Jajanan Tradisional yang Mulai Langka di Jakarta, Kalian Pernah Coba yang Mana?

Berita Lainnya - 05 May 2021

 

Saat masih kanak-kanak, seringkali ada gerobak yang lewat di depan rumah untuk menjajakan makanan tradisional. Namun, sadarkah kalian bahwa sekarang ini, gerobak-gerobak makanan tersebut sudah langka dan sulit ditemukan? Pengaruh globalisasi semakin merajalela di Indonesia. Salah satu dampaknya adalah masuknya kebudayaan asing yang semakin lama menghilangkan eksistensi kebudayaan khas Indonesia. Dampak globalisasi ini juga menyentuh ranah makanan tradisional Indonesia. Mayoritas remaja pada masa modern ini lebih menyukai makanan asing yang lebih kekinian sehingga makanan tradisional pelan-pelan mulai tersingkirkan. Selain itu, saat ini banyak generasi muda yang tidak memiliki keterampilan membuat jajanan-jajanan tersebut.

Lalu, apa saja jajanan tradisional yang sudah mulai langka di Ibukota Jakarta? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

 

  1. Kue Leker

Sumber: kompas.com

Kue leker merupakan salah satu jajanan khas Indonesia yang bertekstur kering dan renyah. Jajanan satu ini sering disebut mirip dengan crepes yang merupakan makanan khas Perancis. Bedanya, lapisan kulit dan isian crepes lebih tebal jika dibandingkan dengan kue leker.

Kue leker sendiri merupakan makanan asli Indonesia, Kata Lekker berasal dari bahasa Belanda yang artinya enak. Konon, masyarakat Belanda pada zaman kolonial menyukai kue leker sehingga jajanan ini dikenal sebagai kue leker.

Kue leker terbuat dari adonan telur, tepung terigu, susu, gula, dan air. Adonan ini kemudian akan dituangkan ke teflon panas untuk membuat kulit berbentuk lingkaran. Isi kue leker sendiri beragam, misalnya bisa berisi potongan pisang, coklat meses, gula, susu kental manis, dan lain lain.

Hingga saat ini, beberapa wilayah di ibukota masih terdapat penjual leker gerobak. Harga kue leker juga terjangkau, yaitu berkisar dari seribu hingga lima ribu rupiah.



  1. Es Selendang Mayang

Sumber: endus.tv

Es selendang mayang merupakan salah satu minuman khas Betawi yang isinya menyerupai puding. Namun, minuman ini sudah sangat jarang ditemui di Jakarta, bahkan masyarakat Betawi sendiri menganggap minuman ini kuno. Pada beberapa acara tradisional Betawi, minuman ini masih sering disajikan.

Nama selendang mayang berasal dari cerita rakyat si Jampang Mayang Sari, yaitu salah satu cerita rakyat Betawi dengan Mayang Sari sebagai tokoh utama yang terkenal akibat kecantikannya. Nama ‘Mayang’ diartikan sebagai sesuatu yang cantik dan indah, sedangkan selendang diambil berdasarkan bentuknya yang kenyal ketika digoyangkan.

Lapisan selendang mayang biasanya berwarna putih, merah muda, dan hijau. Kue selendang mayang berbentuk persegi dan agak tipis. Kue ini disajikan di mangkuk dan  disiram gula merah dan santan. Setelah itu, kue ini ditambahkan potongan es batu.

Es selendang mayang biasanya berbahan dasar tepung beras, tetapi beberapa penjual menggantinya dengan alternatif lain, yaitu tepung hunkwe supaya lebih efisien. Bahan lain dalam pembuatan es selendang mayang adalah daun pandan, garam, air, santan, dan sirup.

Es selendang mayang masih dapat ditemukan di tempat wisata di Jakarta seperti kota tua. Minuman menyegarkan satu ini dapat dibeli dengan kisaran harga dari lima ribu hingga sepuluh ribu per porsinya.

 

  1. Kue Rangi

Sumber: womantalk.com

Kue rangi atau yang biasa dikenal dengan sagu rangi merupakan salah satu kue tradisional Betawi. Berbeda dengan kedua jajanan sebelumnya, jajanan satu ini sudah jarang dijual oleh penjual gerobak. Beberapa restoran kecil di Jakarta sudah mulai menjajakannya, seperti restoran di sekitar puri.

Kue rangi biasanya dibuat dari tepung kanji yang biasanya disebut tepung sagu oleh masyarakat Betawi. Kemudian, tepung tersebut dicampurkan dengan kelapa parut dan dipanggang pada cetakan di atas tungku kecil. Kue tradisional ini disajikan dengan gula merah kental. Untuk membuat aroma yang sedap, gula merah biasa dicampurkan dengan potongan nanas atau durian. Kue ini biasanya dipanggang dengan bahan bakar kayu sehingga aromanya harum.

Cetakan yang digunakan untuk mencetak kue rangi mirip dengan cetakan kue pancong dengan ukuran yang lebih kecil, tetapi tidak jarang penjual yang tidak menggunakan cetakan dalam pembuatan kue.

Bahan yang digunakan untuk membuat kue rangi adalah kelapa parut, tepung kanji, garam, air kelapa. Sementara itu, untuk membuat saus gula merah, bahan yang diperlukan adalah gula merah, air, daun pandan, dan gula.

Gerobak kue rangi juga masih bisa ditemui di beberapa daerah di Jakarta, salah satunya adalah kota tua. Harganya juga terjangkau, yaitu berkisar antara dua ribu hingga lima ribu rupiah.

Nah, itu tadi tiga diantara banyaknya makanan tradisional yang mulai terdengar asing di Jakarta. Ada yang pernah mencoba ketiganya? Yuk, lestarikan makanan tradisional Indonesia!

 

SUMBER :

Penulis : Chelsea

Editor : Angelina

 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 07 March 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 07 Maret - 13 Maret 2022
Berita Lainnya - 28 February 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 28 Februari - 6 Maret 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 28 Februari - 6 Maret 2022
Berita Lainnya - 21 February 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 21 Februari 2022
Ayat Alkitab Minggu ini 21 Februari 2022
Berita Lainnya - 21 February 2022
FKPK Fellowship Tanjung Duren Februari 2022
FKPK Fellowship Tanjung Duren Februari 2022
Berita Lainnya - 18 February 2022
Scientific Paper 2022 Journey
Scientific Paper 2022 Journey
Berita Lainnya - 29 November 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 29 November 2021
Berita Lainnya - 18 November 2021
YESTERDAY, 25 YEARS AGO
YESTERDAY, 25 YEARS AGO
Berita Lainnya - 23 October 2021
SISTEM KREDIT SOSIAL TIONGKOK , PEMERINTAHAN ANTI...
SISTEM KREDIT SOSIAL TIONGKOK , PEMERINTAHAN ANTI...
Berita Lainnya - 30 October 2021
LAHIR DUA KALI MATI SEKALI, LAHIR SEKALI MATI DUA...
LAHIR DUA KALI MATI SEKALI, LAHIR SEKALI MATI DUA...
Berita Lainnya - 04 November 2021
Ayat Alkitab Minggu ini November 2021
Ayat Alkitab Minggu ini November 2021
Berita Lainnya - 08 December 2020
Belajar efektif saat home learning
Berita Lainnya - 07 December 2020
Ayat Alkitab 7 Desember 2020
Berita Lainnya - 02 December 2020
Mengenal Liliana Natsir, Sang Juara Dunia
Berita Lainnya - 30 November 2020
Ayat Alkitab 30 November 2020
Berita Lainnya - 23 November 2020
Ayat Alkitab 23 November 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 15 December 2021
Kisah Kasih Di Hari Menjelang Natal - Acara Bakti...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 12 December 2021
Upacara Pelantikan Bantara dan Dewan Ambalan Soek...
Upacara Pelantikan Bantara dan Dewan Ambalan Soek...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 10 December 2021
PENGALAMAN LOMBA LISTENING TO ASIA - BAHASA JERMA...
PENGALAMAN LOMBA LISTENING TO ASIA - BAHASA JERMA...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 07 December 2021
“ Heart Connection with Our Teens “ - Parent Cell...
“ Heart Connection with Our Teens “ - Parent Cell...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 06 December 2021
Penilaian Akhir Semester 1 2021-2022
Penilaian Akhir Semester 1 2021-2022
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 05 November 2020
Pelatihan Jurnalistik
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 03 November 2020
Kebaktian Online
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 25 October 2020
Prestasi Bronze Medal di International GeCAA 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 16 October 2020
Prestasi Kompetisi Sains Nasional, 12-16 Oktober ...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 14 October 2020
Prestasi SMAK 1 PENABUR Jakarta

Choose Your School

GO