#Selalu Bersyukur?? Bisakah?
Berita Lainnya - 05 October 2020
Selalu Bersyukur?? Bisakah?
Oleh Sri Wuri Miranti, S.Pd
Setiap manusia selama hidup di dunia ini, pasti pernah merasakan hidup susah, sedih, menderita, tidak puas dengan keadaan yang ada, dll. Orang bijak mengatakan selama nyawa masih ada dalam tubuh kita maka kita tidak akan lepas dari terpaan badai kehidupan. Terkadang badai hidup, permasalahan datang menghampiri kita dengan tanpa melihat situasi, tanpa memandang siapa orangnya entah orang kaya/berkelebihan, entah orang berkekurangan. Tidak jarang pula ada orang yang mengalami kesusahan berkali-kali dalam hidupnya. Permasalahan yang pertama belum terselesaikan sudah muncul permasalahan berikutnya. Sehingga memunculkan peribahasa “Sudah jatuh tertimpa tangga pula”. “Bersyukur adalah cara terbaik agar merasa cukup, bahkan ketika berkekurangan. Jangan berharap lebih sebelum berusaha lebih”
Berbicara tentang kesusahan dan permasalahan yang dihadapi selama kita hidup di dunia ini pun juga pernah melanda para Nabi dalam Perjanjian Lama (Yusuf, Nabi Yesaya, Ayub, Nabi Elia, dll), maupun para Rasul dan murid-murid Yesus dalam Perjanjian Baru. Dalam masa pelayanan mereka tidak jarang mereka mengalami pertentangan, penolakan, penyiksaan, bahkan sampai akhir hayat mereka (dibunuh). Namun bagaimana para tokoh dalam Alkitab itu dalam menyikapi penolakan, penyiksaan, kekurangan yang mereka alami? Apakah mereka mundur, menyerah, dan meninggalkan pelayanan mereka? Hal itu tidak mereka lakukan melainkan mereka tetap bersyukur kepada Tuhan, mereka tidak meninggalkan pelayanan mereka karena mereka meyakini bahwa apa yang mereka alami merupakan Pemurnian Kadar iman mereka kepada Sang Pemilik kehidupan yang telah mengutus mereka.
Pada masa sekarang ini, hidup serba sulit karena adanya “Pandemi Corona” yang entah kapan akan berakhir karena hingga saat ini badan kesehatan dunia WHO pun masih belum dapat memperkirakan kapankah pandemi ini segera berlalu dari muka bumi ini. Kita selaku Anak Tuhan pun tidak luput dari terpaan badai kehidupan. Kita dituntut untuk tetap dapat bertahan menghadapi kerasnya terpaan badai kehidupan tersebut. Selama Pandemi ini kita dituntut agar mau mengubah kebiasaan lama menjadi sebuah kebiasaan yang baru (New Normal). Jika sebelumnya kita dapat bepergian dengan bebas, bergerombol melakukan kegiatan bersama-sama tanpa ada jarak, hidup cuek, sering melalaikan hidup sehat, kini semua harus berubah. Semua kegiatan harus dilakukan dengan memperhatikan “Protokol Kesehatan” bekerja dari rumah (WFH), belajar dari rumah (SFH) atau sekarang dikenal dengan istilah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dampak lain dari adanya pandemi ini hidup menjadi lebih susah, banyak karyawan yang diberhentikan dari pekerjaannya, para penjual baik yang di pasar tradisional maupun mall harus menutup usahanya karena dapat menimbulkan kerumuman. Adanya kerumuman masa akan semakin menambah berkembang biaknya virus Covid-19. Tempat hiburan dilarang beroperasi, tempat wisata ditutup, bisa dibayangkan berapa banyak orang yang tiba-tiba harus kehilangan mata pencaharian sementara kehidupan harus tetap berjalan. Pelajar & karyawan yang harus belajar & bekerja dari rumah melalui daring, hal itu berarti membutuhkan fasilitas internet yang mendukung, lagi-lagi harus ada pengeluaran tambahan, belum lagi adanya pembengkakan biaya akibat semua harus dilakukan dari rumah. Hal itu semakin membuat kehidupan jadi tambah susah. Ketika kita mengalami hal itu, respon manusiawi kita adalah bersungut-sungut dan berontak kepada Tuhan.
Bisakah kita tetap bersyukur dalam keadaan tidak nyaman, tidak menyenangkan, dan susah? Sebagai umat beriman kita harus bisa bersyukur selalu dalam keadaan apa pun. Dengan tetap bersyukur akan membuat hidup kita menjadi lebih nyaman, tenang, tetap bahagia. Hidup bahagia, senantiasa mengucap syukur dapat meningkatkan imunitas tubuh kita. Dengan imunitas tetap terjaga maka kesehatan tubuh kita tetap terjaga dengan baik. Tetap bersyukur dengan semua Anugerah dari Tuhan, tetap bersyukur sekalipun badai hidup datang menerpa kita. Kita yakini dengan Firman Tuhan “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Timotius 5:18)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur