Belajar dari Persembahan Janda Miskin

Berita Lainnya - 21 December 2022

Oleh: Juan Gilbert Boeky, S.Si., M.M.

 

               Persembahan seperti apakah yang pantas diberikan kepada Allah?

 

Pertanyaan tersebut sering muncul dalam diri setiap umat kristiani. Pertanyaan tersebut juga harus diperhadapkan dengan kenyataan bahwa manusia harus dapat memastikan kelangsungan hidupnya. Bukan berarti pula kita memberikan persembahan dari sisa kelebihan yang dimiliki karena demikian bukanlah yang terbaik. Sudut pandang memberi dari sisa kelebihan yang dimiliki ini harus diubah.

 

Terkait dengan memberikan persembahan terbaik dapat kita pelajari dari kisah janda miskin pada Injil Markus 12:41-44. Kisah tersebut menceritakan tentang janda miskin yang memberikan uang persembahan sebesar dua peser, yaitu satu sikal. Pada saat tersebut, uang dua peser memiliki nilai kecil. Namun, Yesus memiliki pandangan bahwa bukan nilai uangnya yang terpenting. Yesus pun memberikan apresiasi dimana janda tersebut telah memberi dari kekuranganya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.

 

Berdasarkan kisah tersebut secara harafiah dapat diartikan bahwa persembahan sejatinya adalah memberikan seluruh harta, seluruh kepemilikan, dan yang menghabiskan perbendaharaan seseorang. Padahal, tidak demikian maksudnya.

 

Sesuai konteks pada masa Yesus, pada umumnya, orang Yahudi yang bekerja akan mendapat upah harian. Seperti sang janda miskin entah apapun pekerjaannya juga memiliki pendapatan setiap harinya. Makna janda miskin memberikan seluruh nafkahnya, yakni dua peser artinya ia telah memberikan seluruh pendapatannya yang ia peroleh pada hari tersebut kepada Allah.

 

Memberikan seluruh pendapatan yang diperoleh dalam satu hari oleh janda miskin tentunya tidak berarti ia memberikan segala hartanya. Janda tersebut tentu memiliki harta lain yang ia peroleh dari pendapatan pada hari-hari sebelumnya. Jika ia memberikan pendapatan satu harinya, maka ia tidak sama sekali kehilangan seluruh hartanya.

 

Ada dua hal yang dapat dipahami dari kisah janda miskin. Pertama, cara mengelola keuangan secara realistis. Kedua, sudut pandang bahwa persembahan terbaik bukan berasal dari sisa kelebihan dari kepemilikan.

 

Pemahaman tersebut mengantarkan pada pengertian bahwa memberikan persembahan yang terbaik tidak berarti memberikan segalanya, sepenuhnya, dan seluruhnya kepada Tuhan. Hal tersebut benar, jika didukung dengan sikap menjaga kelangsungan hidup setiap diri umat Allah. Sebab persembahan yang sejati adalah persembahan yang hidup kepada Tuhan, kehidupan manusia sendiri.

 

Belajar dari kisah janda miskin pun diperoleh karakter BEST PENABUR yaitu be tough. Karakter terdapat pada daya tahan dalam mengelola keuangan untuk bertahan hidup yang seimbang dengan memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan dan sesama.

 

Be tough dalam pengelolaan keuangan pun dapat dilakukan dengan cara merencanakan dan menata keuangan dengan baik, termasuk menganggarkan untuk persembahan. Dengan begitu tidak tepat jika persembahan terbaik yang diberikan dikatakan sebagai sisa karena telah dianggarkan, berapa pun besarnya.

 

Selain itu, pemberian persembahan terbaik tidaklah dengan menghabiskan seluruh uang dan harta. Akan tetapi pemberian terbaik itu diperoleh dari sistem pengaturan keuangan yang seimbang baik untuk diri sendiri, Tuhan, dan sesama.

 

Oleh karena pemberian persembahan yang terbaik juga terkait pengaturan keuangan yang baik untuk sesama, maka dapat pula dipelajari karakter BEST: share with society. Dengan demikian melalui dari kisah janda miskin dapat diperoleh dua karakter BEST yang dapat dipelajari, yaitu be tough and share with society.

 

Dalam keseharian pun seluruh insan PENABUR dapat menjalankan karakter be tough dan share with society dari kisah janda miskin. Karakter be tough dapat dilakukan dengan mengelola uang saku secara mandiri. Demikian agar dapat memberikan persembahan pada kebaktian-kebaktian yang diikutinya, baik di gereja maupun di sekolah. Sedangkan karakter share with society dapat dilakukan dengan memberikan persembahan kasih pada program sosial yang dilakukan oleh gereja dan sekolah.

 

Kebanggaan apa yang ada di dalamnya? Kebanggaan besar, kebanggaan berbagi dari kemampuan mengatur/menghasilkan uang sendiri. Bapak/ibu guru, karyawan, dan pengurus BPK PENABUR juga dapat sedemikian rupa mengelola pendapatannya dengan baik, tanpa merasa kekurangan jika untuk memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan dan berbagi kasih dengan sesama. Sekali lagi, dengan meneladan janda miskin yang memberikan persembahan tadi. Yakni, dengan melakukan perencanaan biaya sebaik-baiknya sehingga tidak menghasilkan kesia-siaan besar melainkan berkat sebaik mungkin.

           

Tags:
Berita BPK PENABUR Jakarta - 06 February 2024
Sosialisasi Ujian Sekolah 2024 di SMAK 5 PENABUR ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 February 2024
Trust in Your Teamates
Trust in Your Teamates
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 February 2024
Leadership Day, Seru Sekali
Leadership Day, Seru Sekali
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 February 2024
Leadership Day, Pameran Karya Siswa
Leadership Day, Pameran Karya Siswa
Berita BPK PENABUR Jakarta - 18 February 2024
Dari Leadership Day Aku Belajar
Dari Leadership Day Aku Belajar
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 June 2023
Selamat Hari Raya Waisak
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 March 2023
Selamat Hari Raya Nyepi
Selamat Hari Raya Nyepi
Berita BPK PENABUR Jakarta - 06 April 2023
Selamat Berjuang dalam Olimpiade Sains SMA Tingka...
Selamat Berjuang dalam Olimpiade Sains SMA Tingka...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 07 April 2023
Selamat Memperingati Jumat Agung
Selamat Memperingati Jumat Agung
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 April 2023
Selamat Hari Kartini
Selamat Hari Kartini
Berita Lainnya - 16 October 2024
Hidup Bermuka Dua Tidak Mendatangkan Ketentraman ...
Berita Lainnya - 15 October 2024
Menyapa dan Menaati Tuhan dengan Segenap Hati
Menyapa dan Menaati Tuhan dengan Segenap Hati
Berita Lainnya - 14 October 2024
Salam, Sapa, dan Senyum Mengubah Kepribadian Kita...
Salam, Sapa, dan Senyum Mengubah Kepribadian Kita...
Berita Lainnya - 13 October 2024
Perjalanan Iman Kita Seperti Madu Manis yang Ada ...
Perjalanan Iman Kita Seperti Madu Manis yang Ada ...
Berita Lainnya - 12 October 2024
Sungguh Tercela Jika Kita Menggunakan Berkat Tuha...
Sungguh Tercela Jika Kita Menggunakan Berkat Tuha...
Berita Lainnya - 30 January 2024
Big Faith Can Move Mountain
Berita Lainnya - 29 January 2024
Berhenti Sejenak
Berhenti Sejenak
Berita Lainnya - 26 January 2024
Kita Diutus Allah untuk menjadi Agen Perubahan Bu...
Kita Diutus Allah untuk menjadi Agen Perubahan Bu...
Berita Lainnya - 25 January 2024
Do Not Fear, Little Flock
Do Not Fear, Little Flock
Berita Lainnya - 18 January 2024
Resensi Buku: Wisata Kawah di Indonesia
Resensi Buku: Wisata Kawah di Indonesia
Berita Lainnya - 28 December 2022
Nama Yusuf dalam Natal
Berita Lainnya - 21 December 2022
Belajar dari Persembahan Janda Miskin
Belajar dari Persembahan Janda Miskin
Berita Lainnya - 22 January 2023
Selamat Tahun Baru Imlek 2023
Selamat Tahun Baru Imlek 2023
Berita Lainnya - 10 November 2022
Selamat Hari Pahlawan 2022
Selamat Hari Pahlawan 2022
Berita Lainnya - 25 November 2022
Selamat Hari Guru 2022
Selamat Hari Guru 2022

Choose Your School

GO