Happy Sunday ASB - 15 Desember 2024
Berita Lainnya - 15 December 2024
Pemerintahan Kekal dan Orang-Orang Kudus yang Dipilih
(Daniel 7:27)
"Pemerintahan, kekuasaan, dan kebesaran dari kerajaan di bawah segala langit akan diberikan kepada orang-orang kudus Yang Mahatinggi, yang kerajaannya adalah kerajaan yang kekal, dan semua kekuasaan akan melayani dan patuh kepada-Nya."
Ayat dalam Daniel 7:27 ini merupakan bagian dari penglihatan Daniel yang menggambarkan kemenangan akhir Allah atas segala bentuk kekuasaan duniawi. Ayat ini bukan hanya tentang nubuat eskatologis (akhir zaman), tetapi juga pengingat akan misi dan identitas kita sebagai umat Allah yang dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, berpartisipasi dalam pemerintahan kekal Allah.
1. Kekuasaan yang Sesungguhnya Berasal dari Allah
Dalam kitab Daniel, berbagai kerajaan duniawi yang besar—seperti Babilonia, Media-Persia, Yunani, dan Roma—digambarkan sebagai kekuasaan sementara. Ayat ini menegaskan bahwa kekuasaan sejati adalah milik Allah. Kekuasaan duniawi sering kali dicemari oleh egoisme, ketidakadilan, dan penindasan. Namun, pemerintahan Allah berbeda. Ia didasarkan pada kebenaran, keadilan, dan kasih yang kekal.
Sebagai umat percaya, ini mengingatkan kita bahwa setiap bentuk otoritas yang ada di dunia adalah titipan dari Allah. Pemimpin-pemimpin yang baik adalah mereka yang menyadari bahwa kekuasaan yang mereka miliki bukan untuk keuntungan pribadi, melainkan untuk melayani Tuhan dan sesama.
2. Orang-Orang Kudus yang Memerintah Bersama Allah
Ayat ini juga memberikan penghiburan dan janji kepada orang-orang kudus. Siapakah orang-orang kudus ini? Mereka adalah umat Allah yang hidup setia, mengutamakan kekudusan, dan menjalankan kehendak-Nya. Dalam konteks kita, ini berarti setiap orang yang percaya kepada Kristus dan menjalankan perintah-Nya di tengah dunia yang sering kali melawan nilai-nilai ilahi.
Namun, janji untuk "memerintah" bersama Allah bukanlah soal memiliki kekuasaan dalam arti duniawi. Sebaliknya, ini berbicara tentang tanggung jawab besar untuk membawa terang di dunia, menjadi agen perubahan, dan mewujudkan kasih Allah dalam setiap aspek kehidupan.
3. Kerajaan yang Kekal: Harapan di Tengah Ketidakpastian
Dunia sering kali terombang-ambing oleh ketidakpastian. Pemerintahan manusia, betapapun kuatnya, selalu rapuh dan terbatas. Namun, Daniel 7:27 mengingatkan kita akan kerajaan Allah yang kekal, tak tergoyahkan, dan penuh kedamaian.
Sebagai orang percaya, ini menjadi pengharapan kita di tengah berbagai tantangan. Dalam hidup sehari-hari, kita mungkin menghadapi ketidakadilan, kehilangan, atau penindasan. Tetapi janji Allah bahwa "kerajaan-Nya adalah kerajaan yang kekal" meneguhkan hati kita untuk tetap berdiri teguh, karena pada akhirnya Allah akan memulihkan segalanya.
4. Kehidupan yang Melayani dan Patuh kepada Allah
Bagian terakhir dari ayat ini menekankan bahwa semua kekuasaan akan melayani dan patuh kepada Allah. Ini menggambarkan kesempurnaan rencana Allah, di mana tidak ada lagi pemberontakan terhadap-Nya. Bagi kita, ini adalah panggilan untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah sejak sekarang.
Menghidupi ketaatan kepada Allah berarti mempraktikkan nilai-nilai kerajaan-Nya: keadilan, kebenaran, kasih, dan pengampunan. Dalam setiap keputusan, pekerjaan, dan hubungan kita, kita dipanggil untuk menunjukkan bahwa Allah adalah Raja atas hidup kita.
Dari keempat point diatas, Daniel 7:27 adalah janji tentang kemenangan akhir Allah dan penghiburan bagi umat-Nya. Namun, janji ini juga membawa tanggung jawab. Kita dipanggil untuk hidup sebagai orang kudus yang mempersiapkan diri untuk memerintah bersama Allah, bukan dengan ambisi duniawi, tetapi dengan kesetiaan dan pelayanan.
Mari kita menjadi umat yang mencerminkan kekudusan dan kebenaran Allah di dunia, sambil berharap penuh pada kerajaan-Nya yang kekal, di mana semua kuasa akan melayani dan patuh kepada-Nya. Soli Deo Gloria. (WA)
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur