inti dari kepemimpinan Yesus. SMAK 5 memperkenalkan nilai ini dengan menekankan pentingnya kontribusi pribadi untuk kebaikan bersama. Yakni dengan mengadakan berbagai proyek kolaboratif yang memerlukan siswa untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. SMAK 5 juga membuat tugas-tugas yang menuntut siswa untuk memikirkan kebutuhan orang lain. Program tersebut di antaranya adalah kegiatan Leadership Day dimana siswa diminta untuk secara berkelompok membentuk kepemimpinan diri sendiri (untuk kelas X), keluarga (untuk kelas XI), dan sesama (untuk kelas XII). Melalui program ini, SMAK 5 menanamkan semangat pengorbanan dan dedikasi.
6. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung dan Inspiratif
SMAK 5 memiliki lingkungan yang mendukung dan inspiratif agar nilai-nilai kepemimpinan heroik dapat berkembang. Ini termasuk ruang di mana siswa merasa dihargai, didengar, dan didorong untuk mencapai potensi penuh mereka. Ruang tersebut diwujudkan oleh adanya berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler, cup sekolah (Escalades), pentas seni (pementasan Teater Caneta), keikutsertaan dalam berbagai perlombaan serta kompetisi, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut membantu siswa merasa aman dalam mengeksplorasi dan mengembangkan kualitas kepemimpinan mereka.
SMAK 5 memiliki keunggulan dalam membentuk generasi pemimpin yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga berkarakter pemimpin yang teguh dalam iman, unggul dalam ilmu, dan setia melayani. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip kepemimpinan heroik seperti yang dicontohkan oleh Yesus, SMAK 5 menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karakter dan kepemimpinan yang sejati. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar bagaimana menjadi pemimpin yang beriman teguh, bertanggungjawab, berilmu pengetahuan tinggi, berwatak nasionalis, dan berjiwa melayani, tetapi juga pemimpin yang menginspirasi dan melayani dengan sepenuh hati. (Lucia Febriarlita-Guru Geografi)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur