Saat sendiri, kutemukan Tuhan

Berita Lainnya - 01 September 2020

Saat sendiri, kutemukan Tuhan
Oleh: Jhon S. Saragih,MM

 

Tuhan Allahmu Dialah yang berjalan menyertai engkau dan tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan  meninggalkan engkau. (Ulangan 3:16)

Ada sebuah cerita tentang seorang Atheis. Dia  tidak percaya adanya Tuhan. Suatu ketika mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Mobil itu terjun bebas ke jurang pada malam hari. Sebelum mobil sampai ke jurang dia mengatakan dalam hati “Tunjukkan dirimu Tuhan, kalau memang Engkau ada” lalu ada bisikan dalam hatinya “ Kamu melompat dan raih pohon yang ada ”. Dia pun melompat dan ditangkapnya sebuah pohon. Berhasil. Tuhan kembali membisikkan kepadanya. “Silakan lepaskan pohon itu dan lompat ke bawah”. Orang  atheis ini berpikir “Ini namanya bunuh diri” lalu dia tetap memeluk pohon itu hingga pagi. Di pagi hari dia pun melihat ke bawah ternyata tinggal 1 meter lagi. Semalaman ia berjuang memeluk pohon dan menahan rasa ngantuk dan disertai ketakutan. Logika atheisnya tetap muncul walaupun Tuhan sejak awal sudah menampakan diri  saat ia melompat ke luar. Dia selamat dari kecelakaan maut itu.

Siapa yang tidak kenal John Lennon? Ia adalah salah satu personel band The Beatles asal Inggris yang populer dan fenomenal di tahun 60-an. Namun John Lennon juga terkenal karena kematiannya yang mengenaskan. Pada tanggal 8 Desember 1980, John Lennon tewas tertembak di depan rumahnya di New York, Amerika Serikat. Pelakunya adalah penggemar fanatiknya sendiri,  Mark David Chapman.

Beberapa tahun sebelumnya ketika tengah diwawancarai oleh media Inggris, Evening Standard, John Lennon pernah mengatakan bahwa ia dan The Beatles lebih terkenal dibanding Tuhan. Ia pun menantang dengan berkata, "Kita lihat, siapa yang lebih dulu tenggelam, Tuhan beserta ajarannya atau The Beatles dengan aliran rock n rollnya."

Pernyataan John Lennon ini pun mengundang kontroversi. Para remaja yang marah dengan kalimat John Lennon itu kemudian membakar piringan hitam serta poster-poster The Beatles. Tahun 1970 The Beatles membubarkan diri lalu tenggelam.

Banyak orang termasuk orang kristen  tidak mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Saat sakit bukan datang ke dokter tapi lari ke dukun. Saat  muda bukannya menabung tapi boros sehingga di masa tuanya melarat. Saat sekolah bukannya rajin belajar tetapi bolos sehingga nilai paspasan dan ujungnya hanya  buruh harian. Demikian juga  siswa masa kini bukannya belajar tetapi mengandalkan contekan. Semua berujung pada penderitaan, kecemasan, ketidaksuksesan, kegalauan karena berorientasi pada ego atau diri sendiri.

Saat ini  kita dihadapkan pada zaman dimana semua serba teknologi. Semua instan. Jika ingin minum kopi tinggal klik dan bayar, 30 menit kemudian datang kopi. Demikian juga saat lapar buka smartphone klik dan bayar maka tersedia makanan. Bahkan dalam belajar pun anak tidak lagi mau baca buku, buka laptop atau gadget lalu berselancar di dunia maya dan tanya “mbah” google semua tersedia.

Perilaku serba instan ini juga mempengaruhi iman  dan spritual kita. Zaman orang tua kita perlu persiapan jika mau  ibadah . Pakaian, persembahan (kolekte) jam berangkat harus dipikirkan. Kini, saat ini semua instan. Kalau terlambat bangun, tidak perlu lagi ke gereja karena bisa ibadah online.

Saat pergumulan tiba seperti masalah keuangan, masalah kesehatan, keretakan rumah tangga dan disharmoni anak dan orangtua pingin diselesaikan secara instan. Apa yang dilakukan? Datang ke rentenir, datang ke dukun, minta cerai.  Awalnya memang seperti terjawab persoalan tapi ujungnya kesengsaran.

Pada giliranya berimbas pada pola hidup. Kita tidak lagi mencari Tuhan. Hidup kita diatur dunia atau lingkungan kita. Kita begitu mudah ikut arus dan tidak jarang berakhir pada pengingkaran  adanya Tuhan.

          Kisah Elia dalam 1 Raja-raja 17:2-4  menginsipirasi  kita begitu penting mendengarkan dan mengambil waktu bersama  Tuhan. Elia disuruh Tuhan  bersembunyi di tepi sungai Kerit selama musim kekeringan. Segala kebutuhan Elia telah disiapkan oleh Tuhan melalui burung gagak.   Bertemu dengan Tuhan perlu waktu khusus dan sendiri. Melalui perenungan dan refleksi kita dapat merasakan penyertaan Tuhan.

Pada saat kita mengalami sukacita,  kita mudah bersyukur dan menyanyikan Puji Tuhan atau Haleluya. Bagaimana  jika terjadi sebaliknya. Yang  datang adalah penderitaan, kegagalan, kekecewaan, penyakit, keretakan antar saudara atau dengan orang tua. Apakah masih bersyukur dan menaikkan pujian? Mari ambil waktu untuk merenung sendiri. Semua itu bisa terjadi karena Tuhan tidak pernah merencanakan yang jahat bagi manusia tapi itu bisa jadi demi kebaikan kita.

Ada satu kutipan “"Hening malam adalah saat terbaik untuk berdoa kepada Tuhan, yang masih memberikan waktu untuk kita merasakan kenikmatan dan kebahagiaan."   Ambil waktumu  dan rasakan penyertaan Tuhan dalam hidupmu.

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 14 December 2020
Mengenal ISBN
Berita Lainnya - 22 December 2020
PENERIMA SMD (Sahabat Masa Depan)
Berita Lainnya - 07 January 2021
Kebaktian Awal Tahun 2021 dan Mengawali Kegiatan ...
Berita Lainnya - 15 January 2021
Menatap Masa Depan Bersama Tuhan
Senantiasa ingatlah bahwa Yesus Kristus memegang ...
Berita Lainnya - 15 January 2021
PENABUR Online Chess Festival 2021
Berita Lainnya - 05 August 2023
Perjamuan Kasih | Zebulon Yakhin Dan Boas, M. Th
Berita Lainnya - 18 August 2023
BUAH ROH: KESABARAN | Elisabet Oktrianty, S.Pd
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai se...
Berita Lainnya - 26 July 2023
Oops… Ternyata Kesenjangan Digital Itu Ada, Loh ....
Hal lain yang bisa kamu jadikan contoh juga adala...
Berita Lainnya - 31 July 2023
PENERAPAN PRINSIP PARETO (PARETO PRINCIPLE) DALAM...
PENERAPAN PRINSIP PARETO (PARETO PRINCIPLE) DALAM...
Berita Lainnya - 01 August 2023
JERAWAT??? YUK… INTIP TIPS MELAWAN JERAWAT (1)
Jerawat kadang-kadang muncul di waktu yang tak te...
Berita Lainnya - 20 September 2024
Tuhan Gembalaku yang Baik | Rebecca Ayu C, S.Pd.
Berita Lainnya - 27 September 2024
Spread the Love: Maknai Kasih Seperti Kristus di ...
Pertama kali kita mendengar kata “kasih”, mungkin...
Berita Lainnya - 15 October 2024
Aku dan Saudaraku | Jennifer
Aku dan Saudaraku KEJADIAN 37:18-28; 43:1, 27-34...
Berita Lainnya - 01 November 2024
Arti Penting Doa dalam Kehidupan | Paskalina Genu...
Arti Penting Doa dalam Kehidupan  Berdoalah tanp...
Berita Lainnya - 05 November 2024
Tuhan Itu Baik: Tempat Perlindungan pada Waktu Ke...
Tuhan Itu Baik: Tempat Perlindungan pada Waktu Ke...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 July 2023
Pertemuan Orang Tua (POT) kelas 10 | Sabtu, 22 Ju...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 July 2023
Selamat kepada Jose J. Sirait lulus PTN jalur Man...
Proficiat atas kelulusan siswa SMAK 2 PENABUR Jak...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 July 2023
Pelayanan Pujian HUT ke - 73 BPK PENABUR di GKI P...
Persembahan pujian bapak/ibu guru dan karyawan SM...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 July 2023
Kebaktian & Perayaan HUT ke -73 BPK PENABUR
Kamis, 27 Juli 2023 - SMAK 2 BPK PENABUR Jakar...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 August 2023
Selamat kepada Claudia telah lulus PTN jalur Mand...
Selamat dan sukses atas kelulusan siswa ke Pergur...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 April 2024
Kunjungan Kampus 1 | University Of Jakarta Intern...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 April 2024
Kunjungan Kampus 2 | Binus International 2024
Siswa/i kelas XII SMAK 2 PENABUR Jakarta melakuka...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 April 2024
Persembahan Pujian Siswa SMAK 2 PENABUR Jakarta d...
Persembahan pujian siswa SMAK 2 PENABUR Jakarta d...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 April 2024
SELAMAT KEPADA AARON YANG LOLOS OSN TINGKAT PROVI...
Selamat kepada siswa SMAK 2 PENABUR Jakarta ya...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 April 2024
SELAMAT KEPADA GRAYSON YANG LOLOS OSN TINGKAT PRO...
Selamat kepada siswa SMAK 2 PENABUR Jakarta ya...

Choose Your School

GO