BUAH ROH: PENGUASAAN DIRI | Hartawati Sigalingging, S.Pd.
Berita Lainnya - 16 September 2023
Penguasaan diri (self-control) dalam konteks kehidupan Kristen adalah salah satu buah Roh yang menjadi bagian dari kualitas kehidupan yang dikehendaki oleh Allah. Hal ini dengan tegas tertera dalam salah satu ayat terkenal dalam Alkitab, yaitu dalam Surat Paulus kepada jemaat Galatia (Galatia 5:22-23), yang mengidentifikasi sembilan buah Roh, termasuk penguasaan diri, sebagai karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh orang-orang percaya.
Penguasaan diri dalam iman Kristen melibatkan pengendalian yang mendalam atas berbagai aspek kehidupan termasuk kendali terhadap nafsu duniawi. Dalam ajaran Kristen, nafsu duniawi adalah dorongan manusia yang cenderung kepada hal-hal yang bertentangan dengan ajaran dan nilai-nilai Kristiani. Penguasaan diri membantu seseorang untuk menahan godaan dan keinginan duniawi yang mungkin membawa mereka ke arah yang salah. Selain itu, penguasaan diri juga berarti mengendalikan emosi. Ini termasuk kemampuan untuk tidak merespon secara impulsif terhadap situasi-situasi emosional, melainkan mempertimbangkan tindakan dan reaksi dengan bijak. Penguasaan diri membantu orang percaya untuk menjaga ketenangan dan kasih dalam menghadapi konflik, kecewa, atau kemarahan. Bahkan kita bisa berkata seperti Paulus, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (2 Timotius 4:7). Ini terjadi jika kita telah sanggup menguasai diri. Marilah kita melatih diri dalam pimpinan Roh Kudus untuk menguasai diri sendiri mulai dari hal sederhana seperti mengendalikan makanan dan minuman, dalam hal berpakaian, dalam hal hobi, kesukaan sampai mengendalikan amarah dan mengendalikan keinginan-keinginan jasmani lainnya.
Penguasaan diri juga berkaitan erat dengan kesetiaan terhadap ajaran Kristus. Orang percaya diajak untuk hidup sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai yang diajarkan oleh Yesus. Ini termasuk kasih, pemaafan, kejujuran, dan kerendahan hati. Penguasaan diri membantu seseorang untuk menjalankan kehendak Allah dengan tekun dan setia.
Dalam mengembangkan penguasaan diri dalam kehidupan Kristen, doa dan perenungan pada Firman Tuhan menjadi alat penting. Doa adalah cara bagi orang percaya untuk memohon bimbingan dan kekuatan dari Roh Kudus dalam mengatasi godaan dan tantangan terlebih untuk pengendalian diri. Firman Tuhan memberikan pedoman dan inspirasi dalam pengembangan penguasaan diri, dan meditasi pada Firman membantu seseorang untuk lebih mendalami nilai-nilai dan prinsip-prinsip Kristiani. Selain itu, komunitas gereja juga memainkan peran yang signifikan. Dalam komunitas gereja, orang percaya dapat mendapatkan dukungan, akuntabilitas, dan pembinaan dari sesama anggota jemaat. Melalui kerja sama dengan sesama Kristen, mereka dapat saling mendukung dalam usaha mengembangkan penguasaan diri. Bahkan dalam relasi pekerjaan dengan sesama, kita pun bisa saling mendoakan dan menguatkan agar terjalin keharmonisan dan Kerjasama yang baik, karena kasih Tuhan menolong kita dalam pengendalian diri.
Ingat, penguasaan diri dalam kehidupan Kristen bukanlah sekadar kendali diri fisik atau emosional, tetapi juga sebuah upaya spiritual untuk hidup semakin sesuai dengan kehendak Allah dan nilai-nilai iman. Ini adalah salah satu aspek yang mendalam dan penting dalam perjalanan rohani seseorang yang ingin mengikuti Kristus dan menjadi saksi-Nya dalam dunia ini. Dengan bantuan Roh Kudus, doa, Firman Tuhan, dan dukungan komunitas gereja, dan dukungan lingkungan sekitar kita baik keluarga dan kolega kerja, orang Kristen dapat mengembangkan penguasaan diri yang membantu mereka hidup sesuai dengan panggilan iman mereka.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur