FIGURE OF THE DAY - DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Berita Lainnya - 04 March 2025
FIGURE OF THE DAY
DR CIPTO MANGUNKUSUMO
(04 MARET 1886 - 08 MARET 1943)
Pendidikan merupakan salah satu bagian fundamental untuk kemajuan bangsa di masa kini dan masa yang akan datang. Pendidikan sangat penting untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri seseorang tak hanya dari segi akademik saja, namun juga meliputi bidang akademik membentuk pembiasaan akan proses pengetahuan serta keterampilan yang seimbang.
Salah satu tokoh nasional yang menggambarkan karakter untuk mengembangkan pendidikan secara luas ialah Dr. Cipto Mangunkusumo. Lahir pada tanggal 04 Maret 1886 di Jepara. Ia merupakan putra sulung di keluarganya. Keluarganya sederhana namun sarat akan keinginan untuk memiliki pendidikan sampai jenjang yang tinggi hingga menjadi orang yang berhasil, begitu pula dengan saudara saudaranya.
Dr. Cipto Mangunkusumo memiliki pribadi yang konservatif dengan pemikiran yang terpusat dan terfokus serta kritis dalam mengemukakan pendapat. Ia juga memiliki kejujuran dan integritas yang tinggi terhadap pola pandangnya mengenai jalan kehidupan. Ia bertekun dalam hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan. Semasa di sekolahnya yaitu STOVIA, ia memiliki kebiasaan khusus yang lebih sering untuk mengikuti kegiatan kegiatan yang mengolah pemikiran seperti ceramah, pertandingan catur dan sebagainya. Ia memandang tempatnya mengenyam pendidikan adalah tempatnya untuk menemukan jati dirinya, memiliki kebebasdan dalam berimajinasi dan berfikir serta mengenal keragaman situasi lingkungan dan teman teman di sekelilingnya.
Pandangan terhadap dunia politik terus berkembang hingga Dr.Cipto menekuni bidang yang lebih luas di lingkup sosial. Ia menyoroti diskriminasi ras yang nampak di lingkungan pendidikannya dan tempat tinggalnya. Seperti halnya perbedaan pemakaian pakaian antar agama di universitasnya dan juga diskriminasi terhadap kaum pribumi yang memiliki pekerjaan yang begitu berat namun penghasilan yang minim. Hingga ia senantiasa menulis kritikannya dalam suatu artikel untuk membuat semua kaum masyarakat terbuka dengan pandangan yang harus diperbaiki.
Di usianya yang ke 22 tahun, terbentuklah organisasi Budi Utomo yang dibentuk sebagai bentuk kesadaran akan kemajuan pendidikan kaum pribumi. Dengan gagasan multikultural dan terbuka untuk semua golongan rakyat, pandangan Dr.Cipto menginginkan persatuan dan kesatuan, namun hal ini mendapatkan perbedaan tanggapan dari Radjiman Wedyodiningrat dengan gagasannya.
Akhirnya Dr.Cipto memutuskan untuk kembali menekuni bidangnya dan membuka Praktik kedokterannya di Solo dan menangani wabah besar yang melanda pada saat itu. Namun ia tetap bergelut di bidang pengembangan sosial politik dan akhirnya mendirikan Indische Partij pada tahun 1912 bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara. Kemudian mereka mendirikan suatu komite Bumi Putra yang bertujuan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri dan mereka menerbitkan suatu artikel tentang penjajahan bangsa Belanda. Hingga akhirnya pemerintah Belanda menerbitkan keputusan untuk melakukan aksi pengasingan terhadap tiga serangkai tersebut.
Kemunculan organisasi ini, membuka mata masyarakat akan kondisi tanah air Indonesia pada saat itu dan organisasi ini merupakan salah satu pokok fundamental lahirnya organisasi organisasi terpelajar baru yang mendukung gerakan untuk mempertahankan bangsa Indonesia. Tidak hanya itu, kehadiran mereka juga membuka wawasan dan konsep baru bagi para penerus generasi muda untuk memperjuangkan bangsa Indonesia keluar dari penjajahan yang bebas dari pemerintahan Belanda dan beralih ke bangsa yang meraih demokrasinya.
Referensi:
- https://www.biografiku.com/biografi-dr-cipto-mangunkusumo/. Diakses tanggal 02 Maret 2025. Pukul 21.00.
- https://www.britannica.com/biography/Tjipto-Mangunkusumo. Diakses tanggal 02 Maret 2025. Pukul 21.00.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur