Untuk Apa Aku Berdoa

Berita Lainnya - 22 September 2020

UNTUK APA AKU BERDOA ?

Ekspositori Pelajaran tentang Yusuf (Kejadian 37-47)
Oleh: Priscilla Sri Saptorini, S.Pd., M.A.

 

Semua orang mau berhasil dan dijawab doanya? Adakah cara mudah unutk mendapatkannya? Siapa di antara kita yang tidak pernah menderita, tidak pernah sakit, tidak pernah dibenci bhakan oleh saudaranya? Di usia saya yang senja ini, saya suka teringat bagaimana saya dan saudara-saudara saya bersenda gurau setiap nonton TV bareng. Ada di antara kami yg selalu bikin komentar lucu melihat tayangan apa pun di TV sehingga kami semua tertawa terbahak-bahak. Di siang hari kami masing-masing sibuk dengan urusan sekolah, kuliah, kumpul dengan kelompok bandnya, mengajar dll. Rumah sepi di pagi hari tapi di malam hari kami kumpul semua nonton TV yang satu-satunya di zaman itu, tapi sudah TV sendiri.  Guyonan, kelakar, komentar-komentar lucu tidak pernah saya lupakan bahkan membuat saya tersenyum dan bahkan tertawa jika menceritakannya pada saudara atau keponakan-keponakan. Tetapi kesedihan muncul jika mulai menyinggung beberapa saudara yang sudah meninggal dunia. Saya bersaudara banyak, tapi hampir tidak bisa menemukan kapan kami berantem dengan mereka. Kakak laki-laki saya sering menyisiri rambut saya yang keriting dan susah diatur ini, adik saya sering saya gendong kemana-mana ikut kami bermain dengan teman-teman. Kami tidak pernah berebutan apa pun seperti sering dilakukan anak-anak kecil. Orang bilang banyak anak, banyak berantem.

Seperti yang dialami keluarga Yakub, atau yang dikenal sebagai Israel, yang punya 12 anak laki-laki! (Kejadian 35:22b-26). Rachel adalah adik Lea yang sangat dicintai Yakub tetapi oleh ayah mereka Yakub ditipu meski sudah berjuang bertahun-tahun untuk mendapatkan Rachel. Akhirnya Yakub bisa mendapatkan Rachel, gadis yang diperjuangkan bertahun-tahun untuk menjadi istrinya. Dari Rachel, Yakub memiliki 2 anak laki-laki yaitu Yusuf dan Benyamin, di mana Rachel meninggal dunia setelah melahirkan Benyamin di usia tuanya. Itu sebabnya Yakub menyayangi Yusuf dan Benyamin.  Tapi tidak menjamin  bahwa Yusuf juga disayangi oleh saudara-saudaranya. Dan itu tidak gampang, tetapi Yusuf tetap menjadi orang yang berhasil.

Mari kita melihat pelajaran penting dalam hidupnya untuk menjawab mengapa kita harus berdoa.

  1. Kita tetap berdoa sebab kita tinggal di antara orang-orang yang tidak kita harapkan, saling membenci satu sama lain.

Tidak selalu kita berada di keluarga yang kompak dan selalu menyayangi, tetapi kadang bahkan sering diwarnai oleh kemarahan, iri hati, kebencian.

Mari lihat contoh bagaimana keluarga Yusuf ini: Kakak beradik dalam satu keluarga harusnya saling mengasihi  dan menjaga nama baik keluarganya (Keadian 37:1-8). Anak-anak Yakub mengasihi adik perempuannya, Dina  sehingga mereka marah ketika seorang anak raja negri itu jatuh cinta pada Dina dan memperkosanya (Kejadian 34:2) Tetapi Shikem, anak raja Hemor, ingin bertanggung jawab dan melamar Dina menjadi istrinya. Tetapi coba kita lihat apa yang dikatakan Alkitab dalam Kejadian 34: 13. Dikatakan di ayat 11 ini bahwa “kakak-kakak Dina” yang berarti anak laki-laki Yakub dari istrinya Lea. Tetapi dengan Yusuf , kakak laki-laki Yusuf ini benci pada Yusuf (Kejadian 37: 4, 8), mereka juga iri (ayat 11), mereka berdaya upaya untuk membunuhnya ( ayat 18).

Mengerikan keadaan keluarga seperti ini, padahal Yakub juga mengasihi kakak-kakak Yusuf. Buktinya dia menyuruh Yusuf melihat keadaan saudara-saudaranya yang sedang di padang gurun menggembalakan kambing domba. Pasti karena Yakub kepikiran mereka baik-baik saja atau tidak karena binatang-binatang buas bisa mencelakai anak-anaknya, mungkin karena Yakub kepikiran mereka kehabisan makanan tidak. Jadi dia menyuruh Yusuf untuk melihat saudara-saudaranya. Tetapi apa yang terjadi jauh diluar dugaan Yakub atau bahkan Yusuf sendiri. Ayat 18 dikatakan “Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya”.

Jawaban-jawaban kakaknya sebenarnya sudah memberi sinyal pada Yusuf bahwa mereka tidak menyukainya ketika kakanya menjawab “ ...apa engkau ingin menjadi raja atas kami?...apa engkau ingin berkuasa atas kami” (ayat 8). Jadi kalau Yusuf tidak mengasihi kakak-kakaknya pasti dia banyak alasan untuk menolak ayahnya yang menyuruh dia melihat keadaan saudara-saudara di padang gurun. Padang gurun di sana begitu panas di kepala, setiap angin bertiup pasir terbawa terbang ke muka kita, belum binatang-binatang buas seperti ular beludak atau serigala yang siap memangsa Yusuf yang seorang diri mencari kakaknya kesana kemari. Mereka menggembalakan kambing dombanya bukan sehari  lalu pulang, besok pergi lagi. Padang gurun tanaman sangat miskin, tidak seperti di sini yang menghijau dimana-mana. Mereka harus berpindah ke sana kemari untuk mencari rumput atau tanaman untuk makan ternak mereka. Yusuf tidak berada di keluarga yang bahagia, saling menyayangi sehingga dia berhasil. Justru dia berada di antara saudara-saudaranya yang membenci dia, dikatakan dalam Alkitab beberapa kali betapa kakak-kakaknya membenci dia.

Mungkin kita berada pada kesulitan yang sama dengan Yusuf, dalam keluarga yang suka keras berteriak, berantem antar anak, antar anak dan orang tua atau antar orang tua kita. Jangan putus asa untuk tidak memiliki mimpi besar seperti Yusuf. Kesulitan karena kebencian yang kita hadapi dalam keluarga seharusnya tidak akan meruntuhkan harapan kita untuk berhasil karena kesulitan, kebencian itu tidak membatasi Allah untuk bekerja dan memberkati kita. Kebencian yang kita alami dari sekitar kita, dari tempat kerja kita juga sering membuat kita tidak kuat, ingin membalas akhirnya kita malah tidak diberkati. Kebencian yang dilakukan sekelompok orang dengan kesepakatan untuk membuang Yusuf di sumur yang sudah kering, dan kesepakatan untuk membunuh. Rencana pertama mereka sepakat membunuh Yusuf. Tapi lihat, siapa yang akhirnya diberkati Tuhan? Tuhan tidak pernah memberkati kita jika kita sepakat satu sama lain membenci seseorang, sepakat menyiksa dia dan membunuh namanya, membunuh karirnya. Tuhan memberkati Yusuf, menjadi orang nomer dua setelah Firaun. Luar biasa. Yang membenci dia? Tuhan tidak berkati. Jadi tetap berdiri kuat meski kita harus tinggal, bekerja di antara orang-orang yang membenci kita. Karena Tuhan tidak memberkati orang yang membenci sesamanya.  Seperti kita lihat apa yang Yusuf terima pada akhirnya. Jadi tetap berada bila kita berada di antara orang-orang yang diam-diam membenci kita. Tuhan memberkati kita meski kita dibenci tapi tetap setia dan berdoa untuk mendapat kekuatan dari-Nya. Jangan membenci termasuk ikut kesepakatan orang untuk membenci orang lain. Orang yang membenci selalu mencari orang lain untuk diajak sepakat membencin orang lain. Ingat Tuhan tidak memberkati orang yang membenci orang lain. Tapi itu belum selesai. Keadaan yang lebih super sulit tetap dihadapi Yusuf sebelum dia berhasil.

 

  1. Kita tetap berdoa sebab ujian dalam hidup bisa datang bertubi-tubi tetapi dibalik itu semua keberhasilan kita dapatkan jika kita sabar menerimanya dan tetap setia pada Tuhan (Kejadian 39:2)

Semua kebencian yang diterima Yusuf belum selesai. Keadaan yang lebih super sulit tetap dihadapi Yusuf sebelum dia berhasil. Kebencian kakak-kakak Yusuf menyebabkan ia dibuang di sumur kering. Sumur di padang gurun kering karena memang jarang turun hujan di sana. Namun kadang struktur tanah di gurun bisa berubah dan muncul ke permukaan tanah mengalirkan air membentuk sebuah kolam dan sumur seperti ini disebut oase. Di rumah ada sumur pompa dengan kedalaman 9 meter saja sudah keluar air tapi kalau musim kemarau air keruh coklat. Kalau mau dapat air bening harus menggali sampai kedalaman 15 atau 20 yang dialirkan melalui jet pump. Kalau di padang gurun untuk sampai di sungai2 bawah tanah pasti harus menggali dalam. Saya baca sekitar 18m lebih. Ini contoh sumur di padang gurun yang menjadi oase, di padang gurun yang digali di kedalaman tertentu untuk mendapatkan air dan membutuhkan unta untuk mengambil air dari dalamnya.

Jadi cukup dalam juga sumur tempat Yusuf dibuang oleh kakak-kakaknya. Saya sebut kakak2nya karena Benyamin adalah adik laki-laki Yusuf dari ibu Rachel. Pasti ini situasi yang sangat menyedihkan, dibuang kakaknya di sumur yang dalam. Pasti ketakutan, sedih sekali. Biasa kalau ada sumur ada orang-orang lain yang lewat atau menghampiri karena mau minum airnya. Di situlah babak kehidupan baru harus dilewati Yusuf, dia dijual oleh kakak-kakaknya sebagai budak dengan harga 20 syikal perak. Syikal itu ukuran timbangan, bukan koin perak karena jaman Yusuf di abad 19 SM belum ada uang koin perak. Syikal di sini adalah satuan timbangan dengan berat 11,4 gram dan Yusuf dijual dengan harga 20 syikal perak. Mungkin karena Yusuf dengan umur 17 tahun waktu itu berperawakan tinggi kekar, cakep jadi diual langsung laku.  Tetapi ada juga yang menafsirkan Yusuf dijual dengan harga murah karena mereka hanya menghitung 20 uang perak tanpa menghitung syikal, seperti yang dituliskan Alkitab. Berapa pun harganya seorang budak tidak dibayar jika bekerja di rumah tuannya yang membelinya.

 

  1. Hidup sebagai budak

Di Mesir Yusuf yang dibeli oleh pedagang Ismael itu dijual kepada Potifar, pegawai istana Firaun (Kejadian 39:1). Seorang budak harus bekerja 24 jam sehari tanpa dibayar, diberi makan sisa2 tuannya yang mungkin cuma sehari sekali. Budak tidak boleh mengeluh, tidak boleh sakit, kalau sakit boleh dibunuh karena tidak hukumnya seorang tuan memperlakukan budak dengan sewenang-wenang. Tidak gampang Yusuf harus menjalani hidup barunya dari seorang muda yang disayangi ayahnya yang kaya yang memberinya jubah yang maha indah pada Yusuf setiap hari (Kejadian 37:32), dan kemudian menjadi seorang budak yang bekerja seharian penuh tanpa dibayar. Tetapi saya yakin Yakub ayahnya mengajarkan hidup  bersandar pada Tuhan sehingga terlihat bagaimana Yusuf tidak putus asa, tidak ingin bunuh diri menjalani kehidupan barunya yang sangat tidak enak sebabgai budak. Yakub sang ayah hancur hatinya kehilangan putra yang disayanginya yaitu Yusuf, sementara Yusuf sendiri sangat menderita menjalani hidup barunya sebagai budak. Tentu hidup sebabgai budak ini tidak cepat berlalu tetapi Tuhan menyertai Yusuf (Keadian 39:2) dan membuatnya berhasil dalam pekerjaannya. Meski menderita , kalau budak salah dipukul atau dihajar, tidak diberi makan berhari2 tetapi semua dijalani Yusuf dengan baik (Kejadian 39:6b). Yusuf itu manis sikapnya dikatakan dalam ayat ini berarti tidak ada keluhan sakit atau capai karena kerja keras, tidak ada sikap kurang ajar dengan mencuri ini, itu uga tidak ada sakit hati dirasakan oleh Yusuf. Yusuf manis sikapnya artinya ia jujur sehingga disayangi tuannya Potifar dan yang terutama Tuhan menyertai Yusuf. Jangan-jangan hanya Yusuf yang disertai. Jangan-jangan saya tidak, mungkin itu keluhan kita ketika kita berada dalam situasi penuh penderitaan. Dalam Kejadian 39:2 dikatakan Tuhan menyertai Yusuf sehingga ia selalu menjadi orang yang berhasil. Yusuf tidak bisa mengandalkan siapa-siapa ketika ia menjadi budak di negeri orang. Jangan menyalahkan siapa-siapa jika kamu berada dalam situasi sulit dan tidak berhasil.  Tuhan yang sama pernah katakan “Aku sekali kali tidak akan meninggalkan kamu...” tentu Tuhan yang sama juga berkata pada Yusuf. Dan itu berarti Yusuf tidak pernah meninggalkan Tuhan di tengah ujian hidup yang begitu berat, itulah sebabnya Tuhan menyertai Yusuf. Banyak orang meninggalkan Tuhan ketika ia berada di situsi sangat tidak ada harapan. Sudah dikatakan Tuhan sekali-kali tidak akan meninggalkan kamu, jadi jika kita tetap hidup dalam hubungan yang akrab dengan Tuhan percayalah Tuhan tetap menyertai kita sama seperti Ia menyertai Yusuf. Teladanilah Yusuf seperti dikatakan “Ada pun Yusuf itu manis sikapnya”. Itulah sebabnya Tuhan menyertai dia dan selanjutnya dikatakan “sehingga ia menjadi orang yang selalu berhasil dan Tuhan memberkati orang rumah orang Mesir itu karena Yusuf (Kejadian 39:5). Dimana ada anak Tuhan yang takut berbuat dosa, di situ berkat Tuhan dicurahkan. Tinggal di keluarga yang bbekerja di keraaan pasti ada banyak barang mewah tapi Yusuf juur dan tidak mengambil atau mencurinya. Istri atau perempuan-perempuan yang ada di situ juga pasti cantik karena semua tersedia tapi Yusuf bisa menahan nafsu mudanya. Itulah kunci mengapa Tuhan menyertai Yusuf. Bagaimana dengan kamu? Sudahkan keberadaanmu di rumah, di sekolah, di gereja, di tempat kerja menjadikan Tuhan memberkati rumah, gereja, sekolah, kantor dan orang sekitar kita?  

  1. Dipenjara

Pasti tidak sebentar bagi Yusuf menunjukkan dirinya bisa dipercaya oleh Potifar. Dari umur 17 tahun (Kejadian 37:2) hingga dia menjabat di Mesir sekitar umur 30 tahun (Kejadian 41:46). Berarti butuh waktu 13 tahun Yusuf jadi budak hingga dipenjara. Sudah dipercaya oleh tuannya Potifar sehingga Yusuf tidak lagi jadi budak rendahan waktu itu tapi diangkat menjadi kepala pelayan yang mengatur semua yang ada di rumah Potifar. Tapi godaan sebagai seorang pemuda yang dikatakan di Kejadian 39:6B bahwa Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya. Dia pemuda yang ganteng yang membuat perempuan-perempuan tertarik padanya bahkan sampai istri Potifar merayu dan menggodanya. Tetapi sebagai anak Tuhan yang disertai Tuhan Yusuf tidak menyerahkan masa mudanya kepada dosa untuk berzinah dengan istri Potifar. Kejadian 39:8 dikatakan Yusuf menolak karena dia lebih taat pada Allah daripada manusia sekalipun itu tuannya. Dia tetap menjaga kesuciannya yang mengakibatkan istri Potifar sakit hati karena berpikir biasanya laki-laki suka diajak berzinah kok Yusuf tidak.  Perempuan yang sudah birahi ini (Kejadian 39:11) gagal mengajak Yusuf tidur dan akhirnya memfitnah Yusuf. Fitnah karena jengkel tidak jadi memiliki Yusuf dengan mengatakan bahwa Yusuf mau memperkosanya. Akibatnya Yusuf dipenjarakan.

Apakah kalian termasuk orang yang gampang terima kata-kata orang yang belum tahu kebenarannya atau yang memfitnah orang lain? Tetapi penderitaan dan ujian hidup tidak menyebabkan Yusuf meninggalkan Tuhan, di ayat 21 dikatakan “Tetapi Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setiaNya kepadanya”. Jadi jangan takut untuk hidup taat pada Tuhan sekalipun untuk melakukan yang baik itu kita difitnah bahkan menerima hukuman seperti dibully oleh orang-orang yang mudah percaya fitnah. Dibully, dibenci, diskriminasi itu juga bentuk hukuman yang bisa kita terima karena kita taat pada Tuhan. Perhatikan kalau mau hidup berhasil, dalam ayat 23 “ Tuhan menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat Tuhan berhasil. Jangan putus asa ketika kita dalam penderitaan tetapi tetaplah takut Tuhan dengan tidak melakukan dosa yang mendukakan Tuhan. Di balik semua ujian dan penderitaan itu ada keberhasilan jadi Tuhan mau menuntun kita pada keberhasilan itu. Taat Tuhan dan jangan tinggalkan Dia. Penderitaan dan ujian hidup bukan menutup pintu berkaat jika Tuhan ada dalam hidup kita. Setelah 13 tahun menderita sebagai budak dan dipenjarakan, Yusuf berhasil menjadi orang kedua di Mesir setelah Firaun (Kejadian 41:39, 45)

Mengapa kita harus berdoa? Sudah terjawab?. Pertama, karena kita mungkin tinggal di antara orang-orang yang membenci satu sama lain. Kedua, karena ujian atau pelajaran hidup yang kita alami bisa bertubi-tubi datang dalam hidup kita. Tetapi tahu petunjuk Tuhan melaui doa dan Firman-Nya serta takut pada-Nya menjamin kita tetap disertai Tuhan sehingga kita berhasil.

 

 

 

 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 14 December 2020
Mengenal ISBN
Berita Lainnya - 22 December 2020
PENERIMA SMD (Sahabat Masa Depan)
Berita Lainnya - 07 January 2021
Kebaktian Awal Tahun 2021 dan Mengawali Kegiatan ...
Berita Lainnya - 15 January 2021
Menatap Masa Depan Bersama Tuhan
Berita Lainnya - 15 January 2021
PENABUR Online Chess Festival 2021
Berita Lainnya - 09 March 2023
Sebuah Kritik Atas Perburuan Kiai Makdum Datang M...
Berita Lainnya - 11 March 2023
Merasa Diri Paling Benar
Cerpen berjudul “Permen” karya Puspa Seruni mence...
Berita Lainnya - 17 July 2022
Onomatopea, Cara Unik Menamai Bunyi | Elisabeth I...
Onomatopoeia adalah suatu gaya bahasa atau teknik...
Berita Lainnya - 28 July 2022
RUMAH CERMIN (Resensi)
Ulysses Moore Rumah Cermin ini merupakan buku yan...
Berita Lainnya - 28 February 2023
Permen Pembawa Masalah? (Sebuah kritik sastra)
"Permen" bercerita tentang seorang ibu yang terus...
Berita Lainnya - 25 November 2023
Karunia Roh: Pengajaran | Rebecca Ayu C, S.Pd.
Berita Lainnya - 08 November 2023
KLEPTOMANIA
Kleptomania adalah gangguan mental yang ditandai ...
Berita Lainnya - 01 December 2023
WORLD AIDS DAY 2023
SMAK 2 PENABUR Jakarta mengucapkan. Selamat Hari...
Berita Lainnya - 01 December 2023
Maha Karya Agung: Analisis Lukisan "The Last Supp...
"The Last Supper" oleh Leonardo da Vinci adalah s...
Berita Lainnya - 22 January 2024
Menyelami Keajaiban Alam: Kisah Bayi Genius di Du...
Kisah-kisah bayi genius di atas mengingatkan kita...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 July 2022
DIRGAHAYU BPK PENABUR 72 TAHUN
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 March 2023
Selamat Hari Raya Nyepi 2023
Segenap keluarga besar SMAK 2 PENABUR Jakarta ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 March 2023
Selamat menunaikan Ibadah Puasa 2023
Keluarga besar SMAK 2 PENABUR Jakarta mengucapkan...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 25 March 2023
Juara 1 dan Pemenang Favorite Business Kompetisi...
Selamat kepada Team 1 sebagai Juara 1 di Lomba...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 March 2023
SELAMAT KEPADA SISWA-SISWI KELAS XII YANG DITERIM...
SELAMAT KEPADA SISWA-SISWI KELAS XII YANG DITERIM...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 09 October 2023
Ibadah Bulanan Siswa Oktober 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 October 2023
SCREENING TEST KESEHATAN KELAS X
Siswa/i kelas X SMAK 2 PENABUR Jakarta mengikuti ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 October 2023
ASSESMEN RIASEC
Pelaksanaan RIASEC kelas 10 bersama kakak-kakak d...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Juara 1 Badminton Lomba SIXPLOSION di SMAK 6 PEN...
Selamat atas kemenangan yg diraih oleh WILLSEN SO...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2023
Juara 3 Business Plan Lomba Calliope di SMAK 3 PE...
Proficiat atas kemenangan siswi SMAK 2 PENABUR Ja...

Choose Your School

GO