Sinopsis Buku: Kita Tidak Mungkin Bisa Menyenangkan Semua Orang

Berita Lainnya - 15 February 2023

Judul Buku                   : Kita Tidak Mungkin Bisa Menyenangkan Semua Orang

Pengarang                   : Patrick King

Tebal                           : iv + 172

Penerbit                      : Bhuana Ilmu Populer

Tahun Terbit                : 2022

Sikap People-pleasing (menyenangkan orang lain) muncul dari rasa tidak aman, ketakutan, dan rasa malu. Seorang People-pleaser khawatir pada penolakan. Mereka memiliki kebutuhan, seperti kita semua, untuk diterima dan dihargai, dicintai. Namun, pada orang yang kesukaannya adalah menyenangkan orang lain, kebutuhan ini sangat kuat sehingga mereka tidak ragu untuk melakukan segalanya agar tidak kehilangan cinta atau penerimaan.

 

Seorang People-pleasure, adalah juga orang yang senang mencari persetujuan dari orang lain, karena persetujuan adalah tanda bahwa tidak ada penolakan. Inilah mengapa mereka akan melakukan hal-hal yang dianggap sulit hanya untuk mendapatkan senyuman dan ucapan terima kasih.

 

Kecenderungan untuk bersikap People-pleasing berakar pada pengalaman Anda ketika tidak mendapatkan dukungan atau ditolak oleh seseorang yang telah Anda cari validasinya. Orang itu bisa jadi adalah orangtua, guru, teman-teman sekelas, pasangan yang kasar, teman yang egois, atau orang yang memang menyebalkan. Pengalaman tersebut menimbukan respon-respon negatif terus menumpuk dan membuat kepercayan diri semakin tergerus. Hal tersebut membuat kita tidak akan ragu melakukan apapun untuk mencegahnya, dan itu seringkali berupa sikap dan tindakan untuk mengambil hati orang lain, mengakomodasi keinginan semua orang, untuk membuktikan betapa bernilainya kita.

 

Akar dari People-pleasing pertama-tama berasal dari masa kanak-kanak, khususnya pengaruh dari keluarga yaitu orangtua atau wali di rumah. Berbagai pengalaman masa kecil dengan orangtua atau pemegang otoritas lainnya dalam keluarga mewarnai sikap dan perilku yang muncul saat kita dewasa. Karena itu, seorang anak kemudian berusaha keras untuk mendapatkan pujian dan kata ‘ya’ dari ibu, ayah, atau walinya. Evolusi selama berabad-abad telah menanamkan dorongan ini dalam diri, membuat orangtua senang dengan diri kita adalah sebuah naluri bertahan hidup.

 

Penyebab kedua People-pleasing adalah Kodepedensi. Kodepedensi terjadi ketika Anda terlampau bergantung pada orang lain, entah itu pasangan, orang yang sangat dekat di hati, atau sahabat.

 

Penyebab ketiga adalah prinsip ‘jangan pernah mengatakan tidak setuju’. People-pleaser tidak akan berani menyampaikan sesuatu yang akan membahayakan rasa aman dan kenyamanan.

 

Senantiasa merasa harus menyenangkan hati semua orang dapat berdampak terhadap diri dan Kesehatan emosional Anda dengan cara yang buruk. Beberapa hal mengapa kita tidak boleh menjadi People-pleaser diantaranya: kita jadi tidak memperhatikan diri sendiri karena kita begitu mencurahkan perhatian pada kebutuhan orang lain; membuat amarah, keputusasaan dan kepahitan menumpuk karena selalu ingin menyenangkan orang lain, dan dapat meledak sewaktu-waktu; tidak dapat menikmati hidup; stress dan depresi; membuka diri terhadap kemungkinan untuk dimanfaatkan; dengan melakukan semua hal untuk semua orang, berharap orang berhutang kebaikan juga pada kita, dalam realitasnya People-pleasing jauh lebih egois; sebagai menutupi diri yang sejati dari orang lain, sehingga mereka tidak tahu siapa kita sebenarnya;

 

People-pleasing tidak sama dengan kemurahan hati atau niat baik. People-pleasing adalah sebuah manifestasi dari kesenjangan yang tidak sehat dalam kehidupan emosional dan kebutuhan untuk memuaskan ego. Untuk menghentikannya, perlu mencari tahu kekuatan apa yang ada dibalik people-pleasing.

 

Empat alasan mungkin yang mendasari perilaku people-pleasing adalah: pertama adalah definisi hubungan yang salah dan mengutamakan orang lain menjadi prioritas pertama, yang sebenarnya merugikan diri sendiri. Kedua, mereka merasa percaya diri dan memiliki peluang untuk diterima jika mereka mengatakan ya untuk semua yang diminta. Ketiga, mereka menyamakan kebaikan pada orang lain sebagai kebaikan hati dan tindakan terpuji, sedangkan memprioritaskan diri sendiri sebagai tindakan negatif. Keempat, mereka takut akan konfrontasi.

 

Empat alasan yang mendasari people-pleasing bisa diatasi dengan memprogram ulang keyakinan-keyakinan kita. Salah satu cara paling tepercaya dan terbukti untuk mengubah keyakinan adalah dengan menggunakan prinsip terapi perilaku kognitif. Metode ini mengasumsikan bahwa kita dapat mengubah cara berperilaku dengan mengubah cara berpikir. Pemikiran negatif yang harus  diwaspadai dan diatasi dikenal sebagai BLUE: blaming myself, looking for bad news, unhappy guessing dan exaggeratedly thoughts. Mengubah pemikiran BLUE menjadi pemikiran yang benar adalah proses inti dalam memprogram ulang keyakinan-keyakinan yang mendasari people-pleasing.

 

Beberapa kebiasaan bagi people-pleaser untuk keluar dari keadaannya diantaranya: Pertama, bangun kesadaran diri, mempertanyakan apa yang ada dibalik keinginan menyenangkan orang lain; kedua, bangunlah otonomi dan berilah kebebasan lebih besar pada diri Anda dari keharusan untuk mendengarkan pendapat dan pemikiran orang lain; ketiga, kurangi dan hentikan hubungan yang berat sebelah; keempat, lepaskan masa lalu Anda; kelima, tetaplah kuat di bawah tekanan; keenam, berhentilah bertanggungjawab atas emosi dan kebahagiaan orang lain.

 

Menciptakan batasan sangat penting untuk menghentikan siklus people-pleasing. Membatasi orang dapat masuk ke dalam kehidupan emosional kita. Batas dimana kita bisa menjadi diri kita yang sejati tanpa beban ekspektasi atau tuntutan orang lain.

 

Bagian terakhir untuk bisa keluar dari people-pleasing adalah berani mengatakan tidak. Mulailah dengan mengatakan “Saya tidak melakukan” daripada “Saya tidak dapat”. Yang pertama menyiratkan kebijakan, sedangkan yang kedua menyiratkan sesuatu yang bisa dinegosiasikan.

 

Penulis Sinopsis: Jus Insan Berlianta, S.Th (Guru P.A.K. SMAK 1 PENABUR JAKARTA)

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 27 March 2023
Studying Effectively Won't Be A Problem Anymore
Berita Lainnya - 24 March 2023
SPONS: Spotify Playlist Recommendations
SPONS: Spotify Playlist Recommendations
Berita Lainnya - 24 March 2023
1 Talk: Tips Persiapan SBMPTN/SNBT
1 Talk: Tips Persiapan SBMPTN/SNBT
Berita Lainnya - 24 March 2023
High School in Jakarta
High School in Jakarta
Berita Lainnya - 23 March 2023
Things To Do With Angpao
Things To Do With Angpao
Berita Lainnya - 10 February 2022
Perubahan Perayaan Imlek di Keluargaku
Berita Lainnya - 10 February 2022
Upacara Pelantikan OSIS 2022
Upacara Pelantikan OSIS 2022
Berita Lainnya - 07 February 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 07 Februari 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 07 Februari 2022
Berita Lainnya - 24 January 2022
Kegiatan PTMT SMAK 1 Penabur Jakarta Semester II
Kegiatan PTMT SMAK 1 Penabur Jakarta Semester II
Berita Lainnya - 10 January 2022
Liburan Natal dan Tahun Baru 2021-2022
Liburan Natal dan Tahun Baru 2021-2022
Berita Lainnya - 10 May 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 10 Mei 2021
Berita Lainnya - 05 May 2021
Jajanan Tradisional yang Mulai Langka di Jakarta,...
Jajanan Tradisional yang Mulai Langka di Jakarta,...
Berita Lainnya - 26 April 2021
Ayat Alkitab Minggu Ini 26 April 2021
Ayat Alkitab Minggu Ini 26 April 2021
Berita Lainnya - 23 April 2021
Makna di Balik Lagu Daerah dari Jawa Tengah
Makna di Balik Lagu Daerah dari Jawa Tengah
Berita Lainnya - 20 April 2021
Seni  Ilmu Bela Diri di beberapa Daerah
Seni  Ilmu Bela Diri di beberapa Daerah
Berita Lainnya - 11 June 2020
Berbagi Melalui Karya
Berita Lainnya - 10 June 2020
Ayat Alkitab 10 Juni 2020
Berita Lainnya - 08 June 2020
Ayat Alkitab 8 Juni 2020
Berita Lainnya - 03 June 2020
Ayat Alkitab 3 Juni 2020
Berita Lainnya - 01 June 2020
Ayat Alkitab 1 Juni 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 12 January 2021
Kebaktian Awal Tahun 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 06 January 2021
Komitmen di Tahun 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 06 January 2021
Ibadah Awal Tahun 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 23 December 2020
Prestasi The 5th International Olympiad of Metrop...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 17 December 2020
Aksi Sosial Natal 16 Desember 2020

Choose Your School

GO