Oleh: Elsyani Margaretha Kereh, S.Psi.
Anak merupakan sumber kebahagiaan orang tua. Di lain pihak, setiap orang tua mendambakan anaknya tumbuh dengan bahagia. Namun, mendidik anak tidaklah mudah. Perlu disadari bahwa anak kadang masih belum mampu mengutarakan isi hatinya dengan benar dan belum bisa mengelola emosi dengan tepat, terutama anak yang masih kecil.
Dalam usaha mendisiplinkan anak, orang tua selalu berusaha melakukan yang terbaik supaya anak bisa mengikuti aturan. Namun kadang kala, anak tidak mengikuti apa yang diinginkan orang tua. Ketika hal ini terjadi, kita sebagai orang tua cenderung marah ataupun kesal dengan apa yang anak lakukan. Padahal mungkin saja ada banyak faktor yang membuat anak tidak mau mengikuti apa yang kita inginkan.
Pernahkah Anda mendengar istilah“cangkir kosong?” Istilah ini merujuk pada kebutuhan emosi anak yang mungkin belum terpenuhi, sehingga anak mulai menunjukkan perilaku yang tidak semestinya atau tidak seperti biasanya, misalnya menangis, marah, merengek, tantrum, dsb. tanpa sebab yang jelas.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa mengisi “cangkir” anak, antara lain :
Selain itu, ada pula hal-hal yang bisa membuat “cangkir” anak kosong, antara lain :
Jika “cangkir” ini kosong, maka akan terjadi beberapa hal seperti berikut ini :
Nah, Sudahkah Anda mengisi “cangkir” si kecil hari ini?
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR