Pentingnya Relasi yang Baik antara Guru dengan Murid

Berita Lainnya - 14 March 2022

Pentingnya Relasi yang Baik antara Guru dengan Murid

Penulis: Paul Filandow/XIA6/24

 

Siapakah guru? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya/profesinya) mengajar. Siapakah murid? Menurut KBBI, murid adalah orang (anak) yang sedang berguru (belajar/bersekolah). Namun, apakah relasi antara guru dengan murid hanya sebatas relasi produsen dengan konsumen? Tentu saja tidak. Hubungan seorang guru dengan muridnya adalah salah satu bagian terpenting dalam menentukan karakter dan kepribadian murid. Mengapa demikian? Karena selain sebagai seorang pengajar, guru juga berperan sebagai sahabat  murid, teladan murid, dan pencerah bagi murid. Sayangnya, hal ini kadang kurang diketahui ataupun disadari oleh sebagian orang.  

 

Pada zaman sekarang, banyak murid yang beranggapan bahwa guru bukanlah seseorang yang perlu dihormati, melainkan seorang lawan bagi mereka. Sudah menjadi hal yang biasa bagi murid-murid untuk tidak mengerjakan tugas yang diberikan, membicarakan guru di belakang, menolak mendengarkan perkataan sang guru, bahkan menghina atau merundung mereka. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada kegiatan belajar-mengajar. Murid-murid yang tidak mendengarkan pengajaran guru akan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan sehingga pengajaran menjadi tidak berguna, sedangkan sang guru yang merasa diperlakukan dengan tidak hormat oleh murid dapat menjadi emosional dan membuat keputusan yang dapat merugikan siswa. 

 

Mengapa hubungan antara guru dan murid dapat menjadi seperti itu? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut, tetapi saya akan memfokuskan pada faktor kurangnya komunikasi antara guru dengan murid. Ketika relasi antara sang guru dan murid hanya didasari pada komunikasi selama kegiatan pembelajaran, maka relasi tersebut kurang dapat berkembang dan bahkan bisa menjadi kaku serta rentan terhadap konflik. Apabila hal ini terjadi, murid akan memandang guru hanya sebagai orang yang memberikan tugas terus-menerus atau orang yang mengganggu kesenangan mereka. Murid akan gagal untuk menyadari bahwa guru itu juga manusia sama seperti mereka. Guru adalah manusia yang memiliki hobi, makanan favorit, keluarga, kebanggaan, kepribadian, dan kewajiban tersendiri. Hal tersebut kadang terlewat begitu saja di atas kepala murid sehingga tidak pernah terpikirkan oleh mereka. Oleh karena itu, kadang murid kurang dapat menunjukkan penghargaan atau penghormatan yang sepantasnya kepada guru. Namun, apa yang dapat diharapkan bila komunikasi antara sang guru dengan murid tidak pernah dikembangkan? 

 

Saya sendiri adalah seorang siswa. Saya juga pernah memiliki masalah dengan guru, baik karena cara mengajarnya, sikapnya, tugasnya, dan lain-lain. Namun, karena sejak kecil saya sudah memiliki hubungan persahabatan dengan banyak guru saya, saya menjadi mengerti bahwa kehidupan guru tidak sebatas mengajar muridnya saja, melainkan juga mencakup kehidupan mereka sehari-hari, seperti makan, minum, tidur, olahraga, nonton, berbincang dengan keluarga, dan lain-lain. Mereka masing-masing juga memiliki masalah atau beban tersendiri yang tidak saya ketahui. Oleh karena itu, semarah-marahnya saya kepada seorang guru, saya tidak pernah dendam atau menghinanya di belakang. Saya tidak berani kurang ajar kepada mereka. Saya tahu bahwa guru juga memiliki perasaan yang tentunya dapat tersakiti bila dirundung atau dihina oleh muridnya sendiri sehingga saya selalu berusaha untuk menjaga perkataan dan tingkah laku saya ketika berinteraksi dengan guru. 

 

Pemahaman tersebut hanya dapat saya capai karena adanya komunikasi dan relasi yang baik antara saya dengan guru saya. Komunikasi yang baik memerlukan rasa hormat dan perilaku yang sesuai. Tidak ada hubungan sehat yang dimulai dengan sikap saling merendahkan. Saya selalu diajarkan tata krama oleh orang tua saya ketika berbicara dengan orang lain. Sopan santun sudah menjadi komoditas yang sangat jarang di masa sekarang hingga banyak orang merasa terkejut jika masih ada orang yang mempraktekkannya. Walaupun banyak murid beranggapan bahwa bersikap sopan terhadap para guru adalah bagian dari pencitraan, tetapi saya tetap melakukannya karena saya mengerti betapa berartinya hal yang dianggap sepele tersebut bagi seorang guru. Guru juga adalah manusia biasa. Mereka akan merasa bahagia apabila diperlakukan dengan hormat. Mereka sangatlah senang apabila muridnya dapat menunjukkan terima kasih dengan tulus. Ketika mereka menegur siswa karena tidak sopan, mereka bukanlah gila hormat, melainkan sedang mengajarkan muridnya untuk berperilaku dan berkarakter yang baik. Sudah sepantasnya bagi seorang murid untuk mendengarkan dan berterima kasih atas teguran sang guru. Apabila guru akan meninggalkan kelas, katakanlah terima kasih dengan serius. Apabila bertemu guru di jalan, sapalah mereka dengan ramah. Hal-hal kecil seperti inilah yang akan membantu menciptakan hubungan atau komunikasi yang baik.

 

Namun, agar hubungan tersebut dapat berhasil, guru juga harus dapat membuka diri kepada siswanya. Murid juga akan sangat senang apabila guru bersedia untuk mendengarkan opini dan keluhan mereka. Terkadang ada jadwal ujian yang bertabrakan atau tugas yang menumpuk dari berbagai mata pelajaran sehingga murid merasa kewalahan. Ketika murid meminta keringanan, kadang beberapa guru menganggap murid bermalas-malasan. Dalam benak beberapa guru kadang terlintas bahwa jika siswa masih punya waktu untuk bermain, tentunya masih bisa diberi tugas lagi. Hal tersebut tidak selalu benar. Sama seperti guru, siswa juga adalah manusia. Murid hidup tidak hanya untuk belajar/bersekolah. Memang benar bahwa belajar adalah kewajiban utama bagi murid, tetapi murid juga ingin menikmati masa muda mereka; bermain bersama teman, menonton film, berekreasi dengan keluarga, dan lain-lain. Hal-hal tersebut tidaklah kalah penting dengan kegiatan pembelajaran. Kadang hal-hal kecil inilah yang membantu siswa untuk tetap berpikir jernih dan kreatif ketimbang merasa terjepit dalam kegiatan belajar-mengajar yang tidak pernah berhenti. 

 

Murid itu tidak sama antara satu dengan lainnya. Ada yang berbakat dan ada yang kurang mampu dalam mata pelajaran tertentu. Hanya karena seorang siswa mampu, bukan berarti siswa lain juga pasti bisa. Hanya karena seorang siswa tidak mengerti, bukan berarti mereka tidak memperhatikan. Ada murid yang hanya butuh satu menit untuk mengerti, ada yang butuh berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk dapat mengerti materi yang sama. Hanya karena siswa tidak bertanya, bukan berarti mereka tidak peduli, terkadang mereka sedang berusaha untuk mencerna materi terlebih dahulu sendiri agar bila bertanya tidak dituduh tidak memperhatikan oleh gurunya. Hanya karena ada murid yang berbohong, bukan berarti murid lain pun pasti berbohong. Hanya karena ada satu anak nakal, bukan  berarti satu kelas salah. Guru yang mampu bersimpati dan selalu berusaha menempatkan diri di posisi murid tentunya akan lebih dapat memahami keperluan dan kebutuhan murid sehingga lebih mampu menciptakan relasi serta komunikasi yang baik dengan mereka.

 

Tulisan saya ini bukanlah untuk menyalahkan atau membenarkan salah satu pihak, melainkan untuk memaparkan hal-hal yang mungkin dapat diperbaiki untuk mengoptimalkan kegiatan belajar-mengajar serta menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik lagi. Perlu disadari bahwa untuk mencapai hubungan atau relasi yang baik antara guru dengan murid, diperlukan komitmen dan kerja sama dari kedua belah pihak. Saya berharap bahwa artikel ini dapat memberikan pencerahan kepada pembaca betapa pentingnya relasi yang baik antara guru dengan murid sehingga semua pihak yang terkait bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam menciptakan hubungan yang sehat tersebut.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 23 October 2021
SISTEM KREDIT SOSIAL TIONGKOK , PEMERINTAHAN ANTI...
Berita Lainnya - 30 October 2021
LAHIR DUA KALI MATI SEKALI, LAHIR SEKALI MATI DUA...
LAHIR DUA KALI MATI SEKALI, LAHIR SEKALI MATI DUA...
Berita Lainnya - 04 November 2021
Ayat Alkitab Minggu ini November 2021
Ayat Alkitab Minggu ini November 2021
Berita Lainnya - 26 October 2021
Ayat Alkitab Minggu Ini 26 Oktober 2021
Ayat Alkitab Minggu Ini 26 Oktober 2021
Berita Lainnya - 18 October 2021
MERAIH ASA, MENGANTAR ANAK KE SEKOLAH SELAMA PTMT
Menjemput anak sesuai dengan jadwal merupakan tan...
Berita Lainnya - 08 February 2021
Ayat Alkitab Minggu Ini 8 Feb 2021
Berita Lainnya - 05 February 2021
Ayat Alkitab 5 Februari 2021 (English Day)
Berita Lainnya - 04 February 2021
Delapan Tradisi Populer Tahun Baru Imlek
Berita Lainnya - 02 February 2021
Hadapi Hiu Kecilmu
Berita Lainnya - 01 February 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 1 Februari 2021
Berita Lainnya - 19 June 2020
Ayat Alkitab 19 Juni 2020
Berita Lainnya - 17 June 2020
Ayat Alkitab 17 Juni 2020
Berita Lainnya - 15 June 2020
Ayat Alkitab 15 Juni 2020
Berita Lainnya - 11 June 2020
Berbagi Melalui Karya
Berita Lainnya - 10 June 2020
Ayat Alkitab 10 Juni 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2021
Carina Joe 'Astrazeneca' di Career Day 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2021
ALUMNI DI ACARA CAREER DAY SMAK 1 20-21 SEPTEMBE...
Sebagai ungkapan syukur atas kebaikan Tuhan dalam...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2021
CAREER DAY SMAK 1 PENABUR JAKARTA 20-21 SEPTEMBE...
Selama dua hari berturut-turut SMAK 1 PENABUR Jak...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2021
Acara Bina Iman Siswa 2021
Kegiatan Bina Iman Siswa dilakukan pada hari Sela...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 15 September 2021
Ceremonial Pekan I-project SMAK 1 PENABUR JAKARTA
Ceremonial Pekan I-project SMAK 1 PENABUR JAKARTA
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 12 October 2020
Informasi Terkait Penerimaan Siswa Baru Tahun Pel...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 30 September 2020
PENGUMUMAN PENERIMAAN SISWA BARU GELOMBANG NON TE...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 28 September 2020
Pembinaan guru guna peningkatan kualitas pelayanan
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 26 September 2020
Webinar "Masa Remaja: Masa Penuh Kesempatan"
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 26 September 2020
Webinar membaca hasil Psikotest

Choose Your School

GO