FIGURE OF THE DAY - NICOLAUS COPERNICUS
Berita Lainnya - 19 February 2025
FIGURE OF THE DAY
NICOLAUS COPERNICUS
(19 Februari 1473 – 24 Mei 1543)
Pernahkah anda mendengar mengenai teori revolusioner alam semesta?
Pada mulanya dalam ilmu geosentris lama atau klasik dikatakan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dimana awalnya teori ini dipercaya dan dianggap sebagai penemuan swal yang mendasari berkembangnya teori astronomi modern yang dikembangkan oleh salah satunya ialah Nicolaus Copernicus.
Nicolaus Copernicus merupakan seorang astronom, ilmuwan dan matematikawan yang mengembangkan teori revolusioner yang menjadi asas pengembangan ilmu geosentris modern. Ia mengembangkan teori heliosentrisme dimana planet planet memiliki titik yang tetap sebagai acuan pergerakan terhadap matahari. Ia merupakan sosok ilmuwan yang begitu sarat akan pengembangan pengetahuan. Sebelum mengembangkan teorinya ia banyak memelajari dan memperdalam ilmu filsafat begitu juga dengan teologi. Ia gemar untuk membaca banyak karya dari para astronom terdahulu, dan ia memercayai bahwa semua ilmu terkait dengan kepercayaan kepada Tuhan.
Setelah mempelajari begitu banyak ilmu dari literatur literatur yang ada, Copernicus kemudian melakukan pengamatan, perhitungan secara ilmiah dan analitik kemudian menyatakan bahwa teori geosentris tradisional adalah suatu kekeliruan dan memperbaikinya dengan pernyataan bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, melainkan bumi dan planet planet lainnya mengorbit pada satu pusat tata surya yaitu matahari.
Teori ini dipandang bertentangan dengan ajaran seorang guru filsuf terkenal yaitu Aristoteles dan Ptolomeus. Mereka menyatakan bahwa jika bumi berotasi terhadap matahari maka segala isi bumi akan ikut bergerak, serta menurut kerangka pengamatan di bumi matahari yang terbit dari timur dan terbenam di barat.
Tak henti sampai disitu, Copernicus kembali berpacu dengan waktu dan berjuang untuk menemukan kelemahan teori Ptolomeus tersebut melalui rekonstruksi atau pengulangan pembuatan alat pengamatan yang digunakan para astronom terdahulu, ia mengambil data dan menerbitkan sebuah manuskrip dokumen yang berisikan bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, ia terus memperjuangkan kebenaran dokumen yang diterbitkannya hingga akhir hayatnya, walaupun masih menimbulkan pertentangan.
Setelah kematiannya, beberapa astronom baru seperti Galileo mencari kebenaran dari teori yang digagaskan oleh Copernicus. Ia menyatakan bahwa teori revolusioner heliosentris ini bukanlah tak berdasar. Ia begitu mendukung teori yang diungkapkan oleh Copernicus dan mengaitkannya dengan kisah di alkitab dimana terdapat tulisan bahwa matahari diam dan dibuat tak bergerak sedangkan bumi yang biasanya bergerak. Untuk itulah penemuan Copernicus berlandaskan tidak hanya berdasarkan hasil pengamatan dan observasi melainkan juga melalui ayat yang terdapat dalam alkitab.
Penemuan Copernicus ini mendasari berkembangnya para astronomer modern seperti Galileo, Keppler dan Newton, hingga pada akhirnya teori Copernicus yang memperbaiki pandangan dan ilmu yang berdasar konsep ilmiah namun keliru. Meskipun dipercaya dan diterima dalam waktu yang cukup lama, namun karya revolusioner Copernicus ini yang menjadi acuan banyak penemu yang melibatkan teorinya ke dalam penemuan ilmiah yang baru.
Referensi:
- https://www.britannica.com/biography/Nicolaus-Copernicus. Diakses tanggal 18 Februari 2025. Pukul 08.00.
- https://plato.stanford.edu/entries/copernicus/. Diakses tanggal 18 Februari 2025. Pukul 08.00.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur