Aku Nicholas Christian Wibisono, dari SDK 8 PENAB...
Read MoreHalo teman-teman nama aku Justin Jenius Kusuma ke...
Read MoreAku senang sekali kembali ke sekolah, ketemu tema...
Read MoreGuru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Ia mengajar murid-muridnya dengan sabar dan ikhlas. Seperti lirik dalam lagu “Guruku Tersayang” tanpa guru apa jadinya kita, tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal, guru memang sangat berjasa. Walaupun murid-muridnya selalu membuat guru marah, mengabaikan guru, mengabaikan nasihatnya, guru selalu memaafkan mereka, guru memaafkan dengan tulus. Gurulah pelita penerang dalam gulita. Jasanya tiada tara.
Salah satunya adalah guruku yang mengajar Bahasa Inggris, yang bernama Nur Cahaya Sinaga. Dia adalah wali kelasku sekaligus guru Bahasa Inggrisku. Aku biasa memanggilnya dengan sebutan Miss Cahaya. Saat mengajarku, Miss Cahaya masih muda. Miss Cahaya adalah guru yang sangat berpengalaman, saat ada guru yang tidak mengerti cara memakai komputer atau tidak mengerti Bahasa Inggris, Miss Cahaya mengajarkan mereka. Ia juga sangat peduli dengan murid-muridnya dan mengajar dengan senang. Walaupun ia sering marah-marah termasuk kepada saya, ia tetap meminta maaf dan memberikan hadiah jika ada anak yang mendapat nilai bagus di ulangan Bahasa Inggris.
Setiap jam 6 pagi, guru-guru termasuk Miss Cahaya sudah harus berada di sekolah dan memulai aktivitasnya dengan mengikuti renungan dan menyalami murid-murid yang datang. Mereka selalu bangun jam 4 pagi atau kurang untuk menyiapkan diri pergi ke sekolah sehingga mereka tidak terlambat. Terkadang mereka rela tidak sarapan jika mereka terlambat bangun. Miss Cahaya juga kadang-kadang melewatkan istirahatnya di sekolah untuk menyiapkan pelajaran untuk murid-muridnya.
Pada saat mengajar, Miss Cahaya selalu mengatakan, “Ayo anak-anak jangan malas ya dalam belajar! Kita harus rajin agar kita menjadi sukses dan kelas kita menjadi juara dalam kelas yang terbaik.” Semua murid termasuk aku sangat senang karena diberi semangat dan dukungan.
Tanpa Miss Cahaya, kelas kami hanyalah kelas biasa yang tidak percaya diri dan tidak tertib. Setiap ada perayaan seperti Natal, Paskah, atau apapun, Miss Cahaya selalu memberikan makanan dari uang kas kelas kami. Miss Cahaya sangat menyayangi murid-muridnya. Berbagai cara diberikan oleh Miss Cahaya untuk mengajar murid-muridnya dengan baik dan menjadi seru dengan permainan-permainan kuis, tebak gambar, dan lain-lain. Semua guru memang bisa mengajar dengan baik, tetapi Miss Cahaya mengajar dengan sangat baik dan dapat membuat kelas tetap kondusif.
Miss Cahaya selalu menempatkan murid-murid menjadi hal yang utama daripada dirinya, ia merasa murid-murid lebih penting karena dengan ia mengajar lebih baik dapat membuat murid-muridnya menjadi sukses dan negara ini pun menjadi lebih baik.
Saat ada anak yang sakit, Miss Cahaya selalu mengkhawatirkan anak yang sakit itu. Ia memberikan obat dan juga selalu berdoa untuk murid-muridnya agar sehat selalu juga. Banyak guru mengatakan bahwa Miss Cahaya sangat baik, ramah, penyayang, dan lebih mementingkan murid-muridnya agar menjadi sukses. Miss Cahaya selalu memotivasi para murid.
Dulu ada temanku yang berpacaran, Miss Cahaya pun menegur dia dan kami agar kami tidak boleh berpacaran dulu dan Miss Cahaya pun mengerjai mereka sehingga murid-murid yang lain senang dan tertawa, hingga kelasnya pun menjadi seru.
Suatu hari juga ada temanku yang tidak membawa makanan, Miss Cahaya pun memberikan uang kepada temanku untuk membeli makanan. Saat temanku berterima kasih kepada Miss Cahaya. Miss Cahaya mengatakan untuk tidak mengganti kembali uangnya itu, artinya Miss Cahaya sangat ikhlas membantu temanku untuk membeli makanan.
Setiap ada pelajarannya, teman-teman di kelasku sangat senang. Tiba-tiba saat ada tugas berkelompok untuk presentasi tugasnya, beberapa teman tidak mengerti cara berpresentasi termasuk aku, Miss Cahaya pun mengajari kami dan menunda waktu presentasinya. Ia mengajari teman-temanku seperti cara berbicaranya, cara menunjukkan presentasi yang terbaik dan cara untuk percaya diri di depan banyak orang. Akhirnya saat tiba waktunya presentasi, teman-temanku termasuk aku dapat mempresentasikan dengan baik karena mereka mengikuti arahan yang diberikan oleh Miss Cahaya, mereka juga belajar dan latihan sepulang sekolah atau saat istirahat.
Memang benar guru adalah orang tua kedua kita, karena pada jam-jam sekolah, gurulah yang mengajari kita dengan baik, menasehati kita dengan baik, memberitahu kita untuk menjadi mandiri sehingga tidak membuat orang tua pertama kita atau orang tua kandung kita kesulitan. Guru juga mengajari kita kesopanan saat bertemu orang yang lebih tua, juga tutur kata yang baik sehingga tidak berkata kasar.
Miss Cahaya juga jago dalam menyanyi, saat ada kebaktian, ia selalu menjadi penyanyi dan pembawa acara. Miss Cahaya sangat sibuk sehingga ia tidak sempat melihat ponselnya dan membalas pesan-pesan orang lain. Walaupun Miss Cahaya baik dan penyayang, ia juga tegas dalam mengajar dan memilih yang mana yang baik untuk murid-muridnya dan yang mana yang jahat. Miss Cahaya juga sering mengingatkan murid-muridnya untuk belajar lebih giat dan selalu percaya diri.
Saat hari guru tiba, banyak teman-temanku yang memberikan persembahan untuk guru-guru di sekolahku, terutama kepada guru kesayangan kami, Miss Cahaya Banyak yang memberikan surat dan bunga kepada Miss Cahaya. Miss Cahaya memang cukup terkenal karena kebaikan dan kemurahan hatinya, juga profesional dalam mengajar. Pada saat aku masih tidak mengerti Bahasa Inggris, Miss Cahaya mengajariku dengan baik, memberitahu pelan-pelan, sehingga saat ulangan Bahasa Inggris, aku dapat nilai yang bagus dan tidak remedial.
Suatu hari ada ekstrakurikuler public speaking yang berbahasa Inggris dan Indonesia. Yang mengajar ekstrakurikuler itu adalah Miss Cahaya. Akhirnya setelah tahu bahwa yang mengajar adalah Miss Cahaya, teman-temanku banyak yang mengikuti ekstrakurikuler itu dan penuh, sehingga aku tidak dapat mengikuti ekstrakurikuler tersebut.
Saat aku memberitahu Miss Cahaya, Miss Cahaya berkata, “Tidak apa-apa nak, nanti setelah kamu naik kelas, kamu bisa mengikuti lagi.” Aku pun mengangguk-angguk dan senang.
Akhirnya setelah aku naik kelas, aku pun bingung dan mencari Miss Cahaya, teman-temanku juga mencari, tetapi tidak ada, setelah diberitahukan oleh guru-guru lain, aku dan teman-temanku sangat sedih, ternyata Miss Cahaya dipindahkan untuk mengajar di sekolah lain. Aku sangat sedih karena tidak dapat mengikuti public speaking sebelumnya, juga saat aku naik kelas karena guru yang mengajar dulu, Miss Cahaya, sudah di gantikan oleh guru baru, yaitu Bu Dinda.
Bu Dinda adalah guru yang berpengalaman dan dia adalah wali kelas kami juga. Bu Dinda sangat galak dan mudah marah. Tetapi semua itu untuk kebaikan murid-muridnya juga. Bu Dinda dan Miss Cahaya sangat professional dalam mengajar. Mereka memberikan pelayanan yang baik. Karena mereka kami menjadi pintar dan dapat menjaga kesopanan.
Guruku adalah pahlawanku, pahlawan kamu, dan pahlawan kita semua yang membuat kita menjadi sukses!
Penulis : Elshana Brittany Victoria
(SMPK 1 PENABUR Jakarta)
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR