Jadi Orang Muda yang Teratur Bukan Takabur

Berita Lainnya - 27 January 2021

“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” 1 Timotius 4:12

Petikan ayat tersebut menjadi dasar dalam ibadah siswa SMA Kristen 5 PENABUR Jakarta yang terselenggara pada Senin, 25 Januari 2021. Ibadah mingguan tersebut dipimpin oleh Pendeta Nathanael Setiadi dari GKI Kayu Putih. Seluruh guru dan siswa mengikuti ibadah tersebut melalui Youtube resmi SMAK 5 PENABUR JAKARTA – OFFICIAL dalam ruang-ruang Zoom kelas.

Pdt. Natanael mengawali khotbahnya memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa, “Pernahkah kamu diragukan dalam melakukan suatu pekerjaan? Atau pernahkah kamu dianggap kurang mampu untuk menjadi pengurus dalam suatu acara?” Beberapa dari orang muda pasti menjawab pernah.

Hal demikian juga dialami oleh Pdt. Natanael ketika masih remaja. Keraguan tersebut muncul dari orang dewasa yang menganggap bahwa orang muda masih kurang berpengalaman. Dampaknya, remaja merasa minder atau kurang percaya diri.

Orang muda masa kini adalah generasi Z yang sangat melek teknologi. Mereka juga pandai dalam mencari informasi dan ilmu pengetahuan melalui berbagai perangkat teknologi. “Hal ini sangat bisa dimanfaatkan orang muda untuk meningkatkan kinerja dan kualitas kehidupan sehari-hari,” jelas Pdt. Natanael.

Selanjutnya Pdt. Natanael memaparkan bahwa teknologi memang memberikan kemudahan dan kebebasan bagi remaja. Meski demikian, teknologi yang telah dikuasai oleh remaja juga memberikan dampak negatif yang membuat mereka menjadi sombong atau takabur. “Oleh karenanya diperlukan sifat teratur agar generasi muda tidak menjadi takabur,” tegas Pdt. Natanael.

Teratur yang dimaksud adalah rajin membaca atau melihat literasi positif yang bisa hadir dalam bentuk bacaan atau tontonan. Hal ini sangat penting agar remaja mendapat banyak informasi dan pengetahuan sehingga mampu menyaring dan memilih yang paling tepat.

“Dengan demikian harapannya remaja dapat menjadi teladan bagi orang-orang disekitarnya,” ungkap Pdt. Natanael. (Benedicta Kalyca – Kelas XII IPS 1)