RAIMUNA ‘24

Berita BPK PENABUR JAKARTA - 27 May 2024

RAIMUNA ‘24

Writer: Rebecca Adeline/X9

Editor: Maria Rania Kusumadinata/XIA6

Setelah beberapa tahun terhambat oleh pandemi yang mengganggu berbagai acara tatap muka, Penabur Gading Serpong menyambut kembali siswa kelas X BPK Penabur dengan acara Raimuna 2024, yang diselenggarakan pada tanggal 25-26 April 2024.

Menuju acara perkemahan, semua murid kelas X SMAK 1 mempersiapkan diri dengan baik. Siswa yang terlibat dalam ekstrakurikuler pramuka telah mempelajari materi penting untuk berkemah. Mereka juga antusias mengikuti pertemuan pramuka sebelum raimuna dan berlatih yel-yel untuk sambutan sekolah saat pembukaan acara. Selain itu, mereka diberi arahan mengenai barang yang harus disiapkan dan keperluan pribadi. Setiap murid diingatkan untuk membawa barang secukupnya agar merasa nyaman saat berkemah.

Dua hari sebelum rangkaian acara di BUPERTA Cibubur, beberapa guru, dewan ambalan, dan PMR telah mempersiapkan kebutuhan seperti bahan makanan dan peralatan memasak. Setiap sekolah juga ditugaskan untuk membuat presentasi dan mewakilkan diri dengan sebuah provinsi di Indonesia. Pada kali ini, SMAK 1 menjadi perwakilan Sulawesi Utara. Dewan Ambalan telah menyiapkan gapura dan spanduk sesuai tema tersebut, dekorasi sangga putra dan putri tentunya sangat baik, karena sudah dipersiapkan dari dini hari. Pada hari acara, siswa dari sekolah lain pun dapat mengunjungi dan mendengarkan presentasi yang disampaikan.

Kamis, 25 April 2024 merupakan tanggal para siswa dan siswi berangkat ke sekolah untuk memulai petualangan mereka. Setiap siswa telah dikoordinasi dengan baik pada bus yang berbeda, dan setiap bus telah diupayakan untuk menyediakan kenyamanan yang cukup untuk setiap murid. Sesampainya di Buperta, Cibubur, setiap sangga putra dan putri beranjak membereskan barang bawaan pribadi dengan bantuan pemimpin sangga mereka. Setelah menyimpan barang bawaan, apel pembukaan segera dimulai.

Setelah apel, siswa kembali ke kamp masing-masing untuk istirahat. Makan siang disediakan sebelum mereka melanjutkan aktivitas. Meskipun setelah apel, itu tidak membuat jiwa keantusiasan mereka hangus, justru semua tetap memiliki rasa semangat melakukan kegiatan untuk sangga masing-masing seperti merakit jemuran dan mengikuti workshop yang beragam, yakni menerbangkan layang-layang, membatik, healthy lifestyle, robotics, serta presentasi dan games yang telah disediakan oleh panitia Raimuna!

Tidak terasa pada saat malam tiba, langit berubah menjadi gelap dengan cepat, sehingga yang menerangi kampung Sulawesi Utara hanyalah lampu badai dari setiap sangga yang sedang memasak bersama-sama. Malam itu terlihat sangat tenang dan cantik saat melihat setiap sangga yang akur berbincang dan mencicipi makanan bersama. Setelah makan malam, setiap siswa diajak untuk memeriahkan penyalaan api unggun. Saat setiap perhatian siswa tertuju pada api unggun, terdengar suara petasan dari langit yang mengambil perhatian semuanya. Pemandangan api unggun, serta wujud kembang api yang dapat dilihat setiap tahun baru memberikan kesan yang sangat berbeda pada malam indah itu.

Setelah menikmati pemandangan api unggun dan kembang api, tibalah saatnya untuk pertunjukan seni. Setiap penampilan yang telah ditampilkan sangat spektakuler dan tentunya menunjukkan bakat-bakat murid Penabur dalam seni. Antusiasme warga kampung Sulawesi Utara sangat tinggi saat menunggu giliran perwakilan sekolah SMAK 1 untuk menampilkan paduan suara mereka. Tetapi pada penampilan menari, acara malam itu disambut dengan turunnya hujan gerimis. Namun, semua peserta tetap menari dengan semangat. Tidak lama kemudian, hujan semakin deras dan siswa siswi ditemukan mulai berlari-larian untuk mencari tempat teduh, dan senter gawai dimana-mana diakibatkan oleh tidak adanya lampu yang menerangi jalanan. Dikarenakan hujan, beberapa murid menghabiskan malam di sebuah aula dikarenakan tenda mereka yang basah kuyup.

Agenda pada hari kedua hanyalah aktivitas workshop, berkemas, dan mengikuti apel penutup acara. Setiap siswa SMAK 1 pun mengikuti aktivitas yang tertulis pada file masing-masing dengan baik, dengan tujuan mengumpulkan semua stamp yang harus dipenuhi pada buku saku yang disediakan. Kelelahan setelah aktivitas pun hilang saat makan siang diberikan sebelum apel penutup. Untuk kesekian kalinya para guru pembimbing dan Dewan Ambalan mengutamakan kemudahan dan kenyamanan murid yaitu dengan memberikan bantuan membereskan barang-barang bawaan murid-murid sebelum apel dimulai. Saat apel penutupan acara selesai, warga kampung Sulawesi Utara pun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Tanjung Duren, Grogol, supaya bisa melakukan perjalanan terakhir untuk kembali ke rumah masing-masing.

Raimuna 2024 memberikan pengalaman baru bagi sebagian besar siswa kelas X BPK Penabur. Meskipun ada kesulitan awal, pengalaman tersebut menjadi kenangan yang berkesan ketika dikenang kembali. Segala usaha dalam beradaptasi dengan situasi baru ternyata tidak seburuk yang dikira, melainkan menjadi sebuah pelajaran yang bermakna bagi kita semua. Segala suka dan duka pada saat itu menjadi suatu kenangan tak terlupakan yang memberi sentimen untuk orang-orang yang tersimpan dalam momen tersebut.