22 Juni: Peringatan hari ulang tahun Jakarta
Berita Lainnya - 05 July 2025
Hari Minggu tanggal 22 Juni 2025 lalu kita diingatkan dengan hari perayaan ulang tahun Jakarta yang ke-498. Setiap tahun, kota ini dirayakan dengan pesta rakyat, panggung hiburan, dan promosi wisata. Tapi dibalik semua itu, ada sebuah kisah yang perlu kita kenang bersama.
Perubahan kekuasaan: Sunda Kelapa menjadi Jayakarta
Sebelum menjadi Jakarta, wilayah ini bernama Sunda kelapa. Sunda kelapa dikenal sebagai pusat pelabuhan kerajaan Sunda di sekitar abad ke-15. Letaknya yang strategis di pesisir utara Pulau Jawa menjadikannya pusat perdagangan internasional. Pedagang dari Tiongkok, Arab, India, dan bahkan Eropa telah berlabuh di pelabuhan ini sejak ratusan tahun lalu. Namun tepat pada tanggal 22 Juni 1527 Sunda kelapa berhasil ditaklukan oleh pasukan Fatahillah, sehingga namanya diganti menjadi Jayakarta yang berarti "kemenangan yang sempurna". Nama ini juga yang menjadi referensi bagi namanya sekarang, Jakarta.
Penguasaan Belanda
Lalu datanglah Belanda yang memiliki ambisi untuk menaklukan Nusantara. Setelah merebut Jayakarta pada 1619, Jayakarta dinilai pas untuk menjadi pusat kekuasaan mereka, nama Jayakarta berubah menjadi Batavia. Batavia menjadi pusat kekuasaan VOC dan kemudian pemerintah kolonial Hindia Belanda selama lebih dari 300 tahun.
Selama masa ini, kota Batavia mengalami segregasi sosial dan rasial yang ketat. Kaum pribumi tinggal di luar tembok kota, sementara kawasan pusat Batavia yang tinggal didalam tembok dikuasai oleh elite Eropa. Batavia juga menjadi pusat eksploitasi ekonomi, pengumpulan rempah-rempah, dan pengiriman pasukan kolonial ke berbagai wilayah Nusantara.
Perjuangan kemerdekaan
Nama "Jakarta" muncul saat penjajahan Jepang terjadi. Tujuan Jepang dalam menggantikan namanya adalah untuk menghapus simbol-simbol kolonial Belanda, meski mereka sendiri menjadi penjajah baru.
Setelah Jepang menyerah pada Sekutu, Jakarta menjadi saksi peristiwa monumental: Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kemerdekaan kita ditandai dengan dibacanya proklamasi oleh presiden Sukarno di Rengasdengklok, Jakarta. Menjadikan kota ini pusat lahirnya negara baru. Namun, perjuangan belum usai. Dalam periode Revolusi Fisik (1945–1949), Jakarta berkali-kali menjadi medan konflik antara pejuang republik dan pasukan Belanda yang ingin merebut kembali kendali.
Jakarta menjadi Ibu Kota
Setelah mendapatkan kemerdekaannya, nama Jakarta resmi digunakan. Jakarta yang telah menyimak begitu banyak peristiwa sejarah, kini menjadi ibu jantung politik dan ekonomi negara Republik Indonesia.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur